05.

100 20 7
                                    

.

.

.

Dua jam konser yang luar biasa akhirnya berakhir. Penonton mulai berhamburan meninggalkan stadion.

Berbeda dengan vee dan gie mereka memilih menunggu stadionnya kosong baru mereka akan keluar.

Vee dan gie yang tampak asik memainkan ponselnya tanpa mereka sadari, seorang namja memperhatikannya dari balik panggung dan perlahan ia berjalan menghampiri tepat berhenti di belakangnya.

"annyeong? "

Vee dan gie yang membelakanginya sontak membalikan tubuhnya. Vee terkejut langsung menutup mulutnya sedangkan gie terlihat matanya melotot mulutnya menganga tubuhnya membeku.

"An-annyeong "

"Jangan gugup seperti itu" namja dengan bulan sabit dimatanya tersenyum, lalu mengarahkan bola matanya ke arah gie sembari melambaikan tangan di dekat wajahnya.

Vee yang melihat gie dengan posisi yang masih sama, dengan cepat menyikut lengannya. Gie tersadar menutup mulutnya tidak percaya.

" Kalian bisa berbicara bahasa korea, sepertinya kalian bukan orang korea"

"Nee, kami dari Indonesia".

"Park Jimin bolehkah kau memberi tanda tangan untukku? " ucap gie cepat dengan wajah imutnya.

Di balas jimin dengan anggukan "dimana aku akan tanda tangan? "

Gie yang mendengarnya merasa bingung karena ia sadar tidak membawa album atau sebuah buku di tasnya. Gie mencari-cari di balik tas kecilnya siapa tau menemukan sesuatu yang bisa ia gunakan.

Vee yang melihat gie hanya menghembuskan nafas kasar, " park jimin bolehkan aku mengambil gambar atau videomu dari jarak dekat? "

Bersamaa dengan itu park jimin tersenyum dan mengangguk kecil "tentu saja".

Vee langsung mengarahkan ponselnya ke arah park jimin menekan tombol bulat merah di layar ponselnya.

"Kenapa tidak berfoto bersama"???

"Bersama????? " vee dan gie dibuat kaget.

"Apa itu boleh? "

"Nee",

"Jinjja? "

Dengan cepat gie menghentikan aktifitasnya dan segera mengarahkan ponselnya. Park jimin mendekati mereka dan mulai mengambil foto.

Sedang asik-asik nya berbincang dengan park jimin tiba-tiba seorang namja dengan topi coklat, kaos hitam dan jeans panjangnya merangkul tubuh park jimin dari belakang.

Vee dibuat membeku seketika, tangannya gemetar, bisa dilihat ponsel yang ia pegang hampir terlepas dari genggamannya.

Berbeda dengan gie, ia langsung mengambil pena di dalam tasnya.

"Aarrggg!!! Pokoknya aku harus berfoto dan minta tanda tangan kalian berdua "...... dengan semangat gie mengeluarkan pena di tasnya segera ia membalikan badan menepuk punggungnya bermaksud untuk menyoretkan tinta hitam disana dan tidak lupa dengan light sticknya .

Vee masih dalam posisi yang sama tapi kali ini ia memerhatikan bagaimana park jimin dan kim taehyung dengan lembut melayani foto dan tanda tangan di punggung gie.

Gie sangat bahagia kembali ia menggoyangkan tubuh vee dengan cepat karena vee tidak merespon gie menyenggol tubuh vee sedikit kasar.

"Aarrrggghhh!! Vee merintih kesakitan memegangi kakinya dan langsung terduduk.

Whats WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang