Ini adalah kisah kami, kisahku, dan kisahnya. Aku hanya seorang pria beruntung yang dapat memilikinya, aku bukan berasal dari keluarga terpandang, yatim piatu. Kakakku membunuh seluruh klanku, meninggalkan aku sendirian dalam kegelapan. Namun bukan cerita menyedihkan itu yang akan ku bahas. Lupakan tragedi memilukan itu, kini aku bukanlah bocah malang dari uchiha. Aku adalah lelaki mapan luar biasa dari uchiha.Ya, aku jenius. Dan tidak sulit bagiku untuk bangkit dari keterpurukanku. Lulus kuliah dari beasiswa, pekerjan sampingan menjadi model dan sekarang aku memiliki perusahaan yang berdiri menjulang membelah langit. Aku sukses.
Namun kesuksesanku tak cukup untuk menghapus noda hitam sejarah klanku. Banyak dari mereka yang waspada dan takut padaku, mereka memandangku sama seperti kakakku. Itu tidak benar, hah! Aku berbeda!
Dan dari sinilah semuanya berawal.
Hinata hyuuga adalah gadisku, gadis tercantik yang pernah aku temui. Manis dan anggun, sedikit malu dan lucu. Dia adalah cahayaku, penuntunku keluar dalam gelap yang mengurungku. Aku bertemu dengannya 3 tahun yang lalu, saat itu hujan. Dan survei lapanganku harus dihentikan, kami berteduh dihalte bus terdekat. Nah, disitulah kami bertemu. Ia sedang kedinginan sambil mendekap map didadanya, bajunya hampir basah menampakkan eloknya tubuh yang berbalut baju longgar yang ia kenakan. Harumnya menguar, membuat mabuk kepayang. Rambutnya yang basah tergerai agak berantakan, nafas kecilnya tak beraturan keluar dari hidung mungilnya, bibir berisinya menggigil menahan udara yang menyentuhnya. Mata besarnya menatap penuh harap pada langit, berharap hujan akan berhenti.
Aku jatuh cinta.
Hal yang ku pikir tak akan pernah terjadi padaku.
Selanjutnya adalah hal yang paling memalukan, haah aku tidak pernah berpikir akan menjadi sebaik ini.
Aku meminjamkan jaketku padanya, sebenarnya... Aku langsung memakaikan jaketku padanya. Benar-benar memalukan. Ia sempat terkejut, memandangku melalui mata besar amethystnya yang menawan. Lalu lambat laun pandangannya menghangat, ia mengucapkan 'terima kasih' melalui bibirnya.
Aku benar-benar gila saat itu.
Hinata membuatku panas meskipun hari itu cuaca benar-benar membuat beku.
Cinta memang gila.
Dan aku tak menyesal jatuh cinta padanya.
🌹🌹🌹
Sejujurnya, untuk waktu yang lama. Ah tepatnya sejak aniki membunuh ayah dan ibu tepat dimataku. Aku tak pernah percaya lagi pada cinta. Bagiku, cinta hanyalah bualan belaka. Omong kosong. Sebuah perasaan terbodoh yang membuatmu hilang akal dan menjadi idiot.
Tapi, lihatlah siapa yang berbicara?
Kini aku pun sama. Aku pun menjadi salah seorang dari banyaknya budak cinta didunia ini. Ya, aku tidak menyesal.
Sejak kejadian dihalte bus, aku terus mendekatinya, menyelidiki latar belakangnya dan segalanya. Tidak kusangka, ternyata aku sangat berbakat menjadi agen FBI. Kenapa dulu aku tidak tertarik untuk menjadi seorang agen FBI?
Dari penyelidikanku, aku tahu bahwa hinata hyuuga berasal dari keluarga terpandang. Dia juga piatu, memiliki seorang adik perempuan dan kakak sepupu yang seumuran denganku. Tidak ada hal menarik lainnya, hidup gadis itu terlalu diatur. Hidupnya dikekang oleh benang-benang kuasa ayahnya. Tapi itu tidak membuatku menyerah, aku terus mendekatinya, mengajaknya jalan tanpa sepengetahuan ayahnya, terus menjemputnya seusai pulang kuliah, pokoknya aku slalu ada untuknya.
Usahaku tidak sia-sia,
Lagipula, siapa yang dapat menolakku?
Hinata hyuuga kini menjadi pacarku.
Memilikinya adalah anugerah karena aku tahu banyak sekali lelaki diluar sana yang mengincarnya. Aku tak pernah sebahagia ini saat bersamanya. Hinata adalah pusat duniaku. Sejak gadis itu hadir, aku hampir tidak pernah merasa hampa. Rasanya aku slalu bahagia, hari-hari terus berjalan dengan kesenangan Hingga sekarang.Kisah kami tidak sedramatis romeo dan juliet, tapi rintangan selalu menghalau jalan kebahagiaan kami. Begitu tahu latar belakangku, Ayah hinata tidak menyetujuiku untuk menjalin asmara dengan putrinya. Wajar, mereka keluarga terpandang. Bagi mereka aku adalah aib.
Hari itu, harusnya adalah hari yang bahagia. Aku memantapkan hati untuk melamar gadisku. Hinata menggandeng tanganku erat, senyum terus terpulas dibibirnya. Hinata terlihat sangat bahagia. Kami berjalan bersama memasuki kediaman hyuuga dengan hinata sebagai hime keluarga ini.
Entah kenapa aku enggan.
Bukannya aku tidak ingin melamar hinata, aku sangat ingin. Hanya saja...firasat aneh terus mendebarkan hatiku. Kupikir aku hanya sedang gugup, tapi ini berbeda.
"Siapa kau UCHIHA berani melamar putri HYUUGA.?!"
Bentakan hiashi hyuuga menyentakku ketika aku mengutarakan niatku. Harusnya aku yang kecewa, bersedih dan marah. Namun hinata, putri pendiam dan penurut yang selama ini kupikir hanya akan takluk dibawah perintah ayahnya kini berontak.
"Ayah!" serunya sengit, ia berdiri dan berhadapan dengan ayahnya dengan raut wajah marah. "Uchiha ini adalah satu-satunya temanku! Satu-satunya orang yang slalu ada disampingku ketika aku membutuhkanmu! Kau tidak berhak menghakiminya!! Aku mencintainya ayah...ayah seumur hidup aku tak pernah meminta apapun padamu..."
Suara hinata melemah, ia bersimpuh dibawah kaki ayahnya. Hatiku sakit melihat gadisku seperti itu, tapi apa yang bisa aku lakukan?
"Ayah...hinata mohon...restuilah saja kami. Hinata tidak akan meminta apapun pada ayah.. Hinata juga ikhlas jika ayah tidak akan mengakui hinata sebagai putri ayah lagi... Tapi tolonglah..."
Aku terharu, gadisku mencintaiku sama seperti aku mencintainya.
Tapi aku salah tentang romeo dan julliet, ternyata kisah kami memang semenyedihkan kisah mereka.
Hiashi hyuuga menolak.
"Aku lebih baik mati daripada harus memberi restu padamu dan si Uchiha ini."
Selanjutnya...
Hinata berlari keluar, hatinya terluka, tetesan air matanya membasahi wajahnya. Dia menulikan panggilanku, panggilan ayahnya, dan panggilan keluarganya.
Aku menyesal...
Menyesal untuk tidak berbuat apa-apa...
Aku menyesal menyaksikannya...
Hinata...gadisku yang cantik... Gadis yang aku cintai dan sayangi dengan hidupku.
Dia...
Tertabrak mobil didepan mataku.
"BBBRRRUUUAAKKKKK."
Tubuh gadisku yang mungil, terpelanting berpuluh meter dari tempatnya. Semua orang shock, menjerit. Tapi aku mematung, menggerakkan jari saja aku tidak mampu.
Darah mulai membasahi jalan tempat gadisku berpaling. Kepalanya dibanjiri darah, matanya tertutup sempurna.
Hinata...
Hinata...
Gadisku...
Mereka membawanya kerumah sakit terdekat, tidak memperbolehkanku masuk. Memusuhiku, menyalahkanku atas segalanya.
Apa?...
Untuk pertama kali aku merasa menjadi manusia terbodoh yang pernah ada.
Mereka melarangku untuk mendekati hinata, bahkan menjenguk saja tidak diperbolehkan. Pada akhirnya...
1 agustus 2019
Hinata hyuuga dinyatakan meninggal dunia.
🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream
RomanceJika ia memang telah mati lalu... Mengapa ia slalu datang dimimpiku?