Lelaki itu memandang dari kejauhan, menonton kala asap buatan membuat panik penghuni rumah sakit.
Ia baru saja datang untuk melakukan misinya. Namun, seseorang telah mengacukan permainannya.
Kebakaran ini memicu kepanikan, dan siapapun tidak akan menyadari bahwa salah satu pasiennya dilarikan.
Tidak akan ada yang sempat menyadarinya.
Tidak kecuali dia.
Lelaki itu mendengus, pekerjaannya hanya akan menjadi semakin lama jika ini diteruskan.
"bagaimana bisa kalian kehilangan adikku?!! "
teriakan kekeselan membuat lelaki ini menoleh.
Neji hyuuga.
Mangsanya repot-repot menunjukkan dirinya sendiri, lelaki itu tersenyum lebar.
"maaf tuan! Tapi kebakaran palsu ini membuat seisi rumah sakit dilanda kepanikkan..." desis seorang perawat bercepol dua.
Lelaki itu memicingkan mata dari tempatnya berada, gadis itu sama sekali tidak asing.
"kalian semua!! Ingat! Jika adikku tidak ditemukan hari ini? Aku jamin kalian tidak akan mau tahu apa yang akan ku lakukan terhadap kalian! "
Mata lelaki itu melebar masih mempertahankan senyum freak yang mampu membuat orang merinding.
Senyum psikopat.
"wah wah... Mangsaku adalah... Orang yang sangat pemberang. " lelaki ini terkekeh.
"tapi neji... Bukankah sudah ku bilang untuk tidak keluar kamar? "kata lelaki itu kemudian kecewa,
Ia berbalik arah lalu tertawa,
Permainan akan segera dimulai.
....
"bibi! Apa paman sasuke ada? " kata inojin sembari berusaha mengatur nafasnya yang terengah-engah.
Sakura mencengkram bahu inojin dan menatap inojin dengan tatapan yang sangat mengerikan.
Inojin hendak melepaskan cengkraman sakura namun ia tidak bisa. Sakura malah menyakitinya.
"bibi sakit" inojin berusaha melepaskan diri.
Namun sakura hanya menatap inojin dengan mata melotot yang mengerikan.
"sakura apa yang kau lakukan ttaebayo? "
Naruto datang dan melepaskan cengkraman sakura pada inojin. Inojin ditempatnya mengaduh sakit dan merasa agak ketakutan karena sakura menatapnya seperti seorang pembunuh.
Apa sakura membencinya?
"kau tidak apa-apa ttaebayo?" tanya naruto khawatir. Ia melihat wajah inojin yang kesakitan dan mulai merasa cemas.
Karena bisa saja bocah ini mengadu pada sasuke?
Naruto terdiam untuk sejenak. Menatap inojin dalam diamnya, bocah ini lebih dekat dari sasuke ketimbang mereka berdua.
Bocah ini Pasti tahu apa yang sasuke rencanakan...
Dan sasuke pasti akan marah besar jika... Ia tahu bocah ini tersakiti.
Tiba-tiba saja naruto tersenyum,
"sasuke!! " panggil naruto kencang.
Sakura melototi naruto namun diabaikan begitu saja olehnya. Ia terpikirkan suatu ide menarik.
Sasuke keluar dengan wajah mengantuk, melihat sekelilingnya sejenak. Ketika ia melihat bahwa inojin ada disini ia segera menghampiri bocah itu.
Sakura berdecih kala sasuke segera berjalan cepat menghampiri inojin. Ini adalah salah satu alasan mengapa sakura tidak menyukai bocah itu. Ia bertingkah sok penting dan ia yakin, bocah itu dan sasuke mempunyai rahasia.
"inojin?" sasuke mengusap rambut inojin namun kemudian perhatiannya teralihkan pada baju inojin yang tampak kusut di bahunya.
Seperti sedang dicengkram kuat oleh orang dewasa.
"eh apa ini? " tanya sasuke curiga.
Naruto tersenyum dari kejauhan, melirik sakura untuk nenakut-nakuti gadis peach itu.
"bibi yang melakukannya padaku. " ucap inojin santai, ia merapikan kembali bajunya yang tampak kusut karena ulah sakura.
Sasuke melirik sakura tajam, meminta penjelasan dari sakura yang terlihat tenang-tenang saja.
"jangan kau pikir kau bisa menyakitinya. "
Sasuke berdiri dan menghampiri sakura.
"sasuke-kun ia mengejek-ejekku, dan itulah mengapa aku melakukannya." dalih sakura memelas.
Inojin memutar bola matanya malas, ia menyeret sasuke dengan gestur tubuh yang berusaha memberitahu sasuke bahwa ada hal penting yang harus diberitahukannya.
Sasuke yang mengerti akan tindak inojin kemudian memilih untuk mengabaikan sakura dan membawa inojin kekamarnya.
Sakura berjalan cepat dari posisinya melabrak naruto.
"apa kau bermain-main denganku??!" bisik sakura mengancam.
Naruto mengangkat bahu.
"kau menuduhku? " tanya naruto balik dengan ekspresi yang terlihat
Bodoh."jangan kau pikir kau bisa menggelabuiku dengan aktingmu!" sakura mecengkram kerah kameja naruto dengan agresif.
Naruto mengangkat kedua tangannya dan tersenyum minta maaf.
"gomen gomen... " naruto melepaskan cengkraman sakura dengan lembut. " tapi apa kau tidak penasaran mengapa sasuke tampak sangat menyayangi inojin? "
Sakura berdecih menyadari bahwa apa yang dikatakan naruto benar.
Triiiing trriiiiingggg
"apa? " jawab sakura ketus. Saat ini ia memang sangat kesal, apalagi atas apa yang dilakukan naruto.
"nona... Kau terdengar menyeramkan. "
Sakura menghela nafas, saat ini ia sangat tidak mood untuk berbasa basi.
"ada apa? " ulang sakura lagi.
"hinata hyuuga... Telah menghilang dari rumah sakit. "
"APA???!!!" seru sakura kaget. Ia menatap naruto dengan nanar dan tanpa sadar menjatuhkan ponselnya.
"ada apa sakura? " tanya naruto serius, ia menggoyangkan bahu sakura sejak sakura hanya terdiam shock.
"tidak.... " lirih sakura. "tidak mungkin.... "
"apa ttaebayo?!! "
"hinata... Hinata menghilang... " desis sakura.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream
RomanceJika ia memang telah mati lalu... Mengapa ia slalu datang dimimpiku?