game (2)

915 120 12
                                    

Inojin hari itu tidak segera pulang kerumah, ia entah kenapa merasa tidak ingin pulang. Lagipula ia masih mempunyai banyak waktu sebelum kembali pada sasuke.

Ia mendatangi rumah sakit,  berjalan riang seperti anak kecil dan memandang satu persatu perawat yang ada disana.  Berharap menemukan satu yang cantik dan dapat diabadikannya sebagai lukisan.

Namun tidak ada apapun, jadi ia hanya duduk disana sembari menonton tv diruang tunggu.

Hampir dua jam ia disana tanpa kegiatan yang berarti. Lalu ia memutuskan untuk pulang kerumah.

Ada sesuatu yang membuatnya enggan sekali untuk pulang kerumah.  Rasa takut yang aneh.


"hey nak!" inojin mendongak.

Menatap seorang pria berjaket hitam dengan topi hitam tersenyum ramah padanya.

"jangan pulang kerumah. " ucapnya lembut,  lalu lelaki itu berjalan melewati inojin.

Meninggalkan inojin dengan rasa penasaran dan kalimat tanya yang bersusun tindih.

Tapi....

Kalimat itu justru menggerakkan kakinya untuk berlari mendekati rumah.

Inojin tahu.

Sesuatu telah terjadi.



.....




Neji duduk dikursinya, termenung menatap ranjang kosong yang dulunya di tiduri hinata.

Hinata ada dimana?

Kematian ayah dan adik bungsunya serta menghilangnya hinata membuat neji yakin.

Seseorang memburu keluarganya.

Dan mungkin,  mereka semua. Siapapun dalang dibalik ini ia tidak Membiarkan satupun diantara para hyuuga ini hidup dan selamat.

Tidak ada satu pun petunjuk yang dapat membantunya.  Semuanya terlihat seperti misteri tak kasat mata.

Neji telah melihat rekaman cctv rumah sakit.  Dan rupa seorang lelaki yang menculik hinata sama sekali tidak teridentifikasi.

Baju yang dipakainya juga dibuang ditempat sampah rumah sakit.

Penyelidikan telah dilakukan,  tapi tidak seorang pun melihat lelaki itu bersama hinata.

Bagaimana bisa?


Apa kebakaran palsu ini membuat orang disekitar sini hanya fokus menonton tanpa menyadari seorang membawa pasien rumah sakit ini?

Ini membuat neji gila.


Knock knock


Neji tersentak.  Berjalan dengan sangat hati-hati ke pintu. Neji diam didepan pintu, jantungnya berdegup kencang.

Seperti adrenalinnya terpacu.

Jika memang benar, seseorang berusaha membunuh mereka.  Maka,  ini adalah waktu yang sangat tepat untuk menjadi gilirannya.

Knock knock

Tidak ada suara suster ataupun dokter biasanya yang akan mengatakan 'permisi' terlebih dulu untuk memastikan keberadaannya.

Dan...

Suasana ini... Mengerikan.

Neji membuka smartphonenya tanpa mengeluarkan suara, melihat melalui kamera tersembunyi didepan pintu yang tersambung dengan smartphonenya.

A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang