game 6

801 123 12
                                    


Lelaki ini mengusap darah yang mengalir dari hidungnya. Ia tersenyum simpul akibat rasa sakit yang ia rasakan.

Cat putih diwajahnya sebagian besar terhapus akibat perbuatannya itu. Tak apalah.  Lagipula di pulau ini, ia dipersilahkan untuk berbuat semaunya.

Tak ada lagi orang artinya adalah bersenang-senang.

Ia meraba sakunya guna mencari telpon, menelpon majikannya untuk meminta intruksi lanjut.

"neji kabur. " ucapnya santai. Selagi menelpon ia membuka aplikasi lain untuk melihat berapa jauh mangsanya telah berlari.

Ya, ini adalah permainan bertahan hidup yang ia ciptakan.

Ia menyadap telpon neji, hingga meleluasakan ia untuk mengintai neji selama 24 jam.

"aah terserahmu!" jawab majikannya ketus.

Perempuan cantik idola papan atas ini memang sangat pandai menyembunyikan sifat aslinya.

Tapi berhadapan dengannya,

Sifat asli seorang wanita cantik ini keluar dengan alami.  Tanpa perlu ditahan-tahan demi reputasi,  karena hubungan mereka mutlak hanya sebagai atasan-bawahan.

Kesimpulannya,  jangan percaya pada tokoh publik.

Karena apa yang kau lihat adalah yang kau percaya yang dinamai kebohongan.

"yang perlu kau bunuh saat ini adalah hinata!  Lupakan neji dulu!  Cari hinata. "

Sang pembunuh tersenyum,

"ya nona... " jawabnya ringan dan bahagia.

....



Sakura berjalan ke arah gudang kecil di sebelah rumah, naruto tadi memanggilnya dengan wajah yang amat serius hingga membuatnya terpaksa untuk menemui rekannya itu.

"apa?!" tanya sakura,  ia sedang tidak ingin berbasa-basi saat ini. 

Hinata yang tak kunjung ditemukan membuatnya begitu mudah hilang kesabaran.

Ia hanya takut sasuke akan mencari hinata.

"masuk. " ucap naruto datar,  sebelum menutup pintu ia melihat kanan dan kiri mencari keberadaan seseorang.

Dirasanya aman, pintu gudang itu ditutup rapat bahkan dikunci olehnya. 

Sedang sakura terhenyak ditempat, melihat neji dengan kepala yang berlumuran darah terikat serta mulutnya yang disumpal dengan kain.

"kau.. Kau menangkapnya???" ucap sakura tidak percaya.

Sementara neji memandangnya tajam, membuat sakura tertawa.

"sepertinya ia sedang kabur ketika aku menemuinya ttaebayo. " naruto berjongkok didepan neji dan memeriksa kepala kakak lelaki hinata ini.

"hanya terluka sedikit saja. Padahal aku memukulnya begitu keras ttaebayo. "

Sakura menggeleng-gelengkan kepala,  mengambil sebongkah balok dan memukul-mukul udara.

"si pembunuh itu tidak becus huuh. " keluh sakura.  "kan aku harus mengotori tanganku. "


BUAAAKKK

bongkahan balok yang dipegang sakura melayang tepat mengenai bahu neji. Pria itu mengerang kesakitan sementara sakura terus melayangkan pukulan.

BUUAAKKKKK



Sakura tersenyum lebar melihat neji mengerang kesakitan.  Ini permainan yang sangat menarik.

A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang