Ketika cahaya menerangi,
Disitulah letaknya harapan.
Aku akan slalu menunggumu,
Didalam kegelapan ini,
Aku akan slalu menantimu....
Pada akhirnya perjuangan naruto tidak berakhir sia-sia, setelah membujuk sasuke selama satu minggu lebih, akhirnya sahabatnya memutuskan untuk ikut bergabung bersamanya berlibur di pulau Y. Pulau kecil namun indah dan dipenuhi berjuta keanekaragaman hayati itu dijamin membuatmu akan betah berlama-lama disana. Mereka berangkat 7 jam yang lalu dan setelah perjalanan yang lama dan melelahkan perjuangan mereka terbalas dengan manis. Hamparan berbagai macam jenis bunga dengan warna-warna yang beraneka menyapa indra penglihatan mereka. Membuat kata 'woah' otomatis terucap dari bibir-bibir mereka.
Naruto tercengang menatap keindahan yang berada didepan matanya, ia melirik sasuke untuk melihat ekspresi lelaki murung itu.
Sasuke sama tercengangnya, dan disela-sela kekagumannya, senyum tipis diselipkan. Naruto hampir meneteskan air mata, perjuangannya benar-benar tidak sia-sia. Temannya, tesenyum juga setelah sekian lama...ia turut bahagia."sudah ku bilang bukan? Kau tak akan menyesal?" naruto memukul bahu sasuke pelan. Mata-matanya berkaca-kaca menatap sahabatnya.
Sasuke mengangguk pelan,
"terima kasih." kata sasuke, ia menatap naruto. "terima kasih untuk slalu berada disampingku."
Detik itu, rasanya waktu berjalan begitu lambat. Naruto berdebar untuk alasan yang selama ini dipendamnya. Apakah pada akhirnya sasuke melihatnya? Merasakan perasaan tersembunyinya?
"tidak masalah." balas naruto ceria, ia tersenyum lebar memamerkan deretan giginya yang putih, dan...juga perasaan bahagianya.
🌹🌹🌹
Mereka berlibur dipulau Y pada awalnya adalah usulan sakura. Pulau Y ini sebenarnya adalah milik keluarga sakura dan karena dipulau ini terdapat berbagai keanekaragaman hayati, disini keluarge besar itu mendirikan rumah sakit sederhana namun mewah dengan fasilitas lengkap. Tempat ini khusus dibangun untuk perawatan para bangsawan dan tokoh-tokoh dunia lainnya yang menginginkan privasi.Lalu mereka sendiri menginap dirumah sakura, rumah cukup besar dengan fasilitas unik yang terkesan liar. Cukup untuk membuatmu merasa tak ingin pulang ke rutinitas membosankan dikota besar tokyo.
"sasuke, aku bicara padamu bukan karena keegoisanku, ya, ku akui aku jatuh cinta padamu. Tapi...ini fakta, inilah kebenarannya. dengar....orang yang telah mati tidak dapat pergi ke surga jika masih terdapat orang terdekatnya yang tidak mengikhlaskan kepergiannya kealam baka. Arwahnya akan terjebak dalam kegelapan dunia selamanya dan pada akhirnya akan menjadi roh jahat." sakura menyentuh jemari sasuke perlahan, jari-jari panjang dan kurus itu terasa dingin.
Sasuke memandang sakura dengan tatapan yang sulit diartikan, ia mendengarkan namun sulit mempercayai. Kata-kata itu seolah menamparnya begitu keras untuk menghadapi kenyataan
"kau harus mengikhlaskannya sasuke." kata sakura lagi penuh penegasan yang membuat sasuke masih terdiam.
Bagaimana bisa ia mengikhlaskan hinata? Hinata memang telah mati, tapi hinata dimimpinya terasa hidup. Apa yang perlu ia ikhlaskan dari itu?
Kunci yang slalu dipegangnya adalah rasa cinta mereka, jika hinata dalam mimpi pun masih mencintainya ia rasa itu cukup untuk segalanya."hinata slalu menemaniku didalam mimpi...meski bukan dalam waktu yang menentu." kilah sasuke datar, belakangan ini ia dan sakura mulai dekat. Ia mulai membuka hatinya untuk pertemanan, lagipula Naruto dan sakura slalu ada untuknya dan kehadiran mereka terasa begitu berarti dalam melewari masa-masa suramnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream
RomanceJika ia memang telah mati lalu... Mengapa ia slalu datang dimimpiku?