Sasuke masih termenung ditempatnya, ia bingung harus mereaksikan kebahagiaannya dan pertanyaan-pertanyaan yang hinggap dikepalanya.
Apa yang telah terjadi dengan dunia ini?!
Hinata hamil? Hamil????
Sasuke tahu, itu anaknya! Waktunya sangat tepat jika diperhitungkan sejak mereka melakukan itu secara tidak sengaja.
Sasuke ingin bertemu hinata, ia ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa hinata hamil.
Apa ia... Benar-benar diperbolehkan untuk sebahagia ini?
Ia punya anak...
Dan itu tidak bohong'kan?
"paman... " panggil inojin pada sasuke yang masih terdiam dengan pandangan kosong dan itu agak membuatnya was-was.
"inojin, ada apa dengan sasuke ttaebayo?" bisik naruto pada inojin, sasuke pulang dengan keadaan seperti itu. Sama sekali tidak dapat diajak berbicara.
Inojin menggeleng tanda tidak tahu. Ia benar-benar tidak mengerti mengapa sasuke terdiam seperti itu. Benar-benar bukan seperti dirinya?
Apa itu ada sangkut pautnya dengan hal yang dibicarakan dokter tsunade? Karena inojin rasa itu saling berhubungan.Sejak mendengar kata-kata dari dokter tsunade, sasuke menjadi sangat pendiam. Memangnya ada apa? Rasa penasarannya membuat inojin gila.
"aku punya anak.... " gumam sasuke pelan.
"kau punya apa sasuke-kun?" tanya sakura yang secara tak sengaja menangkap kata-kata sasuke.
Sasuke menggeleng, lalu ia menggandeng tangan inojin dan menyeret bocah kecil itu kekamarnya.
"ada apa dengan sasuke?" naruto memicing tanda bahwa ia sangat mencurigai gerak gerik sasuke yang aneh dimatanya.
Sakura ikut mengarahkan pandangannya pada sasuke. Sasuke sedang berbicara namun secara berbisik pada inojin. Seolah ada sesuatu....sesuatu yang disembunyikannya.
"ck! Ini membuatku gila! Naruto aku yakin sekali jika sasuke mempunyai rencana dan ia mengetahui keberadaan hinata! "
Naruto tampak memikirkan sesuatu sebelum mengangguki perkataan sakura. Itu benar... Saat sasuke tidak ada, mereka mulai membongkar kamar sasuke dan mencari sebuah petunjuk. Sayangnya sasuke begitu rapi dan pandai menyembunyikan sampahnya.
Hanya tersisa kotak bekas kiriman yang mencurigakan. Kotak itu tidak terisi apapun, dan naruto curiga bahwa isi kotak itu adalah alat bantu yang digunakan oleh sasuke.
"aku akan membayar seseorang untuk membunuh keluarga sialan itu. " sakura mengambil hp-nya dan segera mengotak-atik hpnya.
"kau harus berhati-hati. " saran naruto sebelum sakura mulai menelpon seseorang di hp-nya.
Sakura menatap naruto dengan tatapan sinis. Tentu saja ia berhati-hati, ia tidak cukup bodoh untuk membayar seseorang yang ceroboh.
...
"inojin... Kekasihku hamil... Aku akan mempunyai anak... " lirih sasuke tidak percaya.
Inojin yang mendengar hal itu menjadi sangat terkejut. Ia menggoyangkan lengan sasuke cepat, menanti kebenaran kalimat itu.
"paman tidak salah 'kan?? " desis inojin shock.
Ia bahkan mulai terlibat lebih jauh dalam kasus paman yang baru saja ia kenal beberapa hari yang lalu. Tentu ia menjadi shock!
"paman... Aku akan menjadi seorang paman! " seru inojin kegirangan.
Sasuke entah mengapa sangat ingin menjitak kepala inojin.
"paman kita harus cepat menemukan kekasih paman dan menculiknya! " seru inojin bersemangat, sasuke pun hingga harus membungkam mulut inojin agar suara bocah itu tidak terdengar terlalu keras.
Akan sangat bahaya jika berita ini didengar oleh naruto dan sakura. Karena ia yakin, kedua orang itu bukan dipihaknya.
"jika segampang itu maka dari dulu aku tidak membutuhkanmu bambank! "
Inojin memayunkan bibirnya tampak tidak suka dengan ucapan sasuke.
"yaa! Lalu apa yang harus kita lakukan donk?! " protes inojin kesal dengan proses sasuke yang terlalu berhati-hati dan mengakibatkan banyak waktu yang terbuang.
Sasuke memejamkan matanya berusaha berpikir lebih jauh. Jika begini caranya.... Ia harus bergerak lebih cepat dari perkiraan. Ia harus menculik hinata, dan mengamankan hinata berada dalam tangannya.
Berarti... Ia harus menyiapkan pesawat dan... Identitas baru untuk hinata.
Sasuke menjentikkan jarinya, ia segera mengambil hp-nya dan menelpon seseorang.
Seseorang yang amat dipercayainya akan membantu pekerjaannya ini dengan sangat sempurna.
"hugo! Aku butuh pesawat dan identitas baru untuk pacarku! Bisakah kau mengurusnya? "
Sasuke berteriak tanpa suara sembari melirik inojin untuk memberitahunya bahwa temannya dapat mengurus segalanya.
"oke baik, siapkan segalanya dalam minggu ini! "
Sasuke mematikan hp-nya dan memeluk inojin. Demi apapun ia sangat berterima kasih pada inojin, jika bocah ini tidak ada... Entah apa sasuke bisa sejauh ini....
"inojin...paman sangat berterima kasih padamu... " lirih sasuke masih memeluk inojin. "berkat kau... Sebentar lagi... Paman akan berjumpa dengan kekasih paman. "
Inojin terdiam mendengar penuturan sasuke, ia turut senang dan bahagia melihat paman ini tersenyum. Ia sangat jarang tersenyum namun... Jika saja sedang membicarakan kekasihnya maka ia akan sering tersenyum.
Inojin tahu bahwa paman ini mirip dengan ayahnya. Mereka sama-sama mencintai pasangannya dan akan melakukan apapun demi pasangannya.
"paman! Ini belum akhirnya! " tegas inojin pada sasuke, ia menatap sasuke dengan sungguh-sungguh. "ayo bekerja lagi! Agar kita bisa mencapai ini tepat waktu!"
Sasuke mengangguk dengan tatapan terharu. Inojin sendirinya baginya bagaikan keluarga. Ia merasa mempunyai adik....
Jika bisa... Ia ingin membawa inojin ikut serta bersamanya. Namun tentu itu tidak mungkin bukan?
Ia mempunyai seorang ayah yang harus ia jaga...
Sama seperti sasuke yang akan mempunyai istri dan anak yang harus ia jaga.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
A Dream
RomanceJika ia memang telah mati lalu... Mengapa ia slalu datang dimimpiku?