Tale Two
"Satu hal yang harus kamu tahu. Saat kamu membunuh seseorang, maka kamu akan menghancurkan hidup banyak orang."
Doni
Beberapa tahun kemudian ...
Raka membuka pintu sebuah ruangan. Tidak terlalu terang namun Raka tetap mampu melihat apa yang ada di dalam ruangan tersebut. Langkahnya berhenti tepat di depan seorang lelaki dengan keadaan tubuh babak belur.
"Jangan mati dulu," kata Raka datar.
Lelaki itu mengangkat kepala menatap Raka, wajahnya penuh dengan darah. "Aku tidak akan mati semudah itu." Suaranya sangat pelan hampir seperti bisikkan. Tenggorokkannya terasa kering dan sakit, orang-orang suruhan Raka memukulinya terlalu keras.
Raka hanya menaikan sebelah alis lalu duduk di sebuah kursi kecil, melihat ke sekitar sebelum akhirnya menatap lelaki itu sepenuhnya. "Saya tidak bisa menoleransi kesalahan yang Anda lakukan," ujar Raka. "Melakukan penggelapan dana perusahaan, membocorkan rencana perusahaan pada PT Nugraha. Tidakkah Anda sudah salah cari sasaran? Anda pikir saya tidak akan mengetahui apa yang Anda lakukan, Doni?"
Doni hanya menunduk, Raka benar. Seharusnya dia tidak bermain-main dengan Raka yang terkenal dengan kekejamannya jika menyangkut pekerjaan. Raka terlalu berhati-hati dan sangat pintar sehingga sangat sulit untuk berbohong di hadapannya, sebab itulah orang-orang menjulukinya 'Masquerade Angel', iblis bertopeng malaikat.
"Aku sungguh minta maaf, aku terpaksa melakukannya. Aku butuh uang banyak untuk ..."
"Anda pikir saya peduli?" potong Raka. "Anda mungkin tidak bisa mengembalikan uang saya, dan permintaan maaf saja tidak akan cukup untuk mengganti semuanya."
Raka berjalan menghampiri Doni, ekspresinya begitu dingin sehingga Doni mundur ketakutan. Wajahnya yang tampan terlihat sadis ketika berdiri di bawah lampu satu-satunya di ruangan gelap tersebut.
"Saya tidak tertarik dengan yang Anda tawarkan juga." Raka tersenyum miring, mata kelabunya berkilat dingin. "Tapi saya tertarik dengan nyawa Anda. Bagaimana jika Anda membayar semuanya dengan nyawa Anda?"
Dino mengerjap kaget, apa kata Raka tadi? Nyawanya? "Baik, aku akan memberikan nyawaku. Tapi satu hal yang harus kamu tahu." Doni tidak mempedulikan bahwa orang di hadapannya ini atasannya atau bukan.
"Kami mungkin bukan orang berada, kami mungkin bukan orang sehebat atau sepenting kamu." Doni menelan saliva, teringat dengan cerita orang-orang bahwa Raka sering kali menyakiti orang-orang dengan cara keji, bahkan sampai membunuhnya dan ditutup dengan kasus bunuh diri. "Orang sepertimu tidak akan mengerti apa yang kami rasakan. Sangat mudah bagimu menyakiti seseorang, karena kamu sama sekali tidak punya hati. Silakan bunuh aku, bunuh semua orang yang ingin kamu bunuh. Tapi ... satu hal yang harus kamu tahu. Saat kamu membunuh seseorang, maka kamu akan menghancurkan hidup banyak orang."
Tidak ada ekspresi apa pun di wajah Raka, dia berjongkok dan mencengkram wajah Doni. "Siapa Anda hingga berani memberi ceramah pada saya?"
"Aku hanya memperingatimu. Saat kamu menghancurkan hidup seseorang, kamu juga harus bersiap-siap untuk dihancurkan."
Raka tersenyum kecil. "Seperti itukah?" Bahkan hidupnya saja sudah hancur, apalagi yang bisa dihancurkan orang lain. "Akan saya terima." Tiba-tiba saja Raka teringat pada ayahnya yang tidak pernah mempedulikannya, ibunya yang menganggapnya sebagai anak haram.
Raka merasa kesal dengan ingatannya sendiri, dia melampiaskannya dengan memukuli Doni. Namun ketika dia merasa sedikit sadar, cengkraman di baju Doni merenggang. Dia mundur ke belakang, melihat wajah Doni yang berlumuran darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masquerade Angel
RomanceMasquerade Angel itulah julukannya. Semuanya tak lagi sama seperti dulu. Ketika dirinya harus kembali berhadapan dengan masa lalunya yang kelam. Ketika keadaan menjadi terbalik karena sekarang dirinyalah yang selalu menyakiti orang-orang. Ketika hat...