Tale Ten
"Aku takut akan banyak hal, tapi yang paling menakutkan bagiku adalah kehilanganmu."
My Name is Khan
"Papa!"
Seruan tersebut berhasil menarik perhatian Raka, dia membuka kaca mata lalu melihat ke sekitar. Dia sedikit terkejut saat anak kecil memeluknya secara tiba-tiba, terlalu erat sampai-sampai Raka tidak bisa bernapas. Belum sempat dia mengatakan apa pun, anak kecil itu menciumi seluruh wajahnya.
"Cloe kangen, Papa nggak pulang-pulang. Kata Mama, Papa lagi pergi keluar kota seminggu. Tapi Mama bohong. Ini baru empat hari tapi Papa udah pulang." Anak kecil itu tersenyum menatap mata kelabu teduh Raka. Namun keningnya berkerut saat menyadari sesuatu. "Kok, mata Papa berubah. Warnya abu-abu, nggak cokelat lagi kayak Cloe. Ini, kok Papa jadi tambah ganteng?"
Raka mengerjap, dia mengamati anak kecil itu lalu mengerutkan kening. "Cloe?" Sekali lagi Raka mengamati anak kecil itu, terlihat tidak asing dimatanya, namun di mana dia pernah melihat anak kecil itu?
"Ayo pulang!" Cloe menarik tangan Raka. "Kata Mama, hari ini Grandpa Alfred sama Grandma Maria datang ke rumah."
Mendadak Raka menyadari semuanya. Dia kembali berjongkok di hadapan Cloe sambil mengamati anak perempuan kecil itu lalu tersenyum kecil. Sangat mirip, pikir Raka lagi-lagi tersenyum.
"Jadi, namamu Cloe?"
Cloe mengangguk, tampak kebingungan dengan sikap Raka. "Papa kenapa?"
Raka menggigit bibir dalamnya agar tidak tersenyum sangat lebar, akan memalukan jika dia terlihat konyol di depan anak kecil yang tidak tahu apa-apa. "Om bukan Papa kamu."
Lagi-lagi Cloe kebingungan. "Terus, Om siapa? Wajah Om sama kayak Papa."
Lagi-lagi Raka tersenyum, terlalu senang saat Cloe bilang wajahnya mirip dengan Papa Cloe, meski Raka sangat tahu dan sadar jika wajahnya tidak lagi mirip dengan Papa Cloe. Dia menggenggam tangan mungil Cloe. "Om itu ... dokter. Kebetulan wajah Om sama kayak Papa kamu."
"Om kembarannya Papa?"
Raka tidak langsung menjawab. "Om cuma dokter. Kalau Cloe sakit nanti, Cloe bisa datengi Om nanti Om coba sembuhin Cloe."
Cloe berbinar. "Om dokter keren."
Raka tersenyum untuk kesekian kali.
Rachel baru keluar dari kantor sekolah saat melihat kerumunan ibu-ibu. Sesekali mereka berbisik-bisik memuji hingga membuat Rachel penasaran. Tidak biasanya sekolah tempat dia mengajar seramai ini.
Dan ketika Rachel berhasil sampai di parkiran, dia tahu kenapa semua orang jadi ribut. Perempuan itu tidak langsung menghampiri Raka dan Cloe yang asik mengobrol, Rachel malah asik memperhatikan. Cloe pasti mengira Raka adalah Rafael, meski wajah mereka tidak lagi terlalu mirip seperti dahulu. Raka malah bertambah sangat tampan sehingga menarik perhatian banyak orang. Terutama wanita. Mungkin yang tidak berubah dari Raka hanyalah mata kelabunya saja yang tetap jernih dan teduh bagai air sungai pegunungan.
Namun entah mengapa, Rachel tidak menyukai hal tersebut.
"Kamu di sini?" Rachel bertanya, lagi-lagi mendengar bisikan ibu-ibu di sekelilingnya.
Raka dan Cloe menoleh bersamaan, senyum mereka sama lebarnya. "Aku sudah janji buat jemput kamu. Aku juga bertemu dengan Cloe. Lihat, dia mirip banget sama Anna. Hanya matanya saja yang sama seperti Rafa."
Rachel menyadari, meski Raka terkadang membenci keluarganya, namun jauh di lubuk hati, Raka mengakui kalau lelaki itu masih menyayangi keluarga kandungnya. Hanya saja Raka tidak menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masquerade Angel
RomanceMasquerade Angel itulah julukannya. Semuanya tak lagi sama seperti dulu. Ketika dirinya harus kembali berhadapan dengan masa lalunya yang kelam. Ketika keadaan menjadi terbalik karena sekarang dirinyalah yang selalu menyakiti orang-orang. Ketika hat...