𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐮𝐲✓

🖇 ›03

"hoeek!"

seungmin berjongkok, memuntahkan seluruh isi perutnya ke atas tanah. sial, pantas saja leedo kalah balapan dari si pirang ini, kemampuan mengemudinya tidak main-main, mereka bahkan dengan mudah bisa meloloskan diri dari kejaran polisi.

"nih."

di tatapnya si pirang dengan kesal sebelum merebut kasar sebotol air mineral yang lelaki itu sodorkan.

"cupu lo, gitu aja muntah." seungmin yang sedang meneguk minumnya itu melotot, rasa-rasanya ingin menyemburkan air didalam mulutnya itu ke wajah si pirang, tapi dia urungkan.

selesai membasahi kerongkongannya, barulah dia berseru kesal.

"lain kali kalo mau bunuh diri jangan ajak esa dong!" semburnya dengan wajah merengut yang lucu, masih teringat jelas bagaimana si pirang ini menerobos sebuah rel dengan posisi kereta yang berdekatan.

"ck, siapa juga yang mau bunuh diri." chris menyandarkan dirinya di pintu mobil, mengeluarkan sebungkus rokok beserta pematiknya. seungmin hanya mendengus sebal, menatap keadaan sekitar yang sunyi, ini pukul dua dini hari omong-omong.

"kita lagi dimana?"

si lelaki yang asik merokok menatap sekitar dan mengangkat bahu, melanjutkan kegiatannya. seungmin coba tidak ambil peduli, lelaki itu meraih ponselnya dan mengerang kesal karna mendapati keadaan benda persegi miliknya yang mati karna kehabisan daya.

"esa mau pulang."

chris menatap si manis itu dan menjawab, "bentar." tapi seungmin sepertinya keukeuh.

"esa mau pulang sekarang!"

karna dasarnya chris itu tidak bisa diperintah, akhirnya dia menjawab dengan kesal. "yaudah pulang sendiri sana." chris juga tidak mau berlama-lama disini sebenarnya, dia hanya butuh beberapa waktu untuk menghabiskan rokoknya.

seungmin mendecih sebal. "yaudah esa juga bisa pulang sendiri!" dengan kaki terhentak, lelaki manis itu kemudian berjalan menjauh, entah kemana karna dia sendiri juga tidak tahu dimana dia sekarang.

jalanan yang gelap membuat langkahnya kemudian terhenti. "uh, esa takut." dia berbisik, udara yang dingin membuat tubuh mungilnya menggigil. "kenapa kak leedo jahat sama esa? kak leedo udah ngga sayang esa ya?" seungmin menggumam kecil, lalu tersentak saat sesuatu mendarat diatas kepalanya.

sebuah hoodie hitam.

dia hampir menjerit, tapi urung saat melihat si pirang sudah berdiri disebelahnya. "takut kan?" ejeknya. "buruan pake terus kita balik."

"ngga usah—"

"pake."

seungmin tidak menyukai tatapan tegas si pirang, tapi dia menurut mengenakan hoodie besar tersebut hingga tubuh kecilnya tenggelam.

astaga, menggemaskan sekali.

chris tersenyum tipis tanpa seungmin tahu, lantas menarik si manis yang menurut itu kedalam mobil untuk diantarkannya pulang.

bukan perkara besar untuk mencari tahu alamat rumah seungmin, karna satu jam kemudian mobill sudah berhenti di salah satu rumah berlantai dua di sebuah kompleks perumahan.

sementara seungmin yang tengah menahan kantuk itu membuka mata saat merasakan sebuah tangan besar mengusap pipinya.

"kita udah sampe." si manis menatap sekitar dan benar saja, dia sudah ada didepan rumahnya. setelah menguap, seungmin ingin turun namun pintu mobil ternyata terkunci.

"buka, esa mau turun."

chris lantas menyodorkan ponselnya ke arah seungmin yang mengerutkan dahi.

"apa?"

"kontak lo."

seungmin menatap si pirang didepannya dengan dahi berkerut.

"buat apa?"

"sampe tiga bulan kedepan, lo milik gue, inget?"

si manis menatap chris dengan nyalang, tapi percayalah itu terlihat sangat menggemaskan.

"esa ngga mau jadi bahan taruhan!"

"lo ngga mau, tapi reiki iya." bibirnya menyunggingkan sebuah seringaian. "kasih kontak lo atau pintunya ngga bakal gue buka."

seungmin tidak terima, tapi dia tidak punya pilihan. lagipula hanya memberitahukan kontaknya saja kan? harusnya tidak akan masalah.

"iya iya, siniin hapenya." setelah mencatat nomor kontaknya, seungmin segera mengembalikan iphone itu pada pemiliknya.

"udah kan? sekarang buka, esa mau pulang sebelum mama nyariin." chris segera membuka pintu mobil, membiarkan si manis itu menghilang di balik gerbang rumahnya.

senyuman tipisnya tersungging, lantas segera melajukan mobilnya pergi dari sana.