🖇 ›07

6.9K 1K 62
                                        

hari telah beranjak sore saat seungmin baru saja menyelesaikan piketnya seorang diri, sebenarnya dia bersama chanhee, tapi sahabatnya itu memiliki urusan mendadak sehingga seungmin memaksa agar lelaki itu cepat pulang sementara dia akan menyelesaikan piketnya seorang diri.

awalnya chanhee menolak, tapi seungmin itu sangat kerasa kepala.

selesai menyimpan alat kebersihan dan mengunci pintu kelas, seungmin berjalan menuju lobi sembari mengirim pesan pada chris.

kakak pirang galak🐺
esa udah selesai piket, jemput di lobi ya.

setelahnya, seungmin menyimpan ponsel ke dalam tas dan berjalan menuju ke tempat tujuan, menunggu chris di lobi.

“loh dek kok belum pulang?” si manis menoleh, menemukan salah satu kakak kelasnya yang datang dari arah lapangan, masih mengenakan seragam basket.

“kak rilo?”

“nunggu jemputan ya?”

seungmin mengangguk-ngangguk, dan si lelaki yang di panggil rilo itu mengurungkan niat awalnya yang akan menuju parkiran, dia memilih berdiri di sebelah seungmin.

“kak rilo kok belum pulang?”

“habis latihan basket.”

“oh gitu, sekarang lagi nunggu siapa?”

“kamu.”

“eh?” seungmin mengerjap, menatap kakak kelasnya itu tidak mengerti.

“kok nunggu esa?”

“iya, aku bakal nungguin kamu sampe kamu di jemput.” jelasnya.

“ngga usah kak, kak aksa habis ini pasti dateng kok.”

“pacar kamu ya?” seungmin mengulum bibir bawahnya, kemudian mengangguk kecil, tidak menyadari saja setitik raut kecewa dari kakak kelasnya itu.

seketika keadaan menjadi canggung hingga sosok chris akhirnya datang.

“semesta.”

“kak aksa–”

“siapa lo?” tanya chris dengan tatapan tajam ke arah lelaki disebelah seungmin.

“iiih, dia kakak kelas esa tau.” sahut seungmin cepat. “kak rilo, ini namanya kak aksa.”

“pacarnya semesta.” tambah chris dan seungmin memutar bola mata malas. si lelaki berseragam basket hanya tersenyum tipis, menatap chris dan membungkuk kecil, kalah telak.

“yaudah karna esa udah dijemput, aku pamit ya.”

“hati-hati di jalan kak rilo, makasih ya udah nemenin esa.” seungmin melambai dengan semangat, tidak menyadari decakan lelaki di sampingnya.

“beneran cuman kakak kelas?”

“iya, dulu kita sempet ikut padus bareng makanya kenal.” ucapnya.
“udah ah, esa laper tau!”

chris akhirnya mengalah, lelaki itu membawa tas seungmin sementara pemiliknya sudah berjalan selangkah didepannya.

selalu seperti itu.

saat mengantar atau menjemput seungmin, chris akan selalu membawakan tas miliknya. padahal seungmin sudah menolak, dia kan bisa membawa tasnya sendiri. tapi karna malas berdebat, akhirnya seungmin membiarkan, bagus malah, punggungnya tidak akan pegal.

selama perjalanan, seungmin hanya memandang keluar jendela dalam diam. sejujurnya dia masih canggung dan malu karna kecupan ringan yang chris berikan tadi pagi.

“mau makan apa?” tanya chris tiba-tiba, memecah kesunyian.

eum, apa aja deh.”

chris mengangguk-ngangguk, kemudian membelokkan arah mobilnya. “kita makan di café depan, tapi gue mau balik ke kampus dulu, ada barang yang ketinggalan.”

seungmin hanya mengiyakan.

sebenarnya selama seminggu mereka pacaran, dia tidak mengetahui apapun tentang chris. dimana lelaki itu kuliah, tempat tinggalnya atau beberapa hal lainnya. seungmin tidak mau tahu karna menurutnya itu tidak perlu, tapi seketika dia dibuat terkejut saat mobil memasuki sebuah universitas yang sangat tidak asing baginya.

seirin university.

“i–ini kan..” seugmin melempar pandang kearah chris yang balas menatapnya.

“apa?”

“kak aksa kulah disini?”

“teknik mesin, semester enam.” 

lagi-lagi seungmin melotot. leedo dan chris ternyata berada di semester yang sama. hanya saja leedo berada di teknik manufaktur, tapi bukankah itu artinya mereka masih satu falkutas?

“kok kak aksa ngga bilang kalo kuliah disini?”

chris mengerutkan dahi. “ya lo kan ngga nanya.” sahutnya, mengendarai mobilnya melewati beberapa fakultas dan berhenti di parkiran fakultas dengan gedung bewarna merah.

“yuk turun.”

“e–esa nunggu disini aja boleh nggak?”

“udah, ikut aja.”

“ih, esa malu tahu. mana masih pake seragam, nanti dikira nyasar lagi. esa tunggu disini aja ya? kak aksa jangan lama-lama tapi.” chrisnberpikir sejenak, kemudian akhirnya mengiyakan.

“gue ngga lama, lo jangan pergi kemana-mana.”

seungmin mengangguk cepat, kemudian setelah chris menghilang dari pandangan, lelaki manis itu bergegas turun dengan ponselnya.

alasan dia tidak mau ikut bersama chris, adalah karna dia akan mencari leedo. lagipula mereka masih satu fakultas kan?

bermodalkan hasil searching di website resmi kampus seirin, seungmin menuju kearah gedung dengan cat warna maroon yang ternyata tak jauh dari tempatnya, itu gedung manufaktur.

seungmin tidak tahu menahu jadwal kelas leedo, jadi dengan nekat, si manis itu berlari asal ke arah gedung tersebut, berharap bisa menemukan leedo disana.

dan seperti sebuah keajaiban, sosok leedo terlihat, berjalan seorang diri hendak menaiki anak tangga.

“kak reikiiiiiii.”



















































hyunsuk a.k.a rilo sebastian nugraha (rilo)

a rilo sebastian nugraha (rilo)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐮𝐲✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang