🖇 ›06

6.9K 1.1K 73
                                    

ternyata apa yang chris katakan tempo waktu memang benar adanya. seminggu berlalu dan leedo tidak pernah menghubungi seungmin, sama sekali. bahkan saat lelaki manis itu mencoba menghubungi duluan, nomor ponsel dan semua sosial media pacarnya itu tidak aktif.

seungmin ingin berpikir positif, mungkin lelaki itu tidak ingin menghubunginya selama perjanjian dengan chris masih berlaku, nanti setelah tiga bulan berlalu, leedo pasti akan menghubunginya.

ya semoga, seungmin berharap demikian.

"kak rei..esa kangen."

seungmin menatap sendu ponselnya, menatap potret leedo disana. "cuman tiga bulan kok sa, cuman tiga bulan lagi, habis itu kamu bakal balik lagi sama kak rei. kak rei kan sayang sama esa." monolognya.

tapi tetap saja, dia merasa sedih.

"esa ngga boleh nangis, esa bukan anak cengeng!"

sebisa mungkin seungmin menahan diri untuk tidak menangis, buru-buru lelaki manis itu memasukkan ponselnya ke dalam tas dan memakai seragamnya. lantas berjalan menuruni anak tangga masih dengan kesedihan di wajah.

hari ini dia bangun cukup awal dan berencana berangkat bersama ayahnya yang akan bekerja ke rumah sakit, ayah seungmin adalah dokter spesialis jantung omong-omong.

saat mencapai meja makan, wajah murungnya berubah menjadi keterkejutan saat menemukan sosok chris juga ada disana, duduk manis tepat didepan ayahnya sembari meneguk segelas susu hangat.

"selamat pagi sayang, kok bengong disana? ayo sini kita sarapan bareng." seungmin mengerjap beberapa kali sebelum menunjuk chris dengan heboh.

"kok kak aksa bisa ada disini sih?"

"dia mau jemput kamu, sekalian mama ajakin sarapan deh." si manis menjatuhkan rahang mendengar penuturan ibunya. lihat, bahkan ayahnya yang super tegas dan biasanya dingin itu terlihat mengobrol santai dengan chris. seungmin curiga jika christ datang membawa guna-guna untuk meluluhkan orang tuanya.

"semesta, kamu mau sampe kapan berdiri disana? ayo sarapan terus berangkat."

seungmin mengangguk, kemudian menarik kursi tepat disebelah chris yang meliriknya penuh kemenangan, satu mangkuk sereal lelaki pirang itu sodorkan padanya.

"kok kamu punya pacar ngga pernah cerita sama mama papa?"

"eum anu itu pa—"

seungmin menggigit bibir bawahnya, bingung. bisa dibilang selama empat bulan ini dia backstreet dengan leedo.

awalnya dia sudah meminta pacarnya itu agar datang kerumah dan mengatakan tentang hubungan mereka pada ayahnya, karna seungmin adalah tipe anak yang tidak pernah menyembunyikan apapun dari orang tuanya. terlebih, ini adalah kali pertamanya lelaki manis itu pacaran.

tapi leedo selalu menolak dengan berbagai alasan.

dan lihat sekarang, chris yang baru menjadi pacarnya selama seminggu itu sudah berani mendatangi rumahnya, dalam hati seungmin tersenyum miris.

"saya yang minta semesta buat ngga bilang om." sahut chris, menyelamatkan seungmin dari pertanyaan ayahnya. "karna saya udah ada niatan mau ketemu om langsung."

ayah seungmin menyesap kopi hitamnya dan mengangguk kecil.

"p-papa marah ya kalo seungmin punya pacar?" tanya si manis itu dengan canggung, menggenggam erat sendok ditangan.

"semesta, papa ngga akan larang kalo kamu mau pacaran." seungmin mengunyah serealnya gugup saat sang ayah menatapnya lekat, kemudian tersenyum tipis. "dan papa seneng kamu punya pacar kayak aksa."

jawaban sang ayah membuat seungmin tidak bisa berpikir jernih. tunggu, apa maksudnya ini? ayahnya memberikan lampu hijau?

"tapi pacar esa sebenernya itu kak rei, bukan kak aksa." seungmin hanya bisa menjerit dalam hati, melirik kesal kearah chris yang balas menyeringai kearahnya.

" seungmin hanya bisa menjerit dalam hati, melirik kesal kearah chris yang balas menyeringai kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kak aksa ngapain sih ketemu sama papa mama? biasanya kan selalu nunggu didepan pager rumah." seungmin terus mengomel sepanjang perjalanan menuju sekolah, membuat chris memutar bola mata malas.

"emang kenapa? gue kan pacar lo."

"ya tapi kan cuman buat tiga bulan kedepan, pacar esa yang asli kan reiki."

"oh..tapi pacar lo yang asli itu punya nyali ngga buat ketemu papa lo?"

chris menyeringai tipis sembari melirik seungmin yang diam. "ngga kan?"

seungmin tersudut, tapi dia tidak mau kalah. "pokoknya kak aksa ngga boleh ketemu mama sama papa lagi, titik."

chris tidak mengiyakan, tidak juga menolak. lihat saja apa yang akan terjadi nanti.

sekolah seungmin sudah terlihat, chris segera menghentikan mobilnya tak jauh dari gerbang.

"hari ini esa piket, pulangnya agak sore. kalo kak aksa ngga bisa jemput, esa bisa pulang sendiri naik bus."

"gue jemput, chat aja kalo piketnya udah selesai." chris mengambil tas seungmin di jok belakang, memperhatikan bagaimana si manis itu melepaskan seatbelt nya dan bersiap pergi.

"semesta."

seungmin berhenti dan membalikkan badan.

"ap—"

chuup~

sepasang mata bening itu membulat, menatap oknum yang baru saja memberikan kecupan ringan di bibirnya.

"udah turun sana, tuh temen lo nungguin."

seungmin menapak tanah dengan kaku, masih mematung bahkan sampai mobil chris sudah pergi dari sana.

"semestaaaaaa." chanhee berlari menghampiri, menatap sahabatnya keheranan. "kamu kenapa?"

"v-vian."

"apa? kamu ngga diapa-apain kan sama kak angkasa?"

seungmin meringis, kemudian menyentuh dada kirinya. "viaaaan, jantung esa deg-degan."

𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐮𝐲✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang