“lo ada kelas siang ini?”
sangyeon menggeleng, meneguk soda terakhirnya sebelum membuang kaleng tersebut ke tong sampah terdekat. “kelas gue diganti lusa, kenapa?”
“gue ngga bisa ninggalin kelas karna udah keseringan absen, kalo hari ini gue cabut, bisa-bisa nyokap gue kedatengan sp.”
“ya lo sih suka banget cabut.”
“kan gue harus anter jemput semesta.” balas chris, sebuah alasan yang membuat sangyeon langsung diam sembari mengatakan kalimat ‘dasar buncin!’ tanpa suara.
“ya terus gimana?”
“gue minta tolong lo jemput semesta siang ini.”
“oke, ngga gratis tapi.”
“tsk, gue traktir minum di tempat langganan.” setelah mengatakan itu, chris segera bangkit dari kursinya. “titip semesta ya rel.”
“iya iya, udah pergi sana.”
setelah sosok chris menghilang dari pintu kantin, sangyeon juga beranjak pergi untuk menjemput seungmin. satu jam kemudian laki-laki itu sudah memarkirkan mobilnya tak jauh dari gerbang sekolah si empu, bertepatan dengan bel pulang yang berbunyi.
awalnya sangyeon menunggu disana sembari memperhatikan setiap murid yang lewat. tapi sampai sekolah nyaris sepi, kenapa sosok seungmin tak terlihat?
“gue masuk aja kali ya?” monolog lelaki itu, dan akhirnya tungkai jenjangnya melangkah kearah gerbang sekolah. namun belum juga dia memasuki area sekolah, dilihatnya seungmin yang sudah berlarian keluar sembari menangis.
“semesta hei–” namun seruannya tidak didengarkan, sangyeon ikut berlari, semakin mempercepat langkahnya saat sebuah mobil tiba-tiba mendekati seungmin.
tunggu..darimana datangnya mobil itu?
“semesta!” sangyeon tidak bisa memikirkan hal lain selain meraih seungmin dan menariknya kuat-kuat ke bahu jalan, menyelamatkan si manis itu dari terjangan mobil yang kemungkinan besar akan menabraknya.
bruk!
keduanya jatuh terduduk diikuti teriakan seseorang yang mendekat.
“semesta..astaga ya tuhan, kamu ngga apa-apa kan?” panik orang itu, meraba seluruh bagian tubuh seungmin memastikan tidak ada darah ataupun luka lain. sangyeon menatapnya dengan intens, hingga sebuah bisikan lolos begitu saja dari bibirnya.
“cantik banget.”
“semesta, ada yang sakit kah? apa ada luka? kasih tau kalo ada yang sakit.”
kesadaran sangyeon kembali saat seungmin yang menangis meraih tangannya. “k–kak farrel..esa mau ketemu kak aksa hiks, mau ketemu kak aksa.”
si lelaki cantik menatapnya dengan terkejut, sepertinya baru menyadari keberadaannya.
“kamu siapa?” tunjuknya dengan galak, tapi di mata sangyeon entah mengapa itu sangat menggemaskan sekali.
“aku?” sangyeon cengengesan, “aku masa depan kamu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐮𝐲✓
Fanfic┊⁀➷ [𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❝ini adalah kisah angkasa dan semesta yang dimulai dari sebuah balapan di arena.❞ ꒰🖇꒱ bangchan + seungmin •chanmin bxb local!au