🖇 ›11

6.6K 1.1K 87
                                    

tempat tinggal chris ternyata berada di kawasan elite, kentara sekali jika dia adalah anak orang berada.

"kak aksa tinggal sendiri?"

"udah dari lama, belajar mandiri." sahut lelaki yang lebih tua. "masuk." lanjutnya setelah berhasil membuka pintu. seungmin melangkah dengan pelan, menatap isi ruangan yang didominasi warna hitam dan abu-abu, kak angkasa banget.

"mau makan apa?"

"eung—" seungmin menatap chris yang melepas jaketnya, menyisakan kaos tanpa lengan yang memamerkan bisep seksinya, uh. "e-esa ngga laper."

berdecak, chris menatap seungmin yang masih setia berdiri kaku ditempatnya. "tunggu disini dulu, gue mau masak."

"memang kak aksa bisa masak?"

"wah, ngeremehin gue ya?"

"bu-bukan gitu, kan esa ngga tau." balasnya sembari merengut, kemudian mengikuti chris yang menuju kearah dapur. "esa mau bantuin, boleh?"

"emang bisa masak?"

"bisa dong! esa paling jago bikin telor mata sapi tau."

chris menahan tawa, menatap remeh kearah seungmin yang terlihat bersemangat. ayolah, hanya telur mata sapi? chris yakin anak sd pun mampu membuatnya.

"ngga, lo tunggu aja di kamar atau nonton tv di ruang tengah sana."

"ngga mau." seungmin menggelengkan kepala dengan keras kepala. "esa mau disini aja."

"terserah, tapi jangan ganggu."

seungmin menurut, duduk dengan manis di meja makan sembari memperhatikan chris yang mulai memasak. diam-diam mengagumi bahunya yang begitu tegap dan lebar dari belakang. oh jangan lupakan juga tangan besarnya yang tengah memotong wortel dengan jantan.

laki banget, kak aksa pasti rajin work out, batinnya.

seungmin memalingkan muka dengan pipi memerah.

"kak aksa?"

"hm."

"kakak beneran tinggal sendiri ya?" seungmin bosan jika harus menunggu tanpa melakukan apapun, jadi mengobrol dan menanyakan beberapa hal tentang lelaki itu tidak masalah kan?

"emang lo lihat disini ada siapa lagi selain gue?"

"orang tua kakak emang dimana?"

"dirumah."

"oh, terus kakak ngga pulang kesana?"

kegiatan chris terhenti, menoleh sejenak kearah seungmin yang tengah menopang dagu. "kenapa? mau ketemu orang tua gue?"

"eh? engga! kan esa cuman nanya."

si lelaki yang lebih tua hanya tersenyum, kemudian kembali melanjutkan kegiatannya. "minggu depan ikut gue pulang."

"apa?"

chris tidak menyahut, memilih sibuk dengan kegiatan awalnya. dan kurang dari satu jam, makan malam buatannya sudah siap. hanya makanan rumahan biasa, tapi seungmin sudah dibuat takjub, apalagi rasanya sangat enak.

"suka ngga?"

seungmin mengangguk, kembali menyuapkan makanan ke mulutnya dengan semangat.

"enak, kapan-kapan masakin esa lagi ya."

"gue masakin kalo lo sering nginep disini." chris menyahut. "udah habisin dulu makannya baru ngomong." potongnya kemudian saat seungmin hendak menjawab dengan mulut penuh makanan.

selesai makan, mereka kemudian mencuci piring bersama-sama. awalnya chris menolak, tapi seungmin keras kepala ingin membantu, dan berakhirlah acara mencuci piring itu dengan perang-perangan busa.

siapa yang memulai?

"kak aksa coba liat kesini."

dan saat chris memutar kepala, hidungnya sudah dipenuhi oleh busa sabun. sementara si pelaku sudah tertawa terbahak-bahak.

"hidung kak aksa lucu!"

chris sejujurnya tidak begitu menyukai guyonan ini, seperti anak kecil menurutnya. tapi melihat seungmin yang tertawa dengan lepas, akhirnya dia membiarkan, bahkan meladeni dengan ikut mencolekkan sabun ke pipi seungmin, sampai baju keduanya basah.

"kak aksa, baju esa jadi basah."

"siapa suruh jahil."

seungmin mengikuti chris yang berjalan meninggalkan dapur menuju kearah kamarnya, awalnya dia ragu untuk masuk, tidak sopan sekali masuk ke kamar orang tanpa ijin.

"ngapain disitu? masuk sini." karna sudah mendapat ijin, seungmin kemudian membawa langkahnya masuk, memperhatikan kamar si tuan rumah yang lagi-lagi didominasi warna hitam.

"nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nih." chris melempar sebuah piyama berwarna biru tua keatas ranjang. "kamar mandi ada dijung."

"terus kak aksa gimana?"

"gue ganti baju disini, kenapa? mau ngeliat?"

"ih e-engga!" seungmin menyambar piyamanya cepat, lantas berlari kearah pintu di ujung, menutupnya dengan terburu hingga di pemilik kamar terkekeh gemas atas tingkahnya.

chris segera mengganti bajunya yang basah, menunggu beberapa menit sampai seungmin keluar dari kamar mandi.

mendadak, lelaki itu jadi gemas.

"kak aksaaa, piyamanya kebesaran." seungmin setengah merengek, menunjukkan lengan piyama yang menenggelamkan tangannya.

"itu yang paling kecil padahal." komentar chris. "tapi gapapa, lucu kok."

seungmin merengut, tapi tidak berani protes.

"terus esa tidur dimana?"

"disini."

"loh?" kaget seungmin. "bukannya ini kamar kak aksa? esa b-bisa tidur di kamar tamu kok."

"gue lupa kamar tamu belum diberesin."

seungmin kaget, jika chris meminta nya untuk tidur disini, itu artinya-

"gue diluar sekalian mau ngerjain tugas, lo tidur disini."

"tapi—"

"kalo lo takut gue macem-macem, kunci aja pintunya dari dalem." chris mendekati meja belajar, mengambil laptop dan beberapa jurnal yang tersimpan disana. "gue biasa nugas sampe subuh. kalo ada apa-apa, panggil gue." lelaki itu beranjak, hendak pergi sebelum sebuah tangan kecil menahan ujung kaosnya.

"k-kak aksa."

"kenapa?"

"i-itu..eum, makasih kak." seungmin mencicit pelan, kepalanya menunduk dengan tangan yang mash setia menggenggam ujung kaos yang chris kenakan. "good night."

tersenyum tipis, chris kemudian membalas, "good night too." lelaki itu kemudian pergi, meninggalkan seungmin seorang diri disana.

dengan ragu lelaki manis itu naik ke atas ranjang, memeluk guling yang tersusun rapi disana dengan nyaman.

"baunya kak aksa banget." gumamnya sembari mencium aroma guling tersebut, kemudian memejamkan mata dan terlelap, tanpa mengunci pintu.

𝐁𝐚𝐝 𝐆𝐮𝐲✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang