“semesta–” chanhee menahan lengan sahabatnya, membuat si empu yang tengah menunduk mengangkat kepala.
“kenapa?”
“itu..” seungmin mengikuti arah telunjuk chanhee, terkejut saat melihat siapa yang sudah menunggunya tak jauh dari sana. “ada kak angkasa.”
seungmin lantas berbalik arah untuk menghindar, tapi chris terlanjur melihatnya.
“semesta!” panggilnya yang tak digubris, lelaki itu lebih memilih mempercepat langkahnya meninggalkan chanhee, hingga cengkraman di lengan membuat langkahnya terhenti.
“kenapa lo ngehindar dari gue semesta?”
“lepasin esa!” balas seungmin berontak, “esa mau pulang!”
“jawab pertanyaan gue dulu, kenapa beberapa hari ini lo ngehindar?” chris menarik tubuh seungmin agar menatap kearahnya, kentara sekali dari wajah si pirang itu jika dia tengah menahan marah.
“gue salah apa?”
“kak aksa masih nanya salahnya apa?” balas seungmin akhirnya sambil menahan tangis. “kak aksa udah bohong sama esa, padahal esa udah nungguin kakak tapi kakak batalin janji dan malah pergi sama orang lain.”
chris mengerang frustasi, dia paham ini pasti karna kesalahpahaman malam itu.
“lo salah paham. kasih gue kesempatan buat jelasin semuanya.”
“ngga usah, buat apa? lagipula esa kan cuman pacar tiga bulannya kak aksa.” seungmin menepis tangan si pirang dari lengannya. “kakak sama kak krisna aja, dia kan tunangan kakak.”
chris seketika melotot, dia menatap seungmin dengan pandangan tidak terbaca.
“lo bilang apa?”
“apa?”
“lo bilang apa barusan?”
seungmin refleks berjalan mundur, takut melihat tatapan tajam yang chris berikan.
“siapa yang bilang?”
seungmin menunduk, tidak berani menjawab.
“siapa yang bilang semesta?”
“k–kak gion udah cerita semuanya.” setelahnya seungmin diam, berusaha menahan tangisnya. entahlah, seungmin selalu merasa sedih dan ingin menangis setiap mengingat kenyataan yang byounggon katakan, jika lelaki yang bersama christ tempo waktu adalah calon tunangannya.
iya, calon tunangannya.
itulah alasan dia menghindar dari chris beberapa hari ini.
seungmin tidak tahu jika rasanya akan sesakit ini mendengar pengakuan langsung dari chris, tangisnya pecah begitu saja, dia merasa di bohongi. padahal seharusnya dia tidak perlu merasa seperti itu, toh ini hanya hubungan karna taruhan.
“tapi gue ngga pernah terima perjodohan itu.” chris menghapus jarak, meraih seungmin yang menangis dalam pelukan. “karna gue sayangnya sama lo, bukan sama krisna.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“ayo.”
seungmin bergerak turun, menatap sekitar dengan matanya yang sembab. angin bertiup cukup kencang, menerbangkan nakal anak rambutnya.
“ngapain ke pantai kak?”
sejujurnya chris juga tidak tahu kenapa dia mengajak seungmin ke pantai, mereka butuh suasana yang tenang untuk bicara, jadi pikirnya akan lebih baik jika mereka ke tempat ini.
tanpa banyak bicara, chris menarik seungmin menuju sisi pantai teduh yang ditumbuhi pohon. “mau lihat sunset.” balasnya kemudian duduk bersandar di batang pohon dengan kaki berselonjor lurus.
“sini.”
seungmin memandang si pirang dengan ragu, tapi detik berikutnya menjatuhkan diri diatas pangkuannya.
“esa kangen kak aksa,” lirihnya sangat pelan sembari menyembunyikan wajah di bahu chris. seungmin tidak bohong, beberapa hari ini mereka memang tidak bertemu karna seungmin yang selalu menghindar, tapi itu tidak bisa menutup kenyataan jika seungmin merasa rindu. rindu sosok chris yang setiap pagi sudah menunggu di depan teras, sosoknya yang selalu berdiri di depan lobi setiap bel pulang berbunyi, serta semua hal yang lelaki itu selalu lakukan padanya.
seungmin rindu.
keduanya masih dalam posisi seperti itu, menikmati sepoi-sepoi angin yang membuat seungmin rasanya mengantuk, ditambah suara deburan ombak yang semakin membuat kelopak matanya memberat.
“semesta,” yang dipanggil hanya menggumam kecil sebagai jawaban.
“gue sayang lo.”
seungmin yang nyaris terpejam lantas membuka matanya lebar.
“tapi akhirnya kan kak aksa sama kak krisna.”
“ini yang mau gue jelasin tapi lo ngga mau denger, kali ini dengerin baik-baik.”
“hm, esa dengerin kok.”
menghela nafas, chris kemudian memulai ceritanya. “sekitar enam bulan yang lalu gue sama krisna emang dijodohin karna kedua orang tua kita itu sahabat deket, dan mereka ngerencanain pertunangan tahun depan.”
mendengarnya, pelukan seungmin semakin mengerat. “but i swear, gue ngga pernah ada rasa sama krisna. biarpun gue brengsek, gue ngga akan pernah mainin perasaan orang, makanya gue ngga niat jalin hubungan sama siapapun sebelum gue ketemu orang yang tepat, orang yang bisa bikin gue jatuh cinta.”
“tapi..malam itu kak aksa sama kak krisna keluar bareng kan?”
“itu karna nyokap dia yang minta, ngga enak rasanya kalo nolak jadi gue pergi, dan terpaksa batalin janji sama lo.” saat mengatakannya chris terdengar penuh penyesalan. “maafin gue semesta.” diikuti kecupan ringan di ujung kepalanya.
“lo mau maafin gue kan?”
“dimaafin, tapi kak aksa harus jawab pertanyaan esa dulu.”
“pertanyaan apa?”
seungmin diam sejenak, kemudian menggumam. “perasaan kak aksa ke esa itu gimana sih?” ujarnya. “cuman main-main aja atau–”
“gue serius sama lo semesta.” potong si pirang cepat. “oke, sebelumnya gue emang tertarik sama alvaro.”
seungmin melepaskan pelukan, menatap chris dengan pandangan menuntut penjelasan.
“bakal gue ceritain.” ucap christ, “malam sebelum balapan sama reiki, gue ngga sengaja ketemu dia sama alvaro di parkiran kampus. jujur gue emang langsung tertarik sama alvaro jadi gue ngajak reiki bawa pasangan sebagai taruhan. gue pikir dia bakal ngajak alvaro yang gue kira pacarnya, tapi ternyata yang dia bawa malah lo.”
seungmin diam mendengarkan, jika reiki sudah bersama alvaro sebelum balapan, itu artinya mereka sudah bermain dibelakangnya? apa ini alasan kenapa reiki berubah?
“dan saat ngeliat lo waktu itu, gue langsung lupa sama alvaro. yah, gue emang tertarik sama kalian berdua, tapi itu beda..gue bener-bener sayang sama lo esa.”
“bahkan setelah perjanjian ini selesai?”
“lo masih mau balik ke reiki setelah perjanjian ini selesai?” tanya chris balik. “gue pikir lo udah lupa sama reiki dan mau buka hati buat gue.”
seungmin hanya diam dan kembali memeluk yang lebih tua. apakah dia sudah membuka hati nya untuk chris?
“esa belum tau.”
“gue bakal nunggu.”
keduanya lantas diam.
“kak aksa..”
“hn?”
“esa laper.” setelah mengatakan itu, seungmin kembali mengeratkan pelukannya.
“kita cari makan.”
“ngga mau, esa pengennya di masakin kak aksa lagi.”