Lucas menoleh dan melihat Taeyong yang memandangnya dengan terkejut di depan pintu kamar. Wajah Taeyong pucat pasi, lelaki itu benar-benar cemas. Ia segera meletakkan jeruknya di meja terdekat dan menghambur menghampiri lelakinya.
"Lucas? Astaga! Kau bisa berdiri?" Jemarinya menyentuh lengan Lucas, mencoba menopangnya. Tetapi entah kenapa lengan lelaki jangkung itu yang biasanya kuyu dan rapuh kini terasa begitu kuat dan kokoh. Taeyong mengerutkan keningnya, dia mendongak dan menatap wajah lucas.
Lelaki ini terasa berbeda. Bahkan, pancaran wajahnya pun berbeda. Lucas sama sekali tidak tampak seperti orang sakit. Yah sebelumnya Taeyong maklum karena pengobatan terus menerus telah mempengaruhi kondisi Lucas, kulitnya menjadi kuyu dan kering, rambutnya pun menipis kian hari.
Tetapi sekarang, lelaki di depannya ini tampak seperti Lucas yang dulu, sebelum sakitnya semakin parah. Ia tersenyum lembut, menatap Taeyong dengan lembut, kemudian meraih jemari mungil miliknya dan mengecupnya.
"Jangan khawatirkan aku sayang, aku sudah sembuh." Sudah sembuh? Bagaimana mungkin? Taeyong menatap Lucas bingung, kemudian berbicara dengan nada yang tegas.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi kepadamu Lucas. Tapi, sebaiknya kau tidur demi kesehatanmu. Jangan mencoba berdiri sendiri lagi tanpa pengawasan suster atau aku. Mengerti?" Pemilik nama asli Wong Yukhei itu hanya terkekeh, tampak geli melihat sikap tegas Taeyong.
Tetapi dia tidak membantah, tubuhnya terasa ringan dan kuat, sama sekali tidak ada rasa sakit, sama sekali tidak ada rasa nyeri. Pendengarannya sempurna, pengelihatannya luar biasa tajam, seluruh inderanya seakan-akan dilahirkan kembali, dengan kualitas yang beratus-ratus kali lebih baik.
"Oke, oke." Lucas setengah melompat menaiki ranjangnya, membuat Taeyong memekik kaget. Kemudian berbaring diranjang dengan senyuman lebar yang terpatri pada bibirnya. Tidak mempedulikan tatapan cemas Taeyong.
"Jangan cemberut lagi. Aku sudah berbaring bukan?" Lama, Taeyong menatap Lucas dengan pandangan bingung bercampur tanda tanya. Tetapi laki-laki itu kemudian menghela napas panjang dan mendesah.
Seharusnya dia tidak boleh protes kalau Lucas tampak sehat dan seceria ini, seharusnya dia bersyukur atas kesempatan ini. Mungkin efek obatnya pada akhirnya berfungsi baik pada tubuhnya sehingga bisa mengurangi rasa sakit.
Taeyong menatap wajah Lucas yang tersenyum lebar menatapnya dan hatinya dipenuhi rasa syukur, diserapnya senyum itu dan disimpannya dalam ingatannya yang terdalam. Dia akan membutuhkan semua kenangan manis itu nanti, ketika yang terburuk yang paling ditakutkannya terjadi.
Tetapi tentu saja Taeyong tidak akan memikirkannya dulu. Sekarang, di saat yang terbaik ini dimana Lucas tampak begitu sehat dan ceria, Taeyong akan berbahagia bersamanya.
Sementara itu, Lucas mengamati seluruh perubahan ekspresi Taeyong dengan seksama. Dia tahu, Taeyong pasti sedang kebingungan. Tetapi tentu saja Lucas tidak akan bisa menjelaskan semuanya kepadanya bukan?
Taeyong pasti tidak akan percaya kalau dia bercerita tentang pertemuannya dengan lelaki tua itu, dan kemudian kemungkinan fungsi otaknya diaktifkan sampai 95% yang membuat tubuhnya bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Dia belum punya bukti medis karena hasil lab-nya belum keluar, jadi kemungkinan besar Taeyong akan menuduhnya berhalusinasi. Nanti, mungkin setelah hasil lab-nya keluar, ia mungkin bisa menjelaskan semuanya kepada Taeyong. Senyum Taeyong melebar, kemudian ia mengambil kantong Jeruk di atas meja, dia melangkah mendekati ranjang Lucas dan duduk di samping ranjang.
"Aku membawakan Jeruk." gumamnya disertai senyum lembutnya yang luar biasa. Senyum lembut yang bisa meneduhkan hati Lucas seketika.
"Aku mau." Lucas berbisik serak. Mengamati wajah Taeyong dengan penuh cinta. Ah, betapa rasa cintanya kepada orang ini sama kuatnya seperti ketika dia menyadari perasaannya.

YOU ARE READING
Another 5%
خيال (فانتازيا)정재현 x 이태용 [ Remake from Santhy Agatha ] Bagaimana jika kau bisa mengaktifkan kekuatan otakmu hingga 95% ? Bagaimana jika kau mempunyai kekuatan hampir setara kekuatan Tuhan? Bagaimana jika kehancuran dunia ini ada dalam genggamanmu? Dan bagaimana ji...