Empat.

341 71 14
                                    

Suasana mendadak hening ketika Jaehyun menyapa Taeyong. Semua mata memandang ke arah Taeyong yang masih berdiri gugup di sana, sementara Jaehyun tampak tenang-tenang saja, ada seulas senyum di bibirnya.

"Kemarilah, silahkan duduk tuan Lee." Jaehyun menggerakkan tangannya, memintanya mendekat, ada senyum ramah di sana. Senyum menenangkan yang membuat Taeyong akhirnya berani maju dan duduk di salah satu bangku yang mengitari meja bundar yang besar itu. Nyonya Park ikut duduk di sebelahnya dan tidak berkata satu patah kata pun.

"Oke semua orang yang aku minta sudah hadir di sini. Sebagian dari kalian pasti masih bingung dan menebak-nebak apa yang terjadi. Siapa aku, dan apa hubungannya dengan tuan Song." Jaehyun menoleh ke arah tuan Song yang mengangguk-angguk sambil tersenyum.

"Aku akan memperkenalkan diri secara langsung, Namaku adalah Jung Jaehyun, aku mempunyai perusahaan di Eropa juga Amerika yang bergerak di bidang retail dan selama ini  tengah mencari perusahaan retail lokal untuk kerjasama dan pada akhirnya penjelajahanku berakhir setelah bertemu dengan tuan Song yang menawarkan kerjasama bisnis. Aku mengumpulkan kalian disini, karena ingin mengabarkan bahwa pada hari ini perusahaan ini resmi menjadi milikku." Jaehyun tersenyum menatap ekspresi seluruh orang yang ada di ruang meeting itu, ada yang tampak terkejut, ada pula yang tampak datar.

"Perlu kalian semua tahu, dengan berpindahnya kepemilikan tidak akan mengubah apapun dalam arti yang krusial, bisnis tetap berjalan seperti biasanya, saya belum akan mengevaluasi ataupun melakukan pernggantian sumber daya manusia. Dan tuan Song tetap menjadi CEO di perusahaan ini, sementara saya akan mengawasi dari balik panggung. Aku berharap akan kerjasama dari kalian semua." Semua yang ada diruangan itu mengangguk-angguk, setuju akan perkenalan pemilik baru perusahaan mereka yang tampan dan karismatik. Lalu tuan Song bersalaman setelah tanda tangan berkas dengan Jaehyun, sebagai simbol pemindahan kepemilikan perusahaan mereka secara resmi.

Sementara itu, Taeyong masih duduk di ujung dan mengerutkan keningnya ini jelas-jelas pembahasan kalangan atas dan direksi, apalagi semua yang hadir di sini minimal manager dan direktur. Kenapa ia harus ada di sini? Pertanyaan Taeyong rupanya segera terjawab ketika Jaehyun melanjutkan kata-katanya.

"Dan satu lagi, aku membutuhkan asisten dari perusahaan ini yang bisa dipercaya. Seorang asisten pribadi yang bisa menyiapkan semua data perusahaan ini kapanpun jika aku membutuhkan." Mata Jaehyun melirik tajam ke arah Taeyong, membuat ia tergeragap gugup, "Dan aku sudah menentukan pilihan. Tuan Lee Taeyong, aku sudah membaca seluruh report prestasimu di pekerjaan ini, dan aku ingin mempromosikanmu menjadi asisten pribadi untukku."

Semua yang ada di ruangan itu kecuali tuan Song yang hanya mengangguk-anggukkan kepalanya saja dari tadi, tampak terkejut. Sekali lagi semua mata memandang ke arah Taeyong yang hanya bisa membelalakkan matanya dengan gugup disertai rasa bingung.

Dia bahkan tidak tahu harus berkata apa, kenapa Jaehyun? Kenapa lelaki ini menjadi bos barunya? Dan kenapa mempromosikan dirinya? Apakah ini ada hubungannya dengan pertemuan tidak sengaja mereka beberapa kali itu? Tetapi bagaimana mungkin?.

"Aku harap semua bisa menerima keputusanku yang sekiranya mendadak ini, dan ke depannya kita bisa bekerjasama dengan baik demi kemajuan perusahaan. Oke, meeting hari ini aku tutup." Ujar Jaehyun yang memberikan pengusiran halus hingga orang-orang mau tak mau beranjak berdiri meninggalkan ruangan, kemudian lelaki itu menatap Taeyong yang masih duduk dan terpaku.

"Tuan Lee, anda boleh tinggal di sini sebentar. Ada yang ingin aku bahas padamu." Mau tak mau ia menganggukkan kepalanya. Dirinya masih diselimuti oleh rasa terkejut yang luar biasa hingga bahkan kalaupun dia mau, dia tak bisa bergerak.

Setelah semua orang pergi dan hanya tinggal Taeyong dan Jaehyun di ruangan itu, si pria berwajah rupawan itu menopang dagunya dengan kedua tangan yang berada di atas meja, ada senyum yang lembut dari bibirnya.

Another 5%Where stories live. Discover now