Dua puluh satu

238 56 11
                                    

"Apa?" Lucas langsung berdiri dari tempat duduknya, menatap Marco dengan tatapan mata terkejut.

"Taeyong diculik oleh Jaehyun?" Marco menghela napas dengan cemas.

"Saya mengkhawatirkan hal ini terjadi sejak dulu, tuan Wong. Tuan Lee adalah pemegang kunci kemenangan anda. Dan mungkin Jaehyun menculiknya untuk dibunuh."

Wajah Lucas langsung pucat pasi. Dia sudah bertemu dengan Jaehyun di tengah kebakaran itu. Sudah jelas bahwa lelaki itu adalah manusia yang kejam dan tidak punya belas kasihan. Lelaki itu mungkin sudah menyiksa dan membunuh Taeyong. Lucas memejamkan matanya berusaha melacak keberadaan mereka berdua, tetapi tidak bisa. Dia menghela napas frustrasi dan menatap Marco.

"Kau tahu kemana Jaehyun membawa Taeyong?" Marco bergidik.

"Ke rumahnya, sebuah mansion besar di pinggiran kota." Ditatapnya Lucas dengan ragu. "Anda akan mendatangi Jung Jaehyun?" Mata Lucas menyala merah, marah.

"Dia menginginkan perang bukan? Dan karena dia telah menculik serta mungkin melukai Taeyong, maka aku akan memberikan hal itu kepadanya."

***

"Anda seharusnya tidak menantang tuan Jung." Carlos pada akhirnya membuka mulut di malam yang semakin gelap itu ketika dia datang ke kamar untuk memeriksa keadaan Taeyong. Ia menoleh pada Carlos dan mengernyit.

"Lelaki itu jahat, dan kalau semua yang dikatakannya benar. Maka aku berhak membencinya." Carlos menghela napas dengan sedih.

"Semua orang selalu menganggap tuan Jung jahat, hanya karena dia adalah pemegang kekuatan kegelapan yang mewakili kejahatan. Ya, memang hati tuan Jung begitu kelam. Tetapi semua dendam yang tumbuh, terjadi karena dia sangat mencintai ibunya yang meninggal. Dan itu menimbulkan rasa kekecewaan serta kebencian pada sang pemegang kekuatan terang." Carlos tampak sedih.

"Saya berpikir bahwa anda mungkin telah merubah tuan Jung."

"Apa?" Taeyong mendongakkan kepalanya, menatap lelaki tua misterius yang berdiri di depannya itu.

"Apa maksudmu?" Carlos tampak serius dengan apa yang dikatakannya.

"Saya mengikuti tuan Jung sudah sejak awal beliau menerima kekuatan besar ini. Beliau bisa dikatakan tidak punya hati dan belas kasihan, apalagi sejak kematian ibunya. Tidak ada apapun yang bisa memberikan setitik cahaya untuk hatinya yang pekat. Sampai dia bertemu dengan anda, tuan Jung memang mendekati anda demi menjauhkan anda dengan Lucas. Tetapi di tengah usahanya, saya bisa melihat bahwa tuan Jung mulai melenceng dari apa yang sudah dia rencanakan sebelumnya."

Taeyong menatap Carlos dengan tatapan penuh perhatian ketika lelaki tua itu melanjutkan.

"Beliau langsung datang menemani anda ke acara ulang tahun makan malam anda begitu beliau tahu bahwa anda sendirian dan menunggu di rumah sakit. Itu semua dilakukannya tanpa rencana." Sambung Carlos.

Taeyong tentu saja ingat dengan kejadian itu. Malam yang berhujan dan kesedihannya karena Lucas membatalkan acara makan malam itu begitu saja. Demikian juga dengan rasa malunya karena menunggu sekian lama di restoran untuk kemudian batal memesan makan malam. Pada saat itu Jaehyun datang bagaikan malaikat penyelamat, memberikan kue ulang tahun berwarna putih yang indah untuknya, dan membuat malamnya tidak begitu buruk.

"Begitu juga pada saat berikutnya, ketika sekali lagi tuan Wong membatalkan janji, membuat anda menunggu di tengah hujan deras. Tidak ada untungnya bagi tuan Jung menolong anda, tetapi dia datang, mengejar anda, menembus hujan deras dan menyelamatkan anda yang tergeletak pingsan di jalan."

Carlos memiliki kekuatan yang sama seperti Marco, dia bisa melacak tuannya dimanapun dia berada. Karena itulah dia bisa tahu bahwa Jaehyun mengejar Taeyong dan menyelamatkan serta merawatnya. Informasi itu membuat Taeyong ternganga. Kebingungan.

Another 5%Where stories live. Discover now