Sang supir menjalankan mobilnya dengan tenang menembus kemacetan jalan raya, sementara Taeyong duduk di bangku belakang mobil, merasa sedikit canggung duduk bersebelahan dengan Jaehyun. Ia sendiri memilih terdiam dan menatap lurus ke depan. Lelaki itu tampak geram, entah kenapa.
"Taeyong."
Ujarnya tiba-tiba, membuat Taeyong hampir saja terlonjak karena kaget. Lelaki cantik itu mendongak, menatap mata Jaehyun yang tajam, bertanya-tanya apa yang berkecemuk di benak atasannya itu sehingga lelaki itu tampak begitu marah.
"Ya?" Jaehyun mengerutkan keningnya.
"Mengenai Lucas, calon suamimu itu. Kau sangat mencintainya bukan?"
Taeyong menganggukkan kepalanya, dia sudah lama sekali mencintai dan begitu setia kepada Lucas. Dan ya, meskipun permasalahan dengan Jungwoo mengganggu benaknya, ia masih tetap mencintai Lucas. Taeyong membenarkan ucapan Jaehyun dengan mengangguk.
"Ya, aku mencintainya."
"Kau pasti bersedia berkorban apapun untuknya, karena cintamu itu."
Sekali lagi Taeyong menganggukkan kepalanya. Tentu saja, Taeyong masih merasakan ketulusan yang sama, berkorban untuk Lucas pasti akan dilakukannya jika perlu. Jaehyun yang melihatnya mendengus.
"Meskipun kalau dia mengkhianatimu?"
"Apa?" Kini gantian Taeyong yang mengerutkan keningnya, tidak menyangka kalau Jaehyun akan menanyakan pertanyaan seperti itu, "Apa maksudmu?"
"Aku hanya ingin tahu, kau sepertinya begitu mencintai calon suamimu itu. Kalau kemudian pada akhirnya kau menemukan bahwa ia berkhianat, akankah kau tetap setia mencintainya? Dan bersedia berkorban untuknya?"
Lucas? Mengkhianatinya? Tiba-tiba saja Taeyong merasa takut. Telepon dari Jungwoo tadi langsung terngiang-ngiang di benaknya. Apakah mungkin Lucas benar-benar mengkhianatinya? Kalau ternyata hal itu terjadi, apakah yang akan ia lakukan?
"Aku tidak tahu." Ia benar-benar tidak tahu, kemungkinan itu tidak pernah terpikirkan di benaknya sebelumnya. Jaehyun memalingkan muka, menatap lurus ke depan.
"Semoga pada waktunya nanti kau akan tahu apa yang harus kau lakukan, Taeyong."
Kata-kata itu membuatnya menoleh dan mengerutkan kening dengan bingung. Apa sebenarnya maksud Jaehyun dengan kata-katanya itu? Taeyong ingin bertanya, tetapi Jaehyun sudah memasang ekspresi keras dan tak terbaca. Membuatnya mengurungkan niat.
Beberapa menit kemudian berlalu begitu saja, mobil yang mereka naiki akhirnya sampai di rumah sakit. Mobil berhenti di lobi depan dan sang supir membukakan pintu untuk mereka. Ia dan Jaehyun berjalan berdampingan memasuki rumah sakit, hingga akhirnya Taeyong menoleh ke arah Jaehyun dengan ragu.
"Aku akan ke bagian pasien kanker." Mata bulatnya menatap Jaehyun penuh rasa terimakasih. "Terimakasih atas tumpangannya." Jaehyun berdiri di sana, menatapnya dengan tatapan misterius.
"Oke." katanya tanpa ekspresi. Tetapi ketika Taeyong membalikkan badannya hendak pergi, Jaehyun tiba-tiba meraih jemarinya dengan lembut. Membuat ia menoleh kaget dan menatap ke arah atasannya itu dengan penuh tanda tanya.
"Hati-hati." Ujarnya setengah berbisik, lalu melepaskan pegangan tangannya. Taeyong mau tak mau menganggukkkan kepalanya, meskipun dia tidak tahu apa maksud kata-kata Jaehyun itu.
***
Jantungnya berdebar ketika melalui koridor menuju ke arah ruangan Jungwoo di rawat, dan entah kenapa suasana begitu hening, tidak ada perawat satupun yang biasanya lalu lalang di lorong.

YOU ARE READING
Another 5%
Fantasy정재현 x 이태용 [ Remake from Santhy Agatha ] Bagaimana jika kau bisa mengaktifkan kekuatan otakmu hingga 95% ? Bagaimana jika kau mempunyai kekuatan hampir setara kekuatan Tuhan? Bagaimana jika kehancuran dunia ini ada dalam genggamanmu? Dan bagaimana ji...