Petunjuk: tulisan yang di italic, adalah flashback. selamat membaca!
Mereka beradu pandang, yang membedakan hanyalah tatapan datar yang diperlihatkan oleh Jaehyun, sementara Taeyong hanya diam. Matanya melirik pintu kaca yang mengarah keluar, bisa dilihat bahwa badai hujan sedang hebat-hebatnya, hembusan angin membawa dedaunan dan pepohonan bergoyang dengan kencang, belum lagi suara guntur yang terus menerus bersahut-sahutan dengan kilat yang menyilaukan.
Ya. Mungkin benar kata Jaehyun, diluar sana kemungkinan besar tidak ada taksi karena hujan deras ini. Yang bisa dilakukan Taeyong hanyalah duduk di dalam ruangan itu dan menunggu, yang berarti menerima ajakan makan malam Jaehyun. Sebelum ia sempat memutuskan, seorang pelayan datang mendekati mereka dan menyerahkan menu.
"Apakah anda sudah ingin memesan?" Katanya sambil menunduk sopan. Sosok di depannya menerima menu dan memesan makan malam lengkap dari hidangan pembuka sampai penutup kepada Taeyong, setelah itu dia menatapnya sambil mengangkat alis.
"Apakah kau keberatan dengan menu yang kupesan?" Taeyong menggelengkan kepalanya pasrah, dia lapar dan tanpa sadar perutnya mulai terasa perih.
"Tidak." Ujar Jaehyun dan pelayan itupun pergi. Lama mereka berdua hanya duduk dan saling berpandangan.
"Maafkan aku." Lelaki itu duduk dengan tenang, bersandar di kursinya.
"Untuk apa?" Jaehyun tersenyum, "Karena menghakimi calon suamimu. Yah bagaimanapun juga aku tidak mengenalnya dan tentu saja tidak berhak menilainya."
Mata lelaki itu menatap Taeyong dengan ramah, "Kita lupakan saja itu dulu ya, dan menikmati makan malam ini."
Mau tak mau Taeyong menganggukkan kepalanya, dan kemudian Jaehyun berdiri dari duduknya, "Tunggu sebentar, ada yang perlu kubicarakan dengan pelayan." Tanpa permisi lagi dia berdiri meninggalkan Taeyong.
Pandangan matanya mengikuti arah kemana perginya Jaehyun, lelaki itu mendatangi kepala pelayan dan kemudian menggumamkan sesuatu. Penampilannya yang elegan mungkin telah mendapatkan perhatian si kepala pelayan karena dia mendengarkan perkataan Jaehyun dengan serius sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
Setelah itu Jaehyun kembali lagi ke meja dengan wajah misteriusnya, lelaki itu menyadari Taeyong bersikap canggung, karena itu dia tidak banyak berbicara. Ketika makanan pembuka mereka datang, kedua orang itu menyantapnya dalam keheningan. Lelaki itu sedikit mengajak Taeyong bercakap-cakap mengenai pekerjaan juga membahas rasa masakan, suasanya sudah agak cair di antara mereka hingga kemudian mereka selesai menyantap makanan utama.
"Siap untuk makanan penutup?" Jaehyun tersenyum misterius, lalu dia melirik ke arah kepala pelayan dan memberikan kode.
Koki utama keluar dari dapur, membawakan sebuh kue tart mungil berwarna putih dengan lilin-lilin warna-warni di atasnya. Seorang pemain biola menyusulnya dan memainkan lagu "Happy Birthday To You" dengan indahnya.
Taeyong ternganga, tidak menyangka. Beberapa pengunjung menatap Taeyong dengan senyuman, mungkin berpikir bahwa si mungil begitu beruntung karena pasangan makan malamnya begitu perhatian di hari ulang tahunnya.
Taeyong menatap ke arah lelaki disebrang mejanya dan terperangah, sementara yang ditatap hanya tersenyum. Kepala koki meletakkan kue ulang tahun itu di meja mereka, lalu membungkuk sambil mengucapkan selamat ulang tahun untuknya dan kemudian berpamitan. Sang pemain biola masih memainkan lagu ulang tahun untuk Taeyong sampai selesai. Setelah itu dia juga mengucapkan selamat ulang tahun, Taeyong menganggukkan kepalanya. Masih terperangah dan bingung akan kejutan yang tidak disangkanya itu. Setelah mereka hanya berdua, Taeyong menatap Jaehyun yang tersenyum manis.

YOU ARE READING
Another 5%
Fantasy정재현 x 이태용 [ Remake from Santhy Agatha ] Bagaimana jika kau bisa mengaktifkan kekuatan otakmu hingga 95% ? Bagaimana jika kau mempunyai kekuatan hampir setara kekuatan Tuhan? Bagaimana jika kehancuran dunia ini ada dalam genggamanmu? Dan bagaimana ji...