Satu hal yang tak pernah atau bahkan seumur hidup Song Hwa Eun sesali. Tapi kali ini semua yang dia lakukan seakan tidak ada yang benar, mungkin dia menyesal atas hidup yang Tuhan berikan padanya. Semua tidak akan pernah berjalan mulus ketika dia masuk dalam bahtera pernikahan dengan pemuda bermarga Min.
Dalu semenjak kedua orang tuanya masih ada, mereka menimang-nimang keinginannya untuk menikah. Hwa Eun selalu meyakinkan baik dirinya maupun kedua orang tuanya jika semuanya akan baik-baik saja di kemudian hari, meski ibunya selalu mengatakan padanya untuk lebih siap atas segala hal yang akan menimpanya.
Hwa Eun percaya semua pasti ada resikonya apapun itu, seperti hari ini.
Di hari dengan cahaya yang meredup karena matahari yang terhalang awan hitam. Tidak banyak yang Hwa Eun lakukan selain terduduk di bangkar rumah sakit sambil menatap langit yang mendung.
Hatinya tergores, rasanya perih sekali. Ini bukan sekali Hwa Eun merasakan bagaimana pahitnya hidup rumah tangganya. Hari kedua kalinya dirinya mengalami keguguran, padahal baru dua belas minggu lalu dirinya berbahagia karena alat tes kehamilan yang menunjukkan dua garis positif.
Kehilangan untuk kedua kalinya yang dia sesali dan menangis adalah solusi untuk menenangkan hatinya yang sendu. Tidak ada tempat lagi untuk mengeluh ketika dirinya merasa sedih kecuali pada suaminya sendiri. Tetapi pria itu tidak ada di sini, baru saja ditinggal untuk urusan pekerjaan yang tergolong padat karena akan meluncurkan produk baru. Namun di sela padatnya jadwal Yoon Ki melakukan panggilan video dan mengatakan ucapan-ucapan manis yang menghiburnya.
Kembali tersenyum kala pria itu sedikit menghiburnya dengan caranya sendiri meski sedikit kaku. Yoon Ki belum terbiasa kendati pria itu terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sedikit cuek, namun hangat dan perhatian. Terbukti ketika Hwa Eun tertawa saat mendengarkan kata-kata sang suami, seperti kebahagian tersendiri dalam rasa sedihnya.
"Aku janji aku tidak kan menangis lagi, tapi belikan aku ice cream kacang merah jika kau kemari" pinta Hwa Eun pada sang suami.
Pria itu terkekeh pelan sebelum menganggukan kepalanya untuk menjawab permintaan sang istri.
"Kau ingin sepabriknya juga akan aku turuti"
Hwa Eun tertawa saat mendengarkan penuturan itu dan menggelengkan kepalanya, "Tidak usah beli sepabriknya Yoon Ki-ya, kau seperti memiliki uang banyak."
"Aku memang memiliki uang banyak honey kau lupa? Oh aku tutup dulu. Ada meeting pagi ini jadi aku harus menghadirinya. Jangan sedih lagi. Aku mencintaimu" ucap Yoon Ki dengan tersenyum manis sebagai perpisahan pada Hwa Eun. Pria itu mencoba membuat hati sang istri merasa kuat.
Panggilan video itu berakhir tepat saat pintu rawat inapnya terbuka, menampakkan wanita paruh baya dengan wajah yang menekuk dan sorot mata tajam tengah menatapnya.
Min Seung Ha, wanita yang menjadi ibu dari sang suaminya itu datang dan menatapnya tidak suka. Memang selama ini semenjak Hwa Eun menginjakkan kaki di altar pernikahan dan bergabung menjadi keluarga Min, sang ibu mertuanya lah paling tidak menyukainya. Tidak tahu apa yang salah pada dia selama ini, padahal Hwa Eun sudah menuruti semua ucapan ibu mertuanya.
"Ibu, ak—"
"Apa ini yang disebut dengan menantu yang baik? Berapa kali kau menghancurkan perasaan putraku?" sarkasnya memotong pembicaraannya.
Hwa Eun hanya menunduk ketika percakapan mereka diawal kalimat Seung Ha yang teramat kasar membuat dirinya ingin kembali menangis. Hatinya sakit kini semakin sakit.
"Kenapa kau tidak bilang saja jika kau tidak mampu memberikan putraku seorang anak dan cucu untukku" wanita paruh baya itu mengoceh, mengolok-olok dirinya, mengucapkan hal yang membuat hati kecil wanita di atas bangkar rumah sakit itu teriris. Bagaimana tidak, semua yang diucapkan ibu mertuanya itu benar adanya. Hwa Eun tidak bisa memberikan anak atau cucu selama tiga tahun pernikahannya dengan Min Yoon Ki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hwa ; Serendipity. [on revisi]✔️
FanfictionAwalnya Hwa-Eun bersama Yoon-ki, namun kehidupan rumah tangga mereka retak dan memulai berpisah secara baik-baik. Hwa-Eun memilih tinggal di Busan dan bertemu dengan Ji-Min. *** Song Hwa-Eun adalah wanita yang tangguh setelah bercerai dengan suamin...