7 : Ice Cream

185 31 1
                                    

Ayo yang masih semangat baca dan nungguin storyku yang ini coba angkat jempol kaki kalian

😅

Rasakan perbedaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasakan perbedaannya..

Happy reading guys
.
.
.
.

Ji Min sudah lebih awal untuk menjemput Carissa menunggu di kursi taman sekolah sambil bermain dengan ponsel pintarnya, sesekali melihat jam yang tertera di layar ponsel.

Bel sekolah terdengar tepat pukul dua siang. Anak-anak sekolah berhamburan keluar dan mencari penjemput mereka masing-masing. Ji Min menelusuri dengan kedua matanya berharap gadis kecilnya keluar dengan berlari ke arahnya. Tapi, sampai semua murid itu sudah hampir pulang, sang keponakan belum juga keluar dari sekolah.

Langkah kaki Ji Min mulai masuk ke dalam bangunan sekolah. Menelusuri ruangan yang ada di dalam, berharap menemukan jawaban atas ke khawatirannya pada gadis kecil itu. Apa Carissa masih marah padanya hingga tak mau pulang bersamanya?

"Iya, aku akan makan es krim banyak-banyak setelah Samcheon menjemputku. Ssaem mau ikut? Katanya tidak pernah makan es krim?" Suara Carissa menggema di salah satu ruangan yang terbuka.

Segera Ji Min melangkahkan kakinya ke ruang kelas yang memungkinkan didalamnya ada gadis kecilnya. Benar saja disana Carissa yang tengah duduk bersama seorang guru yang wajahnya tak familiar di ingatannya, ah itu Hwa Eun yang duduk di depan piano.

Merasa ada yang datang, kedua perempuan itu menatap pintu yang terbuka. Menampilkan Ji Min yang tengah menatap keduanya dengan mata melebar.

"Samcheon datang..." Gadis kecil itu beranjak dari duduknya dan memeluk Ji Min di pintu.

Ji Min merendahkan tubuhnya untuk menatap Carissa, menyentuh lembut bahu kecil gadis itu. "Kenapa tidak keluar? Samcheon menunggu lama tadi. Apa Issa masih marah?" tanya Ji Min melihat Carissa yang tengah menatapnya.

"Tidak.. Marah, tapi janji es krim chocholate."

"Untuk princess, akan samcheon turuti. Kajja." ajak Ji Min sambil menggandeng tangan Carissa. Sebelum mereka benar-benar keluar dari ruangan itu, Carissa itu melihat Hwa Eun yang masih membereskan beberapa kertas yang berisi bait not kedalam tas.

Carissa menatap Ji Min seolah meminta izin untuk mengajak satu orang lagi dalam acara makan es krim mereka, "Samcheon, boleh ajak ssaem? Katanya Hwa Eun ssaem tidak pernah makan es krim, boleh ya?" tanya Carissa, melihat Carissa yang meminta Ji Min tidak bisa mengelak begitu saja.

Hwa Eun sudah menggeleng pelan, berniat tidak ingin mengusik kebersamaan kedua orang itu. Itu urusan mereka mengapa dia jadi dibawa-bawa.

"Boleh."

Hi, Hwa ; Serendipity. [on revisi]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang