.
.
.
Sudah seminggu ajuan perceraian mereka diterima kantor pusat kekeluargaan, kini Hwa Eun tidak akan menyandang marga Min lagi. Namanya kembali ke semula yaitu Song Hwa Eun. Walau sudah tidak menjadi istri Yoon Ki, Hwa Eun tetap berada dirumah Yoon Ki hingga pria itu setuju untuk menikahi Kim Valleta.
Wanita yang dia kenal dari rumah ibu Seung Ha beberapa minggu lalu, saat dirinya datang kerumah mantan ibu mertuanya. Sebenarnya Hwa Eun tahu jika Yoon Ki tidak ingin karena pria itu baru saja bercerai dengannya.
Hwa Eun sebenarnya merasakan hal yang sama dengan apa yang dirasakan Yoon Ki terkait dengan perjodohan pria itu dengan Kim Valleta dalam acara makan malam yang diadakan di sebuah restoran mewah bersama dengan keluarga dari pihak Valleta. Tujuannya untuk memperkenal diri satu sama lain.
Ibu Seung Ha nampak sangat senang sekali ketika ketika Yoo Ki mengiyakan permintaan untuk menikahi Valleta. Walau sedikit pemaksaan lalu pada akhirnya putranya bersedia menikahi wanita yang telah dipilihnya.
Yoon Ki terpaksa, sedangkan yang memaksanya adalah Hwa Eun sendiri, mantan istrinya. Setelah Hwa Eun membujuknya, akhirnya Yoon Ki bersedia menikahi Valleta namun dengan syarat Hwa Eun akan membantunya mengurus keperluan pernikahannya yang menurutnya membosankan.Pria itu tidak punya banyak waktu untuk mengurus semuanya.
"Aku ingin Hwa Eun yang mengurus semua pernikahanku dengan putri anda Tuan Kim" ucap Yoon Ki sembari berharap Hwa Eun menatapnya dari ujung meja. Tapi wanita itu tak kunjung menatapnya.
Seung Ha merasa jika putranya masih mencari kesempatan pada Hwa Eun, membuat wanita berusia hampir enam puluh tahun itu tidak suka. Beranjak dari tempatnya duduk setelah meminta tuan Kim untuk pergi sebentar. "Song Hwa Eun, aku ingin berbicara denganmu sebentar" angkuhnya.
Hwa Eun yang sedari tadi menunduk segera menatap ibu Seung Ha dan dengan anggukan saja dia langsung mengikuti ajakan ibu Seung Ha untuk pergi menjauh dari acara makan malam itu. Setelah cukup jauh keduanya pergi dari sana, ibu Seung Ha menarik keras lengan Hwa Eun. Membuat wanita itu hampir terpelanting ke tiang kayu.
"Dengar apa yang dikatakan Yoon Ki adalah mutlak karena dia adalah putraku satu-satunya. Jadi aku tidak bisa memaksanya jika itu adalah keinginannya. Untuk itu kau boleh mengurus pernikahan mereka. Tapi setelah semua usai pergilah jauh-jauh dari sini!" ucap ibu Seung Ha yang hampir membentaknya.
Wanita itu tidak mengerti perasaan Hwa Eun yang hancur berkeping-keping. Sakit, tapi mau bagaimana lagi. Bagi Hwa Eun ini adalah mimpi buruk, namun nyatanya ini benar-benar kenyataan. Bukan cerita drama lagi ataupun novel-novel terkenal. Tapi ini adalah kisahnya yang benar nyata dan menyakitkan.
Ibu Seung Ha meninggalkannya sendirian seusai urusannya dengannya sudah selesai. Seandainya jika kedua orang tua Hwa Eun ada, mungkin dirinya tidak akan pernah kembali berurusan dengan keluarga Min ini. Tapi karena keadaan dan Yoon Ki benar-benar merasa kasihan karena dia harus hidup sendirian di kota Seoul yang keras ini tanpa orang tua, kerabat atau keluarga lain.
"Kuharap ibu dan ayah ada disini untuk memelukku" gumamnya sedih, melihat sekilas meja yang tadi ia tempati. Hwa Eun lebih baik pergi daripada kembali ke tempatnya. Melangkah gontai ke depan lobby restoran dan menghentikan taksi yang kebetulan lewat untuk mengantarnya kembali kerumah.
***
Matahari hampir saja menghilang, menimbulkan efek kemerah-merahan pada ufuk barat. Yoon Ki berada di beranda rumah, tengah menatap langit dengan cahaya matahari yang hampir habis termakan waktu. Pikirannya penuh dengan beberapa masalah yang datang silih berganti. Pusing sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hwa ; Serendipity. [on revisi]✔️
FanficAwalnya Hwa-Eun bersama Yoon-ki, namun kehidupan rumah tangga mereka retak dan memulai berpisah secara baik-baik. Hwa-Eun memilih tinggal di Busan dan bertemu dengan Ji-Min. *** Song Hwa-Eun adalah wanita yang tangguh setelah bercerai dengan suamin...