jangan Lupa boom vote dan komen ya wkwk
Hadeh udah dipersiapkan tuh kamera polaroidnya buat kencan wkwk😂
.
Happy reading
.
Bak pasangan masih muda, Hwa-Eun dan Ji-Min tengah berjalan menelusuri sungai tanpa Carissa. Ya, karena tiba-tiba saja Ae-Rin, sang kakak datang ke sekolah Carissa untuk menjemput. Padahal Ji-Min sedari tadi menunggu gadis kecil itu hingga pulang sekolah. Kesialan yang berbuah keberuntungan.
Hwa-Eun menatap bunga-bunga ceri yang bermekaran di atas ranting pohon, dia malu jika berjalan dengan Ji-Min seperti ini. Rasanya tidak biasa sejak menerima perasaan pria itu. Sungai Oncheonceon sangat indah banyak pohon ceri dengan bunganya yang merah muda seperti semburat yang ketara di kedua pipi wanita itu.
Sudah setengah jalan mereka berjalan tanpa tautan tangan yang saling menghangatkan. Namun Ji-Min tiba-tiba saja menggenggam sebelah telapak tangannya, membuat pemilik tangan terkejut. Menatap wajah pria itu yang tengah menatap jalan seolah tak mengetahui jika tangannya tengah menggenggam telapak tangannya hangat.
"Aku ingin seperti remaja itu jika kita berkencan," pinta Ji-Min sambil menunjuk dengan dagunya pelan kearah dua pasang remaja yang tengah berjalan bergandengan tangan.
Hwa-Eun melihat kedua remaja itu, lalu sedikit terkekeh pelan. Oh ternyata Ji-Min juga menginginkan kencan seperti orang-orang lakukan. Ternyata lucu juga peragai seorang Ryu Ji-Min ini. Bila dibandingkan dengan Carissa, keduanya itu sama saja tingkahnya. Sama-sama menggemaskan.
"Wae?" tanya Ji-Min saat mendengar Hwa-Eun yang tertawa kecil.
Hwa-Eun menggeleng, "Kau itu sama saja dengan Issa, memang kalian benar-benar mendapatkan chemistry yang bagus."
Ji-Min tersenyum malu, sungguh memang benar apa yang dikatakan Hwa-Eun. Mungkinkah dirinya terlalu sering bersama gadis kecil itu hingga kebiasaan Carissa menular padanya. Ji-Min menatap tangannya yang tengah menggenggam sebelah telapak tangan Hwa-Eun.
"Aish, pokoknya tetap seperti ini," ucap Ji-Min semakin erat menggandeng telapak tangan wanitanya. Mereka jalan hingga petang, melihat gedung-gedung tinggi yang memantulkan cahaya senja yang indah.
Begini saja, membuat hati Hwa-Eun menghangat. Berjalan bergandengan tangan dan melihat senja di langit Busan yang indah meski udaranya sedikit dingin.
"Aku sudah lapar, kau tidak ingin makan? Em? Sebaiknya aku panggil kau honey, baby atau my lovely? " bingung Ji-Min mencoba mencari pendapat dari sang wanita. Hwa-Eun tertawa kecil, mendengar Ji-Min mengatakan honey ataupun baby kepadanya, itu membuatnya geli sendiri. Padahal dulu Yoon-Ki juga pernah mengatakannya. Oh kenapa jadi Min Yoon-Ki lagi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Hwa ; Serendipity. [on revisi]✔️
Fiksi PenggemarAwalnya Hwa-Eun bersama Yoon-ki, namun kehidupan rumah tangga mereka retak dan memulai berpisah secara baik-baik. Hwa-Eun memilih tinggal di Busan dan bertemu dengan Ji-Min. *** Song Hwa-Eun adalah wanita yang tangguh setelah bercerai dengan suamin...