23 : With You

155 27 0
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca..

.

.

Setelah percakapan di rumah nenek Kang, Ji-Min akhirnya jadi pergi bersama Hwa-Eun berkencan. Mulanya Ji-Min urung, namun karena dia tidak tega Hwa-Eun sedih karena ucapannya niatan mengajak akhirnya jadi.

Di ujung jalan pengunjung restoran sangat ramai, ini restoran Jepang yang baru saja buka dengan diskon makanan yang mengundang pengunjung membuat semua orang berbondong-bondong datang sekedar mencicipi atau berfoto selfie. Menyediakan makanan yang enak, bahkan bau masakan yang harum pun tercium di indera penciuman mereka sebelum masuk.

Sudah lima belas menit mereka menunggu, memang antriannya sangat panjang. Cukup tangguh mereka untuk menunggu bahwasanya mereka berkeinginan untuk mencoba sajian restoran tersebut.

Para pelayan restoran datang menawarkan berbagai macam makanan Jepang yang lezat. Dan akhirnya mereka hanya memesan ayam katsu, sushi, okonomiyaki, dan teh sebagai pelepas dahaga.

"Hwa-Eun-ya nanti selesai makan kita pergi ke pantai ya?" ajak pria itu sambil asik menatap para antrean yang mengantri untuk mendapatkan jatah kursi.

Hwa-Eun menatap Ji-Min wanita itu hanya mengangguk sebelum mengatakan sesuatu. "Tapi apa pantai dekat dari sini? Kita bahkan tidak membawa mobil?" tanya Hwa-Eun ragu, takut jika jarak pantai dengan restoran cukup jauh. Mengingat mobil yang mereka tumpangi berada di lain tempat juga.

"Aku sering ke daerah sini," jawab Ji-Min sebelum pramusaji datang untuk memotong percakapan mereka.

"Pesanan anda tuan," ucap pramusaji itu sambil meletakkan makanan mereka di atas meja. Bau harum masakan jepang yang ciri khas, Hwa-Eun suka itu.

"Makanan sudah siap, pokoknya kita harus mengisi perut sebelum berjalan ke pantai, Hwa anggap saja perjalanan kita sebagai ucapan maafku atas pertanyaan tadi," ucap Ji-Min sambil mengambil sushi kedalam piringnya.

“Ji-Min aku tidak apa-apa.”

Benar seusai dari restoran Jepang itu mereka melanjutkan perjalanan ke pantai dengan berjalan kaki. Banyak pertokoan yang menyediakan berbagai masakan ataupun pakaian.

Seusai dari restoran Jepang itu mereka melanjutkan perjalanan ke pantai dengan berjalan kaki. Banyak pertokoan yang menyediakan berbagai masakan ataupun pakaian.

"Daunnya berguguran," guman Hwa-Eun sambil mengambil satu dari seribu daun yang berguguran tertiup angin. Hwa-Eun hendak mengikuti kembali Ji-Min yang berjalan mendahului karena mengambil satu daun.

Hi, Hwa ; Serendipity. [on revisi]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang