16 : Looking for little girls

154 24 0
                                    


Happy reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys..

Jangan lupa Vote komen

.
.
.

Carissa terus berlari, kaki kecilnya menapaki jalanan trotoar kota Seoul yang agak basah karena hujan. Pakaiannya sedikit basah karena tidak bisa menghindari kubangan air yang tercetak di jalan yang dia lalui.

Biarkan saja pakaiannya basah, toh Carissa sudah tidak peduli. Dipikiran anak itu adalah bebas dari jeratan para penculik yang mencarinya. Sesekali melihat kebelakang, apakah penculik itu sudah hilang atau masih mengejarnya? Carissa tidak tahu, karena banyaknya pejalan kaki yang berlalu lalang menutup pengelihatannya, memang Seoul berbeda dengan Busan.

Sehari lalu dirinya disekap di dalam gudang lusuh, untung penjagaan di tempat itu tidak terlalu waspada untuk anak seusianya yang memiliki pemikiran cerdik. Mungkin mereka menganggap Carissa adalah gadis kecil pada umumnya yang menangis dan meminta untuk di pulangkan.

"Aduh.."

Tubuhnya terjatuh, membuat sebagian pakaiannya ikut basah karena kubangan air di belakangnya. Sakit sekali menginggat tubuh kecilnya menabrak sesosok wanita dewasa yang tiba-tiba berlalu di depannya.

"Kau tidak apa? Apa yang sakit," tanya wanita itu penuh kekhawatiran. Membantu gadis kecil itu berdiri dan memeriksa bagian tubuh gadis kecil itu, melihat sebagian pakaian gadis kecil itu yang basah. "Maaf membuat pakaianmu basah.. Kau tinggal dimana? Biar aku antarkan kau kembali kerumah"

Carissa sedikit ragu. Kepalanya kembali melihat kebelakang, berharap para penculik itu tidak ada disana. "Rumahku di Busan, aku di culik Imo... Tolong bantu aku untuk pulang, seseorang mengejarku." pinta Carissa, gadis kecil itu menangis sesenggukan. Dia takut sekali jika saja tertangkap dan dimasukkan dalam gudang lusuh.

Wanita itu merasa iba, dengan satu tangan yang membawa karton belanja, dia menggandeng tangan mungil Carissa. "Ikut aku saja, ya!" ajak wanita itu lembut setelah menangkupkan coat yang di pakainya pada tubuh gadis kecil itu. Carissa mengusap air matanya, lalu mengangguk pelan.

***

Busan ke Seoul ditempuh hanya dengan waktu tujuh jam lamanya kendati tol adalah jalan alternatif untuk menempuh jarak yang jauh dengan tempo tercepat. Hwa-Eun merapalkan beberapa doa supaya tidak akan terjadi apapun pada gadis kecil itu saat mereka sampai tepat sebelum matahari tenggelam.

"Apa kau punya petunjuk?" tanya Ji-Min yang terfokus pada jalan raya, menyalip beberapa kendaraan agar mereka harus sampai sebelum matahari tenggelam. Hwa-Eun mengeleng pelan. Memang tidak ada petunjuk yang jelas selain di Seoul dan sebelum matahari tenggelam, itu yang dikatakan penculik di telepon selulernya.

"Tidak, orang-orang itu hanya mengatakan sebelum matahari tenggelam. Ji-Min-ah aku takut bila terjadi sesuatu pada Issa," ucap Hwa-Eun lirih, ada banyak kekhawatiran yang ada di sorot kedua matanya.

Hi, Hwa ; Serendipity. [on revisi]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang