Perlu dicatat, Kyungsoo bukanlah tipe orang yang mudah dibujuk saat dia merasa kesal. Jangan lupakan, sejak kecil dia selalu manja pada kedua orangtuanya. Segala keinginannya terpenuhi dan orantuanya jarang mengecewakannya.
Namun, disaat Kris yang notabene adalah suami sahnya, ingkar janji, Kyungsoo merasa sangat kesal. Keinginannya untuk berjalan-jalan, buyar sudah. Ditambah Kris tidak memberikan penjelasan sampai detik ini. Pria tinggi itu masih fokus pada pekerjaannya, menghiraukan Kyungsoo.
Setidaknya begitulah menurut Kyungsoo.
Kyungsoo masih merasa sangat kesal sore ini. Dia kembali ke rumahnya lebih malam dari biasanya. Padahal Kyungsoo sudah sengaja pulang melewati jam makan malam. Dia ingin melakukan pembuktian pada Kris, bahwa ia bisa melakukan apa saja dan merasa tidak kesepian walau Kris sibuk dengan pekerjaannya.
Saat memasuki area pekarangan rumah yang ditempatinya bersama Kris, Kyungsoo kaget mendapati mobil Kris terparkir dengan cantik di halaman. Penerangan pun menyala. Biasanya maid akan pulang sebelum matahari tenggelam. Kyungsoo yang akan menyalakan penerangan di rumahnya.
Tidak biasanya dia pulang cepat — gumam Kyungsoo sambil membuka pintu rumahnya.
Saat pintu terbuka, dia setengah terkejut saat mendapati perempuan paruh baya menyambutnya dengan sebuah pelukan. Nyonya Wu datang berkunjung. Dan sekarang waktu yang kurang tepat, mengingat hubungannya dengan Kris tidak begitu baik akhir-akhir ini.
"Kenapa kau begitu terkejut Baby Kyung..." Nyonya Wu memeluk Kyungsoo dengan gemas.
"Kapan Mama datang?" tanya Kyungsoo masih belum percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Euh... Kau tidak suka Mama datang?"
"Bukan begitu, hanya saja—"
"Mama akan tinggal disini sementara waktu," Kris memotong ucapan Kyungsoo.
"Papa lagi tugas keluar negri. Mama tidak bisa ikut karena ada sesuatu yang ingin Mama kerjakan. Mama tidak ingin di rumah sendirian," jelas Nyonya Wu pada Kyungsoo yang masih kebingungan.
"Ah... Kyungie senang kalau Mama disini. Setidaknya Kyungie punya teman dan rumah ini tidak terlalu sepi nantinya," ujar Kyungsoo penuh arti, tetapi dia menolak untuk menatap Kris.
Keluarga Kecil Wu, —Kris dan Kyungsoo, bersama dengan Nyonya Wu, menikmati makan malam bersama. Selepas makan dan bersantai, Nyonya Wu akhirnya memutuskan untuk beristirahat. Kyungsoo pun demikian. Tidak ada yang bisa dilakukannya jika Nyonya Wu tidak ada bersamanya.
Saat akan memasuki kamarnya, lengan Kyungsoo ditahan. Cukup erat, hingga mampu membuat Kyungsoo meringis kesakitan.
"Appo..."
"Ssshhh... Kecilkan suaramu, Mama akan mendengar."
"Ck! Sakit tau! Dasar pria kelebihan kalsium tidak punya perasaan!" Kyungsoo menepis tangan Kris yang ada di lengannya.
"Tidur bersamaku," perintah Kris.
"Mwo?!" Mata Kyungsoo semakin bulat. "Dasar mesum! Aku tidak sudi! Lagipula aku sedang dalam masa tidak ingin berbicara denganmu!"
"Kau tidak memanggilku Hyung?!"
"Terserah aku!" Kyungsoo mengabaikan Kris dan masuk ke dalam kamarnya.
Sebelum pintu kamar tertutup, Kris berusaha mencegahnya. Membiarkan tangannya terjepit dan menahan rasa sakit karena Kyungsoo menutup pintu dengan cukup keras.
"Dasar bodoh! Jangan menghalangi pintu!"
"Kecilkan suaramu. Mama akan mendengarmu nanti."
"Jauhi tanganmu! Aku ingin menutup pintu!" Kyungsoo mengecilkan volume suaranya, tetapi dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴋʀɪꜱꜱᴏɪꜱᴍᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]
Fanfiction#15 [21++] [Private Story] [Kris dan Kyungsoo] [BL - MPREG] Ini adalah story yang dipindahkan dari akun @kyungsooisme. Kyungsoo adalah namja polos. Dia menghabiskan masa magangnya di perusahaan Kris. Awalnya dia merasa nyaman magang di perusahaannya...