23

1.6K 233 17
                                    

Terimakasih untuk voment di part sebelum2nya.
Ngebut yo... ngebut...
Biar story lain diurus.
Wkwkwk...
*Maaf ya, lagi sibuk bgt akutu.
😥😥😥

"Jadi, kalian sudah berbaikan?" tanya Tuan Do saat Kris dan Kyungsoo muncul dari taman belakang.

Kyungsoo tidak menjawab. Dia pergi meninggalkan orangtuanya dan Kris. Biarkan Kris yang menjelaskan.

"Bagaimana?" tanya Tuan Do lagi.

"Tidak mudah, Appa."

"Kyungsoo menolakmu?"

Kris menghela nafasnya. "Dia tidak bisa menolak. Aku bersikeras pada pendirianku."

"Baguslah," Tuan Do sedikit bernafas lega.

"Tapi sepertinya akan semakin sulit untuk melunakkan pendirian Kyungsoo, Appa. Aku akan terus berusaha," Kris menunjukkan tekadnya.

Tuan Do menepuk-nepuk punggung Kris. "Kau harus berusaha. Tapi ingat, Appa dan Eomma tidak akan ikut campur dengan keputusan Kyungsoo. Appa yakin, Kyungsoo sudah dewasa. Dia tau yang terbaik untuknya dan Nana."

Reaksi Kris hanya dengan tersenyum kecut.

"Sekarang, pulanglah. Sudah malam. Kau bisa datang lagi esok hari."

"Terimakasih Appa. Sampaikan salamku untuk Eomma."

*****

Kris adalah pria dingin dengan tatapan tajam jika di depan orang lain. Namun, ketika di depan orang yang dekat dan disukainya, Kris akan berubah menjadi hangat. Tidak banyak orang yang bisa menembus tembok dingin yang dibuat Kris.

Biasanya Kris senang menghabiskan waktu di kantor. Saat Kyungsoo meninggalkannya, Kris lebih sering di kantor hingga larut malam. Jika dia pulang lebih cepat, Kris akan menghabiskan waktunya di bar.

Namun, kali ini tampak berbeda. Senyum tipis banyak menghias wajahnya, membuatnya terlihat jauh lebih tampan. Dan dia pulang sangat cepat. Bahkan mendahului pegawainya yang lain.

Bukan karakter seorang Kris Wu.

Kris bergegas mengendarai mobilnya menuju rumahnya. Dia sekarang memiliki tambahan jadwal yang harus dilakukannya setiap hari. Untuk itu, Kris harus memotong waktunya selama di kantor —hal yang paling disukainya. Bukannya mengeluh, Kris justru tampak senang.

"Jisung-a... ayo berangkat..." panggil Kris begitu sampai di depan rumahnya. Dia bahkan tidak turun atau mengganti pakaian kerjanya.

"Siap Daddy!!" Jisung berlari ceria dari dalam rumah, dibelakangnya ada maid yang menyamakan langkahnya. Antisipasi jika anak itu terjatuh nanti.

"Kita mau kemana, Daddy?!" tanya Jisung begitu berada di dalam mobil dan mengenakan seatbelt. Senyum cerahnya sangat lebar, karena dia merasa bahagia Kris pulang kantor sangat cepat.

"Ke rumah Nana Hyung!" Kris pun tersenyum lebar sambil menjalankan mobilnya.

"Jinjja? Jisung sudah kangen Nana Hyung!"

"Hm, Jisung-a. Bagaimana kalau Nana tinggal bersama kita dan menjadi hyung-nya Jisung selamanya?"

"Benarkah? Apakah itu bisa terjadi Daddy?"

"Bisa." Senyum lebar Kris menghiasi wajahnya.

"Yeaay!! Jisung sayang sama Nana Hyung! Jisung mau tinggal sama Nana Hyung!" Jisung berteriak kegirangan.

"Mulai sekarang Jisung panggil Appa ke Kyungsoo ya." Tambah Kris tanpa mengurangi kebahagiaan anaknya.

"Appa?" Jisung mengeryit bingung.

ᴋʀɪꜱꜱᴏɪꜱᴍᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang