29

1.5K 195 10
                                    

"Nana! Sepatu kemarin Nana taruh dimana?! Appa mau masukin ke koper."

"Sebentar Appa! Nana mau bangunin Jisung dulu."

"Jisung! Bangun atau ditinggal!"

Begitulah kondisi rumah Keluarga Wu pagi ini. Chaos bak polisi India yang menertibkan warganya dengan rotan panjang sejak keputusan Lockdown. Semuanya sibuk dengan aktivitasnya, persiapan untuk perjalanan ke Antartika sore ini.

Berbeda dengan Kris yang menyesap kopinya dengan santai dan Jisung menikmati tidurnya. Kyungsoo dan Jaemin yang sibuk dari tadi.

"Daddy!!"

"Jisung!!"

Kedua pria yang dipanggil namanya itu tentu saja terlonjak.

"Bantu berkemas atau tidak berangkat sama sekali."

*****

Keluarga Wu yang sedang berbahagia itu sudah berada di dalam pesawat dengan kelas eksekutif. Kyungsoo sudah mengurus kedua anaknya duduk dengan nyaman di kursinya. Disebelahnya ada Kris yang sedang melihat-lihat film yang ada di layar LCD kursinya.

Lampu pesawat dipadamkan saat akan lepas landas. Kris meraih tangan Kyungsoo, kemudian diciumnya dengan lembut.

"Kita berangkat," bisik Kris.

Kyungsoo mengangguk, kemudian mencari belah bibir Kris. Menciumnya pelan dan sesekali melumatnya. Tentu saja Kris tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Keduanya sudah candu akan manis bibir pasangannya.

Ciuman mereka terputus saat lampu pesawat dinyalakan, tanda kalau pesawat sudah lepas landas dengan sempurna.

"Appa!" Jisung merengek untuk dilepaskan seat belt-nya.

Mau bagaimanapun, Kyungsoo harus mengalah. Kedua anaknya tidak mau duduk terpisah saat perjalanan panjang ini. Mereka memilih tidur bersempit-sempit di tempat duduk Kris dan Kyungsoo.

"Aku mengingat saat kita berbulan madu dulu, Kyung." Kris mengusap Jaemin yang tertidur di dekapannya. Kursinya sekarang sudah digeser hingga 180°, membentuk seperti tempat tidur.

"Hm. Bedanya kita sudah punya buah hati." Kyungsoo mengecup ujung kepala Jisung yang memilih berbaring dengannya.

"Saranghae..." Kris meraih tengkuk Kyungsoo untu menyatukan bibir mereka.

"Daddy... jangan dekat-dekat Appa..." Jaemin memisahkan tautan kedua orangtuanya ini.

*****

Kris membuka pintu kamarnya setelah sebelumnya melakukan reservasi di bagian resepsionist.

"Ini terlalu mewah, Hyung." Kyungsoo terkagum dengan kamar yang akan ditempati keluarganya seminggu kedepan. Lebih mewah daripada kamar saat mereka berbulan madu lima tahun yang lalu.

Kris tidak tanggung menyewa sebuah penthouse untuk keluarganya. Sebuah kamar paling mewah di hotel. Di kamar ini terpisah antara ruang santai dan kamar. Bahkan terdapat bar mini yang menyediakan berbagai macam alkohol. Ada jendela besar yang terbuat dari kaca kokoh dan transparan. Kita bisa melihat langsung pemandangan di bawah. Sungguh, siapapun akan merasakan nyaman di ruangan ini.

"Untuk keluargaku, ini tidak mahal." Kris mengecup ujung kepala Kyungsoo yang sedang membawa Jisung di gendongannya. Kedua anak itu tertidur lelap dalam gendongan kedua orangtuanya.

"Kita harus membaringkan Jaemin dan Jisung dulu." Kyungsoo berusaha menyembunyikan wajahnya yang merah.

"Hm. Anak-anak bisa tidur di kamar itu," Kris menunjukkan sebuah kamar di sebelah kamar utama.

ᴋʀɪꜱꜱᴏɪꜱᴍᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang