28

1.7K 226 17
                                    

Setelah Kyungsoo menyetujui untuk memulai dari awal lagi dengan Kris, tapi saat memulainya tidak semudah saat perencanaan. Kris harus mati-matian meyakinkan semua orang yang berhubungan dengan pernikahannya. Hampir semua orang tau kalau Kris pernah menyakiti Kyungsoo. Untuk itu mereka belum rela melepaskan Kyungsoo sepenuhnya.

"Ma..." Kris berlutut di hadapan orangtuanya.

Tuan dan Nyonya Wu duduk berdampingan di sofa. Kyungsoo juga duduk dengan tenang. Sementara Kris berlutut meminta persetujuan orangtuanya.

"Kyungsoo biarkan tinggal di rumah orangtuanya saja. Lagipula kau bebas mengunjunginya kan? Mama tidak mau merasa malu lagi sama Keluarga Kyungsoo jika kau membuat ulah lagi."

"Aku kan sudah bilang Ma. Sekarang berbeda dengan dulu. Aku sangat mencintai Kyungsoo."

"Tunggu beberapa saat lagi Kris, jangan terburu-buru. Pikirkan baik-baik. Jangan sampai Keluarga Do kembali kecewa pada kita." Tuan Wu masih tetap pada pendiriannya.

"Aku ingin tinggal bersama Kris Hyung, Ma. Hyung akan kelelahan jika bolak-balik ke rumah Appa. Kasihan Jisung juga."

Nyonya Wu tersenyum hangat sambil menggenggam tangan Kyungsoo. "Mama bukan melarang kalian untuk tinggal bersama, Kyung. Mama hanya takut Kris menyakiti kalian."

"Ma..." lirih Kris putus asa.

"Ma, pasangan menikah harusnya tinggal bersama. Kami sudah berkomitmen untuk hidup bahagia. Lagipula, jika tinggal di rumah Appa kami tidak terlalu bebas. Kami bahkan kesulitan untuk bermesraan. Apalagi untuk berhubungan badan. Mama tega aku dan Kris Hyung berhubungan badan hanya karena obat perangsang yang Mama berikan?"

Kyungsoo menjelaskan dengan sangat vulgar. Entah karena Kyungsoo terlalu polos atau dengan sengaja memojokkan Nyonya Wu atas kesalahannya di masa lalu.

"Tapi kan, kalian--" Nyonya Wu kehabisan kata-katanya.

Kyungsoo ikut berlutut di samping Kris. "Kumohon Ma. Aku berjanji, jika Kris Hyung menyakitku lagi, aku yang akan menendangnya dan mengembalikan pada Mama."

"Bagus Kyung! Jangan kasih ampun lagi!"

"Jadi...?"

"Huh! Baiklah, Mama dan Papa mengijinkan."

"Jangan membuat ulah lagi Wu Yifan." Tuan Wu berucap dengan sangat dingin.

Setelah meminja ijin dari Keluarga Wu, Kyungsoo dan Kris juga meminta ijin pada Keluarga Do dan sahabat-sahabat Kyungsoo. Tentu saja tidak mudah, karena mereka takut jika melepas Kyungsoo.

"Jika kau menyakitinya, maka aku tidak akan membiarkan kau melihatnya lagi." Sehun bahkan mengancam dengan sangat menakutkan. Tidak peduli jika usia mereka terpaut cukup jauh.

*****

Tiga bulan adalah waktu yang mereka butuhkan untuk mengurus semua kepindahan Kyungsoo kembali ke rumah Kris. Mereka sepakat untuk sedikit merubah interior rumah untuk menghilangkan kenangan-kenangan buruk di masa lalu. Mereka juga menambahkan kamar untuk Jaemin dan Jisung.

Kris adalah orang yang tidak sabaran. Selama tiga bulan, dia harus bisa menahan diri untuk tidak terlalu bermesraan dengan Kyungsoo. Menghargai Tuan dan Nyonya Do sebagai tuan rumah.

Padahal Kris sangat ingin mencurahkan kasih sayangnya pada Kyungsoo.

Walaupun Kris cukup sering mencuri kesempatan. Dia akan berpura-pura menemani Kyungsoo di dapur dan mencuri sebuah kecupan. Atau menemani Kyungsoo memandikan anak-anak untuk mendapatkan sebuah pelukan. Dan masih banyak celah yang bisa di dapatkan Kris untuk bisa bermesraan Kyungsoo.

Pernah suatu malam Kris mengendap-endap ke kamar Kyungsoo. Saat di rumah Keluarga Do, mereka masih menempati kamar yang berbeda. Kris masih sungkan jika meminta sekamar dengan Kyungsoo. Dia juga pernah menolak tawaran Nyonya Do dengan dalih, dia hanya sesekali saja ke rumah Keluarga Do.

Malam itu Kris tidak bisa tidur, karena Kyungsoo menggodanya. Memberikan sebuah ciuman di sudut bibir Kris, tersenyum nakal dan menolak saat Kris ingin menciumnya. "Nanti ada yang melihat."

Gemas dengan kelakuan Kyungsoo, Kris mengendap-ngendap ke kamar Kyungsoo pada malam hari. Seperti pencuri. Ah iya, Kris ingin mencuri ciumannya yang tertunda.

Kamar Kyungsoo gelap. Kris menyelinap dan masuk ke dalam selimut Kyungsoo.

"Hyung..." gumam Kyungsoo saat menyadari kehadiran Kris.

"Kau membuatku tidak bisa tidur."

"Whae?" Protes Kyungsoo dengan suara beratnya.

"Kau sengaja memancingku tadi, eoh?"

Kyungsoo tertawa kecil, kemudian menghadap Kris dan memeluknya erat. "Tidak ada yang memancing. Aku hanya ingin mencium sudut bibir Hyung saja," jawab Kyungsoo ringan dengan mata terpejam.

Kris memandang wajah Kyungsoo dan mengusapnya dengan lembut. Pria mungil itu sepertinya sangat mengantuk.

"Saranghae..." bisik Kris dan mengikis jarak diantara mereka. Menyentuh bibirnya ke bibir Kyungsoo yang terkatup rapat. Hanya menyentuh, tidak lebih.

Namun, reaksi Kyungsoo melebihi ekspektasi. Kyungsoo menggerakkan bibirnya, menyambut Kris. Katakanlah Kyungsoo tipe tsundere. Dia menginginkan ciuman hangat tapi tidak ingin memulainya lebih dulu. Jadi, dia memberikan kode agar Kris bertindak lebih dulu.

Kris sedikit gemetar saat Kyungsoo menyambut ciumannya. Ini pertama kalinya mereka berciuman dengan hangat dan intens selama pernikahan mereka. Ciuman saling mencintai dan mendamba.

Kris memperdalam ciumannya. Menekan kepala Kyungsoo agar jarak mereka semakin dekat. Menyesapi seluruh rasa manis dari bibir Kyungsoo. Berharap Kris bisa tetap menikmati rasa ini sampai kapanpun.

"Saranghae..." bisik Kris setelah menyudahi ciumannya dengan jantung berdebar dan bibir yang bengkak.

*****

Kyungsoo memasuki rumahnya setelah selesai perbaikan di beberapa tempat. Kyungsoo puas dengan hasilnya. Ditambah dia akan menghabiskan waktu bersama Kris dan anak-anak di rumah ini.

Kyungsoo berdiri sambil menatap area kolam renang dengan puas. Dia sudah memikirkan apa yang harus dilakukannya bersama keluarganya nanti. Bayangan-bayangan keluarga bahagia muncul di kepalanya.

"Apa yang kau pikirkan, Baby?" Kris memeluk Kyungsoo dari belakang.

"Ah, Hyung. Aku bahagia sekali kembali ke rumah ini. Aku tidak sabar menjalaninya bersama kalian."

Kris mengecup leher Kyungsoo dengan lembut. Sejak ciuman malam itu, Kris sudah berani mencium Kyungsoo di beberapa tempat sensitif.

"Kita akan bahagia disini, sampai anak-anak dewasa nantinya."

Kyungsoo menyandarkan tubuhnya ke tubuh Kris. Memberikan pria itu akses bebas untuk mengecupi lehernya lebih leluasa.

"Aku percaya pada Hyung."

Kris semakin gencar menciumi bagian leher dan wajah Kyungsoo. Tangannya bergerak, memberikan secarik kertas ke tangan Kyungsoo.

"Apa ini?" tanya Kyungsoo setelah menyadarinya.

"Tiket ke Antartika."

"Antartika?"

"Aku ingin kita mengulang masa bulan madu dulu."

Kyungsoo tersipu. "Benarkah?"

"Bersama anak-anak. Kita pergi minggu depan."

Kyungsoo memeluk Kris dengan erat. "Saranghae Hyung..."

Bersambung...

ᴋʀɪꜱꜱᴏɪꜱᴍᴇ - [𝘛𝘢𝘮𝘢𝘵]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang