Sepanjang rapat berlangsung jiyong hanya melamun kejadian di cafe tadi. Bukan karena bajunya yang kotor, tapi pria yang membersihkan bajunya yang selalu mengganggu pikiranya.
Yongbae memperhatikan sikap sahabatnya itu yang sejak kembali dari cafe lebih banyak diam akhirnya mengambil alih jalannya rapat.
"Ji, apa yang sedang kau pikirkan? Kulihat kau banyak melamun sejak dari cafe tadi."
Rapat berakhir dan jiyong sudah kembali ke ruanganya, yongbae mengikutinya hingga sampai diruangan jiyong.
"Pria itu bae..."
"Pria yang di cafe tadi maksudmu?"
"Ne"
"Kenapa dengan pria itu?"
"Dia seperti.... seungri."
"Oh ayolah ji.... bagaimana kau bisa tahu kalau itu dia, bahkan kau tidak melihat wajahnya dan bahkan kau tidak tahu wajahnya seperti apa sekarang."
"Aku memang tidak melihat wajahnya, tapi aku tahu itu dia, aku yakin itu dia!"
"Darimana kau yakin seperti itu?"
"Aroma tubuhnya bae, wanginya seperti vanila dan di suka wangi seperti itu."
"Kwon Jiyong....banyak orang yang suka dengan vanila, lagipula dia bekerja di sebuah cafe yang mungkin saja baunya berasal dari cafe itu."
"Hah....kau tidak paham."
"Ok...ok...aku memang tidak paham dan bahkan aku tidak mengenalnya. Begini saja biar ku suruh orang untuk mencari tahu siapa pria di cafe tadi."
"Tidak perlu bae, biar aku yang cari tahu sendiri."
"Hah... baiklah kalau itu mau mu."
Tok...tok...tok...
Sekretaris jiyong mengetuk pintu ruang kerjanya membuat perbincangan mereka terhenti sejenak.
"Masuk" jawab yongbae
"Maaf tuan, Ada yang ingin bertemu dengan tuan jiyong."
"Siapa? Bukankah aku tidak ada janji dengan seseorang?"
"Ne, tuan....tapi dia____"
Sebelum si sekretaris selesai bicara, orang yang dimaksud menyelanya dan masuk begitu saja.
"Oppaaaa....aku datang!"
"Chaerin?" Jiyong terkejut melihat kehadiran chaerin karena pasalnya chaerin masih berada di amerika saat ini.
"Ne...ini aku."
Kapan kau kembali dari Amerika?" Sekarang yongbae yang bertanya
"2 hari yang lalu aku sudah berada di korea." Chaerin segera memberikan pelukannya kepada yongbae.
"Kau tidak mau memeluk ku? Chaerin merentangkan kedua tangannya berharap pelukannya bersambut dan... akhirnya jiyong menyambut nya.
"Aku merindukan mu oppa, aku ingin sekali bertemu denganmu oppa." Seraya Chaerin melepaskan pelukannya kepada jiyong.
Jiyong hanya tersenyum tanpa membalas ucapannya. Karena jiyong tahu selama ini chaerin masih mengejarnya. Tapi jiyong hanya fokus mencari seungri.
"Oppa, kau sudah makan? Bagaimana kalau kita makan malam bersama?"
"Yah...kau hanya mengajak jiyong saja? Kau tidak mau mengajak ku?" Protes yongbae.
"Kau juga bisa ikut, oppa....itu kalau jiyong oppa mengijinkanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ✔️
Fanfiction🔞 wilayah nya nyongtory, ngintip dosa sendiri ya 😆 . . . . "Aku akan mencari mu, dimana pun dan sampai kapan pun. Karena kau lah cinta pertamaku."