Sudah 2 hari jiyong dan seungri tidak tidur bersama, bahkan seungri masih mendiamkan jiyong. Seungri hanya menyiapkan kebutuhan jiyong saja dan setelahnya ia pergi meninggalkan jiyong sendiri.
Seperti pagi ini, jiyong sarapan sendiri tanpa ditemani seungri. Jiyong tidak tahu harus bagaimana lagi agar istrinya tidak lagi marah.
Usai sarapan, jiyong berangkat sendiri ke kantor tanpa ditemani supir. Seungri hanya melihat kepergian suaminya dari balik jendela kamarnya. Sebenarnya hatinya sakit karena mendiamkan jiyong selama 2 hari ini. Ia meraba perutnya lembut dengan air mata yang sudah keluar dari pelupuk matanya.
Jiyong tiba di kantor lebih siang dan langsung menduduki kursi kekuasaanya dengan memejamkan mata sejenak hingga yongbae masuk ke ruangan jiyong.
"Hei ji, seungri masih marah denganmu?"
"Aku tidak tahu harus memberi penjelasan bagaimana lagi bae? Sudah 2 hari ini dia mendiamkanku, bahkan kami tidak tidur sekamar."
"Benarkah?"
"Lebih parah lagi, seungri memintaku untuk segera mengeluarkan chaerin dari Motte. Aku bingung harus bagaimana lagi bae?"
"Jiyong-ah, tenanglah. Aku yakin marahnya seungri juga karena dia sedang hamil. Ji, bagaimana kalau kau ikut aku sekarang? Mungkin ini bisa meredakan emosinya seungri!"
"Kita mau kemana bae?"
"Kau akan tahu nanti, ayo."
Jiyong pun hanya mengikuti yongbae yang ternyata membawanya ke ruang cctv.
"Untuk apa kita ke sini?"
"Kau lupa kalau studio rekaman juga ada cctv nya? Aku sudah mengecek kejadian saat dimana kau dan chaerin berada diruangan itu dan kau coba lihat lah itu."
Yongbae menyuruh petugas pengawas cctv untuk memutar ulang rekaman 2 hari dua lalu dimana terdapat jiyong dan chaerin saat kejadian. Jiyong akhirnya tahu kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata chaerin sengaja membuat kakinya terkilir sendiri.
"Ternyata itu hanya akal-akalan chaerin. Aku harus memberitahukan ini pada seungri."
"Tunggu ji, biar aku membantumu. Aku yang akan menjelaskannya pada seungri. Kuharap dia akan mendengarkan aku. Masalah chaerin pun serahkan padaku. Boleh aku menghubungi seungri untuk menyuruhnya kemari?"
Setelah mendapat persetujuan jiyong, yongbae menghubungi seungri dan seungri pun menyanggupinya untuk bertemu. Tentu saja tidak dengan jiyong nanti.
Seungri pun tiba dan langsung menemui yongbae diruangannya sendiri. Tidak ada siapapun di sana hanya aja mereka berdua.
"Hyung, ada apa kau memanggilku kemari?"
"Seungri-ya, sudah 2 hari aku tidak bertemu denganmu. Bagaimana dengan kandunganmu?"
"Dia sehat hyung. Mianhe 2 hari ini aku sedang tidak ingin datang kemari."
"Tapi ini kan kantormu juga, kau nyonya dari pemilik Motte dan Peaceminusone."
"Itu semua punya jiyong hyung, bukan punya ku!"
"Sepertinya kau masih marah dengan jiyong, baiklah ada yang ingin kuperlihatkan padamu. Barang kali setelah kau melihatnya kau bisa memaafkan jiyong." Yongbae memperlihatkan laptopnya pada seungri dan memutar rekaman yang telah ia simpan pada flashdisk.
Seungri yang baru saja mengetahui keadaan yang sebenarnya, kakinya terasa tidak bisa menahan badannya sendiri. Nyaris ia jatuh jika bukan jiyong yang menyanggahnya dari belakang. Jiyong yang tiba-tiba muncul membuat kaget seungri.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ✔️
Fanfiction🔞 wilayah nya nyongtory, ngintip dosa sendiri ya 😆 . . . . "Aku akan mencari mu, dimana pun dan sampai kapan pun. Karena kau lah cinta pertamaku."