"Yongbae-ah, bisa kau hubungi chaerin?"
"Ponselnya tidak dapat dihubungi ji sejak tadi siang."
"Aku mau dia segera dikeluarkan dari Motte."
"Tapi ji, kontraknya akan berakhir satu bulan lagi. Jika kita putus sekarang kita harus membayar ganti rugi."
"Aku tidak peduli, aku yang akan membuatnya membayar kerugiaan yang dialami seungri!"
"Apa maksudmu ji?"
"Dia hampir saja membuat seungri kehilangan bayinya. Dia yang mendorong seungri hingga jatuh tadi pagi!"
"Mwo... Kau yakin Ji?"
"Sangat bae, seungri sendiri yang mengatakannya padaku tadi. Jadi aku mau kau temukan dia dan bawa dia padaku secepatnya."
"Ok, ji. Aku akan mencarinya."
.
.
.
.
."JIYONG HYUUUNNNGGG...."
Terdengar jeritan daesung dari dalam kamar seungri membuat jiyong segera berlari masuk.
"Seungri-ya, tenanglah. Kau aman disini!"
"Tidak hyung, wanita itu akan terus menggangguku."
Jiyong mendapati daesung sedang berusaha menenangkan seungri yang sedang mengamuk dikamarnya.
"Ada apa ini dae? Sayang, kau kenapa?" Jiyong segera mengambil alih seungri dari daesung.
"Aku tidak tahu hyung tiba-tiba dia bangun dan menjadi histeris seperti ini."
"Hyung, aku mau pulang....wanita itu akan datang kemari hyung." Seungri menangis sejadi-jadinya dipelukan jiyong. Terlihat pula tangannya yang mulai berdarah karena jarum infus yang ia cabut paksa.
"Tidak ada siapa-siapa sayang, aku disini kau tidak perlu khawatir." Jiyong mendekap erat istrinya itu dan meminta daesung untuk panggilkan perawat.
"Kenapa kau tidak percaya padaku hyung?"
Dokter dan perawat pun datang, dengan kondisinya yang seperti dokter memberikan suntikan penenang dan perawat pun membenarkan kembali letak infus.
"Kenapa istri ku seperti itu dokter?"
"Kurasa dia mengalami sedikit trauma, ku sarankan untuk tidak sering meninggalkanya sendiri."
"Dia selalu minta untuk pulang, dok"
"Kita akan liat kondisinya besok, jika memungkinkan akan aku ijinkan pulang. Aku permisi dulu."
Lagi, jiyong hanya bisa menghela napas panjang. Rasa lelah menghinggapi dirinya, juga rasa bersalah karena telah membiarkan chaerin terlalu lama berada disekitar mereka menyebabkan seungri mengalami trauma akan perbuatan chaerin.
.
.
.
.
Esok paginya, dokter sudah datang untuk memeriksa kondisi seungri. Sebenarnya sebelum dokter memeriksa, jiyong sudah memohon untuk mengijinkan seungri pulang. Karena ia tidak mau istrinya histeris seperti kemarin.Jika di lihat dari kondisi seungri, dokter enggan memberikan ijin. Tapi jika itu pilihan terbaik maka dokter pun mengiyakan.
"Seungri-ssi, kau sudah boleh pulang hari ini. Tapi ingat jika terjadi sesuatu atau kau merasakan tidak nyaman, segeralah memeriksanya. Aku juga akan memberikanmu beberapa vitamin yang harus kau minum agar janin mu kuat. Selebihnya, suami sudah tahu apa yang harus kalian lakukan. Arraseo?"
"Arraseo, gomawoyo."
Daesung pun membantu seungri untuk membereskan perlengkapan yang akan mereka bawa pulang.
"Hyung, jiyong hyung kemana? Aku tidak melihatnya sejak tadi?"
"Oh.. jiyong hyung sedang mengurus administrasi."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love ✔️
Fanfiction🔞 wilayah nya nyongtory, ngintip dosa sendiri ya 😆 . . . . "Aku akan mencari mu, dimana pun dan sampai kapan pun. Karena kau lah cinta pertamaku."