Gengsi? Nggak mungkin.Nanda pun menengok ke belakang dan
"Bunda" Nanda terkejut bahwa Bundanya tengah duduk di sofa ruang tamu. Mungkin karena gelap Nanda tidak melihat keberadaan Bunda nya yang sedari tadi duduk disitu.
"Eh Bunda udah pulang?" tanya Nanda dengan ketus
Bunda berkacak pinggang dan menggelengkan kepalanya. Ternyata anak putrinya itu menjadi kupu kupu malam. Karena kurangny perhatian Nanda menjadi seperti itu.
"Sekarang kamu tidur, besok sekolah kalo nggak sekolah Bunda akan hukum kamu sangat berat dan karna kamu pulangnya larut banget Bunda akan potong uang jajan kamu. Kalau kamu pergi main lagi Bunda tidak segan segan akan hukum kamu jadi pulang sekolah langsung pulang jangan sekali kali kamu keluyuran atau membolos!!!" kata Bunda
Dengan santainya Nanda menjawab "terserah deh"
Mungkin karena Nanda tidak takut hukuman saat uang jajan nya akan di potong. Nanda mempunyai banyak tabungan tersembunyi di balik baju baju nya yang berada dalam lemari. Uang itu terkumpul karena usaha dari Nanda yang terus giat menabung.
Gini gini juga Nanda suka menabung. Biasanya kalau Nanda ingin membeli baju tas dan lain lain ia membeli dengan uang nya sendiri tentunya. Sangat mandiri bukan?. Karena sering di tinggal di rumah Nanda jadi bisa mengurus diri nya sendiri.
Setelah menjawabnya Nanda langsung menaiki anak tangga dari satu persatu. Ia sangat lelah, mengikuti hal yang seperti itu tidak faedahnya yang ada hanya unfaedah.
Dan yahh mata Nanda jadi seperti panda karena kurang tidur. Perjalanan pulang kerumahnya membutuhkan waktu juga belum Bunda yang ngomel ngomel mulu itu juga membutuhkan waktu lhoo. Bunda seperti itu karena sayang dan seperti yang kita ketahui karena Nanda sangat keras kepala ia tidak bisa merasakan kalau Bundanya itu sayang kepadanya. Ia mengira terus selalu dilupakan bahkan tidak di anggap sebagai anak kandung nya sendiri
***
Saat pelajaran dimulai seperti biasa murid murid harus mengikuti nya dengn baik baik. Berbeda dengan Nanda yang sekarang tengah tidur dengan pulas di mejanya. Nanda sama sekali tidak memdengarkan apa yang guru nya tengah ajarkan.
Fani pun hanya diam tak menegurnya ia tau bahwa Nanda semalam kelayapan dimana mana.
Bu Indah melihat Nanda yang enak enak tidur di saat Bu Indah sedang menerangkan pelajaran. Bu Indah pun tidak segan melempar penghapus, penghapus itu pun lepas dan terkena kepala Nanda.
"Bangs-" teriak Nanda tetapi tersadar bahwa yang melempar adalah gurunya sendiri.
"Nanda kamu ini ya enak enakan tidur. Sekarang kamu keluar dari kelas saya!!" bentak Bu Indah
Dengan santainya Nanda berjalan melalui Bu Indah begitu saja tabpa ada sepata kata pun. Nanda berjalan gontai, menapakan kakinya ke lantai saja ia sangat malas. Nanda berkaca dan melihat dirinya sangat berantakan, tadi pagi Nanda belum sempat untuk merapikan rambutnya. Nanda mengusap wajah nya dengan air.
Setelah itu Nanda masuk kedalam wc dan duduk di atas colset duduk. Nanda melamun sesaat, pikiranya kosong. Kepala nya disangga salah satu tangannya.
"Ngapain ya?? Bosen bat dah. Pusing, nggak tau mau ngapain. Ishh kok gue ngomong sendiri sih" guman Nanda saat melamun
Karena sangat bosan ia pun membuka hp nya dan mengecek Whatsapp nya ada pesan tidak.
Yoga jelek:
Selamat pagi zheyenggg💓Nanda tersenyum tipis saat melihat ada pesan dari pacarnya itu.
Nanda:
Kembali zheyeng💓Nanda hanya membalas sesingkat itu, karna tau bahwa jam segini Yoga sedang belajar. Melihat pesannya hanya centang satu abu abu yang menandakan belum aktif ia kembali dari aplikasi Whatsapp karena bosan.
"Ngapain yak??" gumamnya binggung mau ngapain
Makin lama Nanda melamun kini mata Nanda mulai terpejamkan. Nanda tertidur di wc bayangkan guyss ko bisa ya? Pasti di wc kan bau, etsss tapi jangan salah wc sekolah Nanda udah kayak wc mall bersih amat wkwkwkw emang lucu ya?? au ah-.
***
Mengetik, hapus, mengetik, hapus, mengetik, hapus lagi itulah yang sedang dilakukan Fendi saat ingin mengirim pesan.
Fendi begitu ragu saat ingin mengirim pesan ia mengetik pesan lalu dihapus lagi. Mungkin takut nggak dibalas yaa. Padahal cuma mau menyapa saja atau sekedar mengobrol ragu ragu gitu.
Heran dengan temannya yang satu memainkan hp nya mulu tapi muka nya begitu tegang. Farel pun bertanya "Pen lu lagi ngapin sih?"
"Gpp" singkatnya (singkat betul kayak dia yang bales chat uee:')
"Ngapain sih" kata Farel sambil merampas hp yang di pegang oleh Fendi.
Farel melihat ada pesan dan menunjukan pesan itu ke Bagas. Farel mengangkat alisnya saat melihat Fendi yang langsung tegang.
Nanda:
Oi pen
Ada waktu nggak?Fendi pun langsung merampas hp nya kembali.
"Oi Pen kalo lu dapet pesen dari cewek kayak gitu, berati dia pengen pergi sama lu. Udah iya in aja. Ya nggak Gas" kata Farel sambil mengangkat satu alisnya
"Yoi" jawab Bagas
"Apaan sih, orang gue mau jawab enggak kok. Udah lu lu pada diem aja" jawab Fendi
"Halah apaan bilang aja mau jalan sama Nanda" ujar Farel
"Gak"
"Ah elah pakek gengsi segala" ejek Farel
"Kalo lu nuruti gengsi nggak ada habisnya Pen" sahut Bagas
"Nah bener banget tuh, udah gas poll aja"
Farel dan Bagas terkekeh
"Bacot anying" ujar Fendi seraya meninggalkan mereka berdua
"Jangan dengerin hati, nanti sakit!!" batinnya.
Hollaa guyss
Apa kabar kalian? Semoga baik baik aja biar bisa baca cerita ku wkwk.
Gimana ceritanya apa kalian suka? Comen yaa!!
Aku suka kalian kalau meninggalkan jejak di ceritaku biar aku tambah suka gitu loo:')
Typo? Kasih tau
Saran, ide, atau apapun itu? Comennnnnnnn huh
Babay🙋♀
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Aléatoire"Akhirnya kamu menjadi diri kamu sendiri, aku suka" batin Fendi Dia sadar bahwa dirinya hanya sebatas teman biasa tidak lebih. Tapi dia tak kan menyerah begitu saja karena mendapatkan mu adalah suatu hal yang membuatnya bahagia. "Maaf aku tidak ta...