DuapuluhTiga

25 3 0
                                    

Tapi....

Bodo amat

Fendi kembali melajukan motornya, ia kembali memikirkan Nanda. Nanda kenapa? Biasanya nggak ngebut ngebut dijalani kenapa ya?. Pertanyaan itu terus berada di otak Fendi dan rasa khawatir terus ada dalam hati Fendi.

"Nggak nggak, jangan pikirin ya nggak perlu dipikirin" batin Fendi sambil menggeleng gelengkan kepalanya.

Daripada terus memikirkannya Fendi melajukan motornya secepat mungkin agar sampai di rumah Bagas dan bisa sejenak melupakan Nanda yang ada di fikirannya.

Tak lama akhirnya Fendi sudah sampai di rumah Bagas. Pagar yang menjulang tinggi berwarna hitam dan rumah besar berwarna putih. Pagar itu sudah terbuka dan terlihat motor, dan salah satu motor itu milik Farel. Kalau soal main Farel pasti datang nomor satu. Mengingat nasibnya yang sama dengan Fendi di rumah kesepian. Orang tua nya sibuk bekerja mencari uang.

Fendi masuk kedalam rumah besar berwarna putih itu. Menaiki anak tangga dan menadapati pintu kamar Bagas yang dari luar sudah berisisk padahal didalam hanya ada Farel dan Bagas tapi kok bisa se bising ini. Tentu saja itu pasti kelakuan Farel. Berbeda dengan Bagas, Bagas lebih suka damai dan tentram. Sangat berbalik bukan? Tetapi mereka saling menghargai kekurangan dan kelebihan jadi mereka bisa rukun sampai saat ini.

Fendi membuka pintu kamar Bagas

Ceklek!

"Weeii babang Pendi sudah datang makanan pun datang" sambutan Farel  melihat Fendi menenteng kresek berisi cemilan

Fendi memutar bola malasnya "nih titipan lo"

"Makasi bro, duduk duduk"

Fendi mendudukan bokong di sofa milik Bagas. Melihat ke arah layar tv Fendi mengambil stik ps milik Farel.

"Gantian gue. Gas ayo lawan gue"

"Okeh" antusias Bagas

Merekapun akhirnya bermain sedangkan Farel menonton sambil memakan makanan yang tadi dibeli oleh Fendi. Dan juga Farel sering berteriak teriak sendiri gemas dengan  permainan di layar tv milik Bagas.

"Itu kiri kiri, kiri woi"

"Dikit lagi, tendang tendang cepet iya iya iya itu iya"

"Oper oper sana oper yahh"

"Ayo Pen gercep dikit"

Sekiranya itu teriakan teriakan yang di ucap kan oleh Farel ketika melihat Fendi bermain ps. Fendi pun geram dengan teriakan Farel yang mengganggu aktivitas bermain ps nya itu.

"Diem bisa ga si lu, nggak fokus ni gue nya"

"Ck" decakan Farel

"Kiri kiri kiri kirrii. GOOOL!!!" teriak Farel

Fendi dan Bagas mendengarnya langsung menutup kedua kupingnya. Mendengar teriakan histeris Farel membuat gendang kuping mereka serasa pecah. Teriakan Farel hampir sama dengan teriakan cewek bedanya teriakan Farel lebih ke cowok. Ya beda ya😅

Mereka bertiga masih bermain asik dengan ps Bagas. Sampai sampai tidak ingat waktu, waktu sudah menunjukkan 23.00 WIB mereka sudah menghabiskan waktu berjam jam dengan bermain ps saja.

Karena sudah larut malam Fendi akirnya berpamitan, rasa kantuknya pun datang membuat ingin cepat cepat di atas kasur empuk lalu tidur dengan tenang menistirahatkan tubuh.

"Gas gue balik dulu ya" pamit Fendi sembari mengecek barang barang

"Yah kok lo balik dulu sih nanggung lho Pen" bujuk Farel yang tengah asik dengan stik ps nya

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang