DuapuluhEnam

1 2 0
                                    

"Fan" panggil seseorang dari belakang yang mendekati Fani

Merasa namanya di panggil Fanipun menoleh ke arah suara.

"Ya. Kenapa Raf?" tanya Fani melihat Rafi dan Arka berada di kelasnya

"Seminggu lebih ini kok gue nggak liat Nandut sih. Kemana dia?" tanya Rafi sebari duduk di depan Fani namun kalah cepat dengan Arka akhirnya Arka yang duduk di depan Fani

"Hehe" kekeh Arka

"Kita disini nyariin Nanda woi malah modus"

"Dih, iri bilang boss"

"Diem deh lo. Gimana Fan lo tau Nanda nggak?"

Setelah kejadian itu Nanda tidak pergi ke sekolah ia hanya mengurung diri dikamarnya. Hp nya yang ia matikan membuat Nanda benar benar terasa menghilang dan jika ada yang menghampiri ke rumahnya pun ia hanya diam.

"Gue nggak tau Raf"

"Lah elu kan bespren nya kok gatau si" Rafi yang tidak percaya

"Kalo Fani nggak tau ya brati nggak tau lah" ucap Arka

"Gue bener bener ga tau. Gue juga udah nelfon Nanda berkali kali tapi nomornya ga aktif" jelas Fani dengan jujur

Rafi pun diam.

"Gue juga sempet ke rumah Nanda tapi rumahnya sepi banget"

"Nanti kerumah nya Nanda aja bareng bareng gimana?" usul Arka

"Hayuk hayuk aja. Gue juga takut kalo Nanda kenapa napa" antusias Rafi

"Lo gimana Fan?" tanya Arka

"Mmm kalo menurut gue biar gue aja yang kerumah Nanda dulu. Barangkali Nanda mau buka pintunya. Dan kalo ada masalah juga ceritanya tu cewek ke cewek"

"Ada benernya juga Raf"

Rafi sedikit ragu ia sedang berfikir.

"Yaudah gapapa si. Tapi kalo Nanda emang bener bener nggak baik lo hubungin gue aja ya"

"Oke"

Terlihat dari muka Rafi, Rafi lega walaupun ia tak bertemu langsung dengan Nanda dan mengetahui kabarnya apa baik baik saja.

"Lo pergi ke rumah Nanda sama gue aja Fan" tawar Arka dan Rafi yang mendengar ucapan Arka hanya memutar bola matanya. Kesempatan!

"Nggak usah deh lagian Nanti gue dijemput sama sopir"

"Hahah mamam dulu yuk ayang Arka" ejek Rafi

Arka hanya diam walaupun pasti didalam hatinya ia mengumpati Rafi. Tak mungkin sekali Arka mengumpat didepan Fani.

"Eh tahlilannya udah mulai ya. Maap ya  baru dateng"

"Iya nih dah mau bubar, tahu nya udah abis semua. Lo sih telat"

Mendengar celetukan dari Aryo yang konyol Rafi pun membalas tak kalah konyol. Bener bener gesrek

"Rafi noh dobel dua tahu nya" kini Arka yang membalas

"Yaah, Raf bagi dong" minta Aryo dengan memasang muka sok puupy eyes yang membuat

"Nih" Rafi yang mengeluarkan sesuatu dari saku celananya

"Ah apaan ga suka geblek gue, mana udah dingin lagi. Skip skip"

"Yee ni enak tauk"

"Bagi gue aja Raf" kini Arka yang meminta

"Nih gue bagi dua. Ups... bagi dua" Rafi menirukan iklan di tv

"Anjing kok susah"

"Geblek makan geblek" ejek Aryo dan Arka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang