"Dari awal emang gue yang salah berharap"
***
Pagi yang cerah secerah hati Nanda. Ya pagi ini Nanda terlihat sumringah dari pada pagi ke pagi sebelumnya. Tau lah obat rindunya udah datang jadi sembuh tuh rindu, jadi hilang sakit rindunya. Mood nya pun sudah kembali.
Walau hanya lewat telefon untuk memberi kabar, tidak bertemu langsung untuk menembus rindu Nanda. Nanda sangat menghargai Yoga untuk sesegera mungkin untuk meberi kabar walau hanya lewat telefon atau pun hanya pesan saja.
Memang benar, satu pesan singkat itu sudah sangat berarti bagi seorang perempuan tak masalah itu nyata atau tidak yang penting mereka sudah merasa lega dari kegelisahan di otak meraka. Dan itu lah yang di alami oleh Nanda sekarang, tak masalah hanya berapa detik dia mengabari kita yang penting dia sudah berusaha untuk selau memberi kabar untuk kita.
Hari ini Nanda sangat bersemangat, pagi pagi Nanda sudah siap dengan seragam putih abu abu nya lengkap dengan atribut. Nanda menggendong tas miliknya dan langsung turun dari kamarnya menuju ke garasi untuk mengambil motor kesayangannya.
Nanda menyalakan mesin motornya dan mengendari dengan kecepatan rata rata. Di perjalanan tak henti henti Nanda menurunkan senyum nya itu. Nanda tidak peduli orang mengiranya apa.
Hanya sebuah percakapan singkat di telfon saja membuat Nanda tak karuan senang nya. Nanda pun sudah merasa lebih dari cukup walaupun ingin bertemu langsung tapi setidaknya ia bisa mengusir rasa rindunya itu.
Sesampainya di sekolahan juga tak henti henti Nanda menurunkan senyumnya. Ia masih saja senyum senyum sendiri, yang pasti itu membayangkan Yoga atau pun mengingat perkataan Yoga.
Nanda melewati kordinor milik sekolahnya. Nanda tak lupa mengukir senyuman pada siapa saja. Orang orang pun melihatnya keheranan dengan sikap Nanda pagi pagi ini yang berbeda dibanding pagi sebelumnya. Nanda terus berjalan tak menghiraukan tatapan heran teman temannya itu.
"Oi" sapa seseorang itu sambil menepuk bahu Nanda. Merasa bahunya di tepuk Nanda berbalik badan dan melihat Rafi yang juga baru saja datang ke sekolah.
"Hallo broo" balas Nanda sambil bersalaman seperti biasanya
"Tumben banget nih pagi pagi udah senyum senyum sendiri. Kesambet apa lo?" tanya
"Ish kepo aja lo. Yang penting hari ini gue bahagia banget" jelas Nanda
"Ah lo ma nggak cerita cerita ke gue, cerita lah gue kan temen lo. Susah berbagi, senang juga berbagi dong" ujar Rafi
"Iya iya cus kekantin gue mau sarapan dulu"
"Kebiasaan" ucap Rafi menggeleng gelengkan kepala nya
Sepanjang jalan menuju ke kantin senyum itu tak hilang dari wajah Nanda. Sampai ke kantin pun senyum itu tak hilang hilang membuat siapa saja orang yang melihatnya akan memuji 'manis'.
Seperti biasa Nanda dan Rafi ke tempat duduk paling pojok. Nanda duduk lalu di ikuti oleh Rafi. Melihat sekeliling kantin, keadaan kantin tidak terlalu ramai jadi memudahkan Nanda untuk memesan makanan. Nanda pun segera memesan makanan andalannya yaitu nasi goreng agak pedas dan es teh manis.
"Lo ngutang gue cerita nih gue kan jadi kepo beneran" ujar Rafi membuka suara
"Etdah bocah nggak sabaran bener"

KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Diversos"Akhirnya kamu menjadi diri kamu sendiri, aku suka" batin Fendi Dia sadar bahwa dirinya hanya sebatas teman biasa tidak lebih. Tapi dia tak kan menyerah begitu saja karena mendapatkan mu adalah suatu hal yang membuatnya bahagia. "Maaf aku tidak ta...