Sepuluh

11 0 0
                                    

Brmm... Brmm... Brmm...

Sekiranya itu suara suara bising di jalanan yang sepi. Para orang orang mulai penuh di pinggir jalan mereka menyaksikan balapan liar di jalanan yang sepi tentunya. Untuk pemain balap belum juga di mulai mulai.

Jam menunjukkan 00.00 tentunya semua orang sudah pada tidur dan tidak ada yang sedang mengendarai kendaranaan paling juga cuma ada yang lewat satu dua kendaraan dan itu ada yang tidak mau lewat di jalan yang suka untuk balap liar. Mereka yang ingin melewati berubah pikiran dan memutar balik dan tidak jadi melewati jalan itu.

Di daerah situ sudah tau bahwa jalanan itu tempat biasa balap liar untuk siapa saja yang mau nonton atau pun ikut balap liar. Tapi pasti ada kosekuensinya tentunya dan harus tetap menjaga diri ketika ada polisi yang datang untuk menangkap balap liar itu. Walau yang menonton saja tertangkap pasti panjang ceritanya.

Warga sekitar di jalanan tersebut merasa terusik karena bisingnya knalpot, tak hanya itu pernah terjadi kecelakan untuk pembalap liar itu. Warga sekitar pun menjadi risau tidak ragu ragu warga sekitar sering melaporkan nya ke polisi dan polisi itupun datang. Walau warga sekitar sering melaporkannya mereka yang menonton ataupun mengikuti tidak kapok kapok salah satunya Fendi cs.

Ya Fendi, Farel, Bagas tentunya sering ke situ ketika ada yang menantang atau pun mereka sedang bosan dirumah. Tidak ada untungnya mengikuti atau pun menonton balap liar tapi yang ada malah tertangkap polisi walau hanya menonton. Jika menang balap itu tentunya ada hadiah nya, lawan nya sudah mempersiapkan hadiah nya entah itu uang ataupun barang. Fendi yang sering menang pernah mendapaktan uang itu, untung tapi membahayakan nyawanya sendiri. Dan untuk Farel sudah tidak di ragukan lagi kalau dia kesana hanya untuk menggoda para wanita wanita seksi tentunya. Farel pernah sesekali memenangkan balap begitu juga dengan Bagas.

Untuk Sila dan Diva mereka hanya menonton saja. Saat bendera terangkat dan di turunkan itu tandanya balapan di mulai dan yang melakukannya adalah Diva. Tapi saat Diva berhalangan Diva bisa digantikan oleh orang lain. Kebanyakan orang orang suka nya yang melakukannya adalah Diva, body Diva cukup baguslah apalagi di tambah rok di atas lutut membuat para lelaki melongo saat ada angin yang berhembus bisa bisa rok Diva terangakat.

"Mba cantik bolehkan minta nomor hp nya" rayuan Farel sambil mengangkat satu alisnya. Bukan Farel saat bertemu cewek bening tidak digoda

Dari belakang tiba tiba ada yang menarik jaket Farel. Seketika Farel menolek ke belakang. Jaket yang di tarik membuat menjauh dari cewek yang di goda Farel.

"Gas lo apaan sih, lo nggak liat gue lagi berjuang" kata Farel sambil menempis tangan Bagas yang menarik jaketnya

"Berjuang berjuang pala lu peang. Semua cewek bening aja lo lirik itu berjuang?"

Farel hanya terkekeh sembari menggaruk rambutmu yang tidak gatal. Cengar cengir dengan cewek cewek itu sudah biasa bagi Farel apa lagi menggoda nya sambil mengedipkan salah satu matanya. Cewek mana yang enggak klepek klepek secara Farel lumayan ganteng.

"Di sini tu ceweknya agak gimana gimana gitu jadi lo jangan cari disini Rel" ujar Fendi

"Ke banyakan pilihan lo lama deh jadi jomblonya" ejek Farel

Farel dan Bagas tertawa lepas menertawakan temannya itu yang jomblo padahal mereka sendiri jomblo juga. Spesies sendiri kok ditertawakan.

"Anjing lo" kata Fendi yang menjitak kepala Farel. Farel hanya mengusap usap kepalanya.

"Bener sih kata Farel Pen semua cewek aja ngejar ngejar ama lo apa lagi si Stela noh, kayaknya juga dia tulus Pen. Udah deh dari pada jomblo terus sikat aja bang" ujar Bagas sambil terkekeh

"Gue udah nggak percaya sama si Stela. Gue nggak mau jatuh cinta dulu deh" jawab Fendi

"Kapok lo. Yang lalu biar berlalu lah Pen saat nya lo buka hati lo biar hati lo nggak jamuren orang ketutup terus"

Lagi lagi Farel mengejeknya membuat Bagas tertawa lepas.

"Brengsek lo berdua"

Farel dan Bagas masih aja tertawa. Fendi hanya diam melihat teman temannya menertawakan masa lalu nya.

"Eyooo lagi ngomongin apa sih"

Mereka bertiga langsung menoleh asal suara tersebut.

"Sae lo tiba tiba dateng"

"Dipa lagi Dipa lagii"

Bagas dan Farel yang berbicara dengan kedatangan Diva secara tiba tiba.

"Eh iya Sila mana?" tanya Bagas

"Tadi katanya mau ikut tapi gue suruh duluan ya udah gue duluan aja" jawab Diva

Bagas hanya mengangguk ngangguk saja mendengar jawaban dari Diva.

Tidak lama Sila datang dan menggandeng seseorang yang memakai jaket yang menutupi wajahnya karena tertutupi oleh jemper. Mereka medekati Fendi cs.

"Noh noh si Sila" kata Diva yang menunjuk ke arah Sila

"Eh siapa tu yang digandeng Sila?" tanya Farel

"Siapa lagi kalo bukan Nandut Relll" jawab Diva

Farel hanya ber- oh saja mendengar jawaban Diva.

"Haii guyss" sapaan Nanda sambil mebuka jemper jaketnya

"Wuihhh Nandut makin cantik aja kalo rambutnya digerai. Ya nggak Pen ya kan" puji Farel sambil menyenggol nyenggol lengan kiri Fendi dan mengedipkan salah satu matanya

"Hmm iya"

"Tuh kan Ndutt. Lo jadi fenimin aja biar si Fendi suka, terus nggak jomblo lagii" kata Farel

Mendengar ejekan Farel semua terkekeh kecuali Fendi yang melirik horor ke Farel.

"Eh tuh si Diva suruh ngabaini balapannya" ujar Sila

"Oh oke"

Semua pembalap sudah bersiap di jalanan. Semua penonton berteriak teriak meneriaki para pendukung nya. Bendera yang dipegang Diva mulai terangkat, dengan hitungan penonton

1...2...3

Bendera yang dipegang Diva diturunkan menandakan 'mulai'.  Pembalap itu pun mengendarai sekencang kencang mungkin hingga menjauh dari garis mulai.

Saat penonton menunggu di garis finis terdengar suara sirine polisi yang membuat penonton berhamburan pergi meninggalkan tempat itu. Semuanya sudah melarikan diri.

Wiu... Wiu... Wiu... Wiu...

Suara sirine mobil polisi mulai mendekat hingga semua orang yang ada disitu panik dan lari. Fendi, Farel, Bagas, Sila, dan Diva sudah tau kalau ada kejadian di situ harus bersembunyi di suatu tempat. Mereka sudah mempersiapkan dari dulu saat ada kejadian Fendi tertangkap dan dimarahi oleh orang tuanya dan ditahan sementara sebelum orang tuanya datang di kantor polisi. Setelah itu mereka ber lima sudah menentukan tempat persembunyian yang aman.

Tetlihat Nanda kebingungan mencari cari Sila. Sila tentunya sudah kabur bersama Diva karena mereka sudah terbiasa akan itu. Nanda yang baru pertama kali ke situ malah di tinggal oleh Sila. Nanda terdorong dorong oleh penonton yang berlarian. Nanda menengok kanan kiri, Nanda malah terus mencari Sila yang ternyata sudah kabur.

Dari belakang ada yang menarik Nanda dan...







Hallo!!!!

Gimana ceritaku? Seru? Nggak asik? Jelek? Absurd? Atau b ajah? Komen lah

Harus tetep ingetlah sama vote+komen ceritaku dong🤗

Selalu ingatkan saya kalo ada typo!

Kalo ada ide atau saran untuk ceritaku komen sebanyak banyaknya pasti aku baca😉

Ikuti terus ceritanya guys...







FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang