Saat ini ryujin sedang merasa malas untuk melakukan apapun, bahkan dari pagi hingga sore dia hanya di dalam kamar.
Dia juga sedikit bingung hyunjin dari pagi juga tidak ada dirumah.
Tok tok
Saat dia hendak mau kekamar mandi dia tersentak karena ada seseorang mengetuk pintu balkonnya.
Ryujin jalan perlahan kesana lalu tangannya menjulur untuk membuka knop pintu, namun pintu itu lebih dulu di dorong dengan seseorang.
Membuat ryujin terdorong kebelakang dan jatuh kelantai.
Crat
Dua pisau cutter berhasil tertancap dia kedua paha ryujin membuat ryujin terkejut.
"Hapus fotoku, sebelum aku menghapus nyawamu" tegas dingin soobin sambil menodongkan pistol.
"Argh, kau gila?foto apa ha?"
"Foto apa lagi?kalau bukan fotoku yang sedang menyandra yoshinori"
"A-aku tak menyimpannya!"
Dor!
1 tembakan mengenai lantai, membuat ryujin ketir dan bergetar ketakutan, sungguh dia tidak memegang senjata 1 pun.
Gerakannya akan sangat lambat dibandingkan soobin.
"Kenapa?kau takut? Bukannya kau psikopat hebat?"
"Diam" ryujin mencabut cutter yang ada di pahanya lalu ingin melempar kearah soobin.
Namun pergerakannya tak kalah cepat dengan soobin sebelum ryujin ingin melemparkan cutter, soobin sudah lebih dulu melemparkan sebuah silet dan tertancap di tangannya.
"Aakh, a-ayolah kita bisa bekerja sama menjadi pembunuh bayaran"
"Cih, kau pikir membunuh itu menyenangkan?beban pikiran, beban dosa yang di tanggung, beban rasa bersalah, argh aku benci semua"
Dor!
Dor!Dengan rasa frustasi soobin menembak kearah lantai dan lemari ryujin hingga bolong.
"Pembunuh sepertimu harus musnah" soobin menodongkan pistolnya hendak menembak ryujin namun.
Dor!
"Jangan sentuh adiku"
"H-hyunjin?"
Hyunjin sedikit membongkok lalu melemparkan 2 silet yang masing masing tertancap di tangan kanan dan kiri soobin.
Dor!
1 tembakan melesat dan mengenai kaki kanan soobin, membuat dia lemah, pistol yang ada di tangan soobin jatuh kelantai dan buru buru ryujin ambil.
"Memgambil senjata lawan bukan gayaku" ryujin melempar pistol soobin kesembarang arah, lalu memajukan langkahnya walau sedikit berat akibat luka di pahanya.
"Kau dasar menyebalkan" ryujin mendorong tubu soobin hingga kebalkon.
"Kau berani mencoba membunuhku? Kau pikir kau siapa?" Ryujin masih mendorong hingga soobin terpentok di pagar pembatas.
"M-m...aafkan aku" mohon soobin lalu pingsan.
"Kamu gapapa?" Hyunjin menepuk pundak ryujin.
Ryujin tersenyum "Iya gapapa kak, makasih ya" dan dibalas anggukan oleh hyunjin lalu keluar.
"Mau kemana?" Tanya ryujin.
"Keluar"
"Kau kenapa jadi dingin begini sih?"
"Ha?ngga kok, itu soobin urus aja bawa ke kamarku, nanti pas sadar kasih obat yang ada di laci dekat kasurku.
"Obat apa?"
"Kasih aja, agar dia pas bangun baikan"
"Dia mau ngebunuhku loh? Masih mau ditolong?"
"Dia nggak sadarkan diri jin"
"Tapi tatapannya sa--"
"Udah urus aja dulu"
"Ah oke"
Tapi tatapannya gak berubah kak ..-ryujin
-)tatapan?mata?tubuh?pikiran?ah apasih aku, vote yaaaa hehehehhehehe❤💙💛💜💚

KAMU SEDANG MEMBACA
sweet psycho ;ryubin✔
Historia Corta❥一ryujin dan soobin adalah kaca feat. choi soobin