[ 18 ]

1.2K 120 9
                                        

Malam ini ryujin ada di atap rumah jungkook, dia berniat melihat kearah bulan yang di temani ribuan bintang disana.

Beruntung ini bukan daerah perkotaaan yang jarang terlihat adanya bintang, ini hutan namun ini terlihat seperti desa, paham gak?

Dari atap rumah jungkook bintang bintang sangat terlihat, bahkan ryujin tidak bisa menahan senyumannya saat melihat keatas.

Perlahan dia meminum green tea nya yang masih hangat "huft, sepertinya aku perlahan sudah bisa terlepas dari sifat kejam itu"

Lalu ryujin mengedarkan pandangannya.

Sangat sepi, gelap namun tak menyeramkan baginya, kini dia melihat keatas lagi, namun sangat disayangkan bulan tertutup oleh awan malam.

Ryujin mendecak sebal "mengganggu banget awannya"

Klek.

Pintu atap terbuka menampakan seorang soobin dengan selimut ditangannya, dan satu gelas cokelat hangat di tangannya.

Perlahan dia mendekat keryujin lalu duduk berdua, samping sampingan tentunya.

Soobin menyodorkan selimut kearah ryujin, namun ryujin hanya mengangkat satu alisnya dan bertanya.

"Untuk apa kau membawa selimut keatap"

"Pakai, agar kau tidak kedinginan"

Namun ryujin membalasnya dengan gelengan "aku suka dingin, kau saja yang pakai"

Hal itu tak digubris oleh soobin, tetap saja dia memakaikannya di kaki ryujin yang tak terbalut apa apa, gadis itu memakai celana pendek.

"Aish, dasar keras kepala" ryujin mencibir namun hal itu malah membuat soobin gemas.

"Gemes bener jadi pengen makan"

"Ih, kanibal ya?"

"Ya nggak lah bodoh"

Lalu keduanya diam, masing masing menatap kearah langit, entah sibuk berfikir atau sibuk menghitung bintang.

"Apa kabar?" Kali ryujin yang bertanya.

"Tidak baik" jawab soobin sambil meminum cokelat hangatnya.

"Gabaik gimana?"

"Iya semenjak kita gak pernah bertemu lagi keadaanku tak baik"

Kalau biasanya perempuan perempuan salah tingkah mendapat balasan seperti itu berbeda dengan ryujin yang malah tertawa kencang.

"Ha?HAHAHAHAHAHHA" dia sedikit mengusap ekor matanya yang hampir mengeluarkan air mata.

Lalu dalam sekejap ryujin merubah ekspresi mukanya menjadi serius "jangan kayak gitu bin, kalau aku baper tanggung jawab loh ya"

Namun sekarang pipi soobin malah terlihat sedikit merah "a-apa apaan"

Brak!

Keduanya terpaku saat mendengar sesuatu benda terjatuh dari bawah, ryujin menaruh terlunjuknya didepan bibir, mengisyaratkan untuk diam.

"Ssst"

Karena dia takut jika kanibal itu datang.

Perlahan kepala ryujin sedikit menengok kebawah untuk mengintip apa yang terjadi, namun kedua mata ryujin tidak menangkap apapun.

Terkecuali seseorang yang memakai pakaian serba hitam.

Tunggu

Bukankah itu?

"Hyunjin?" Gumamnya sangat kecil.

Tak berniat kembali keposisi awal, ryujin masih menatap kebawah, sejujurnya dia masih bingung bagaimana bisa hyunjin menyuruh adiknya liburan di tempa seperti ini.

Namun perlahan dia mengerti.

Terlihat dari pergerakan bibirnya hyunjin berbicara.

"Dasar bodoh, kenapa sangat sulit hanya membunuh ryujin?"

Ryujin sedikit tersentak namun dia langsung kembali keposisi awal dengan tatapan kosongnya, lalu menatap kearah soobin.

"Besok kita bisa pergi, pulang, kalau bisa antar aku pergi jauh, sejauh mungkin dari sini, dan kota"

Soobin bisa menyadari perubahan mood ryujin dari air muka gadis itu, soobin juga tau bahwa hyunjin yang datang kesini karena instingnya yang kuat.

Dan soobin juga tahu, malam waktu itu yang memakai topeng bukan jungkook.

Melainkan hyunjin.

























-)Siapa yang nyangkanya jungkook?

sweet psycho ;ryubin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang