[ 5 ]

1.7K 144 0
                                    

Tok tok

"Kak buka sana"

"Males"

"He kau kenapa sih?dari aku pulang dari jeju kenapa kau jad pendiam sekali"

"Hm?dari jeju atau dari hongdae?"

"Jeju astaga, kau bisa tanya ke bibi jung tadi aku mampir soalnya"

"Kau tau?ayahku meninggal"

"Jadi kau menuduhku yg membunuhnya?"

"Dan berita meninggalnya itu saat kau kesana dan tepat saat kau sudah pulang"

"Rumah ayahmu juga ada di hongdae untuk apa juga membunuhnya"

"Uang"

"Aku tak segila itu bodoh, lagi pula aku tak tau ayahmu yg mana"

"Iya juga, bahkan kau belum pernah bertemu"

"Terserah" ryujin langsung beranjak dari sofa menuju kamar karena jika dia melanjutkan perbedatan ini diantara mereka akan ada yg terluka.

"Ryu! Maafin aku!--ah iya orang didepan belom di buka pintunya"

Hyunjin pergi kedepan untuk membuka pintu dengan wajah yang sedikit tertekuk lalu saat dia membuka pintunya nampak soobin sambil tersenyum dengan kaos hitam dan celana training putih. Sedikit berkeringat

Hyunjin mengangkat sebelah alisnya "kau? Ada apa"

"Ada ryujin?"

"Ada di kamarnya, masuk aja"

Soobin mengangguk lalu langsung masuk dan menaiki tanggan, sedikit tersenyum namun wajahnya juga sedikit takut. Dan perbannya masih melekat di tangannya.

Tok tok

"Masuk"

Dia membuka knop pintu dan masuk, baru saja melangkahkan 1 kakinya dia sudah di sambut dengan bola besi ranksasa dari sebelah kiri. Seperti jebakan

"Aduh! Heh gila ya bikin jebakan begini?"

"Eh kau,kukira hyunjin karena dia pasti bisa menghindarinya makannya aku suruh langsung masuk"

"Ck ah, lepas saja jebakannya"

"Gamau"

"Yauda terserah"

Soobin beranjak dan mendekati ryujin yang sedang ada di meja belajar nya dengan tatapan bingung.

"Lagi ngapain?"

"Ngerjain pr matematika"

"Pr?pasti kau bodoh ya kan kau hanya bisa membunuh, sini aku ajarkan" soobin langsung mengambil buku ryujin dengan wajah yang meremehkan lalu melihat soalnya.

Dan benar saja mukanya sangat terkejut.

"HEH INI SOAL KELAS BERAPA?"

"Duabelas"

"Tapi kau kan kelas sebelas? Dan ini jawabannya benar semua"

"Iya ingat aja psikopat itu cerdas semua"

"Cih"

"Makannya kau juga cerdas bukan?karena kau psikopat"

"Ngaco hobby ku itu membaca dan menulis, bukan menusuk pisau"

Ryujin tak peduli dia lansung menegang bolpoinnya dan menulis kembali sambil sesekali melirik soobin yang sedang melihat kamar ryujin.

"Kau sangat suka warna putih ya, kenapa?"

"Tak ada alasan, karena putih itu kosong dan tak bewarna"

"Seperti hidupmu ya?"

"Iya" soobin agak terkejut karena ryujin gak marah, bahkan dia sesekali berfikir, sebenarnya ini ryujin atau bukan.

"Ryu kau ingin apa?"

"Mati"

"Makanan bodoh"

"Daging bayi"

"Hih, menyeramkan" soobin sedikit bergidik ngeri

"Hehe hanya bercanda, ayo kita makan eskrim, aku ingin itu"

"Hih, kau bipolar atau apa sih?tadi dingin sekarang menjadi orang ramah bikin merinding"

"Berisik banget soobin pergi aja sana"



















-)cubingbing ryubinn😭💚❤💜

sweet psycho ;ryubin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang