[ 25 ]

1.1K 114 27
                                        

Nafas ryujin tak beraturan, dia menyeret soobin kelantai atas一gudang, namun harus menaiki tangga, membuat tenaga gadis itu terbuang banyak.

"Aish, berat banget makannya banyak banget sih" monolog ryujin sembari menyeret soobin.

Setelah sampai di gudang dia menyeret lelaki itu masuk kegudang, lalu ryujin mengambil tambang yang besar untuk mengikat kedua kakinya.

"Hahh, selesai juga, parah sih udah berat nyusahin pula" ryujin merogoh kantongnya dan mengambil pisau dari situ.

"Hehe, udah lama gak main dengan benda ini, bagaimana kalau kita main sebentar?" Monolog gadis itu menatap benda yang dia pegang dengan girang seakan akan itu sumber kebahagiaannya.

Dia jalan perlahan kearah soobin, lalu menempelkan ujung pisau kepipi soobin.

"Mulai, dari pipimu yang halus dan lembut" katanya sambil mengukir tanda salib.

Lalu keningnya gambar minus, darah dari kening dan pipinya mulai keluar dan mengalir.

Luka yang di keningnya memang sangat dalam sehingga darahnya mengalir kemata dan pipinya.

Tangan ryujin mulai kotor akibat darah "lalu kita buat juga di tangan" lanjutnya

Ryujin mulai mengukir dengan beberapa huruf yang membentuk satu kata.

"Ryubin" katanya dengan senyum yang terukir diwajahnya.

Darah mulai mengucur dari kening, pipi dan tangan sampai akhirnya baju soobin dan celananya penuh darah.

Luka nya memang gak seberapa, tapi dalamnya yang bisa membuat orang menjerit jerit.

"Gaenak, soalnya soobin gak sadar, coba aja sadar, pasti dia teriak teriak, menjerit, minta tolong, pasti seru" monolog ryujin lagi.

Gadis bermarga shin itu lagi lagi mengoyak kulit soobin dengan pisau karatannya yang terlihat ingin sekali menggores kulitnya.

"Padahal, tadinya aku menyukaimu" gumamnya sangat pelan.

Ryujin kembali menggoreskan pisau itu ke leher soobin, membentuk kata yang sama yaitu 'ryubin'.

Ryujin berniat menyudahi permainan ini, namun sebelum selesai, dia meninggalkan sesuatu dulu.

Pisau yang dia genggam segera di tancapkan kearah jantung dalam hitungan detik lagi.

Namun belum sampai, tangan lelaki itu menahannya.

"Uhuk!, j-jangan salah paham" pria itu sudah sadar, namun wajahnya pucat bahkan matanya menutup.

"A-aku.. hanya, uhuk! Ingin ta-tahu apa yang mereka rencanakan" katanya lagi namun kali ini dia menatap ryujin.

"Aku membantumu, ryujin" katanya sangat pelan seperti gumaman, dan tangan satunya mengelus rambut ryujin lembut.

"H-hati hati, hyunjin sangat berbahaya" katanya lagi namun kali ini matanya merapat kembali.

"Masa bodo, kau aktor yang baik, selamat tinggal"

Crat!

Pisau itu berhasil menancap dada soobin, sangat dalam hingga hampir seluruh bagian pisau masuk kedalam tubuhnya.

Itu membuat soobin melotot, sekaligus mulutnya yang terbuka, sorot mata itu melirik ryujin sebentar.

Lanjut ryujin menusuk bagian leher soobin membuat lelaki yang tengah mangap itu batuk mengeluarkan darah yang menggumpal.

Ryujin terus terusan menusuk bagian tubuhnya, dia bahkan menusuk bagian perutnya membuat organ organ tubuhnya keliatan.

Kejam, brutal, namun ada rasa tak rela, paham kan?

Gadis itu menyiksa, namun dia yang menangis.

"Sekali lagi, maaf choi soobin"

Terakhir, pisau itu langsung menusuk bagian kening lalu ditarik kebawah, membuat sebagian wajah soobin robek tak berbentuk.

Lalu lelaki itu menutup matanya dibantu dengan tangan ryujin yang mengusap wajahnya.
















Lalu lelaki itu menutup matanya dibantu dengan tangan ryujin yang mengusap wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Choi soobin.
Dead.

























-)dadah soobin :")

sweet psycho ;ryubin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang