[ 20 ]

1.2K 145 31
                                        

Ini kayaknya part terpanjuaaaangg dari semuanya, jadi jangan lupa vote okee? Luvvvv💜

➖➖➖

Soobin tahu, bahwa yang menancapkan pisau ke ban mobil itu Jungkook, Soobin juga tau yang menebang pohon hingga menghalangi jalan itu Jungkook.

Soobin tau semuanya.

"Ryu, kita gabisa naik kendaraan" bisik Soobin.

Alis Ryujin mengkerut "lalu kita akan naik apa"

Perlahan tangan Soobin menggenggam tangan Ryujin, untuk pertama kali dia merasa was was sampai seperti ini.

"Lari" tatapan soobin kosong melopong kedepan, sementara Ryujin sudah bingung sedari tadi.

"Yang bener aja?!"

Soobin menengok "kita harus buru buru pergi Ryu" Soobin sudah tak tahan.

Dengan cepat Soobin berlari sambil menggenggam tagan Ryujin, ah tenang perlengkapan mereka lengkap.

Senjata, makanan, baju.

Sreek

Soobin berhenti, dia mendengar sesuatu dari arah semak semak disamping, namun matanya malah melihat sesuatu di batang pohon.

Anak panah yang ada surat tertempel di tengah tengah panah.

"Ryu, sekarang jam berapa?"

"17:15"

Soobin menghela nafas lega "masih ada waktu 45 menit lagi sampe kita keperbatasan"

"Yauda ayo cepet ngapain berenti bodoh?"

"Yah! Kau tak liat disana ada apa?" Tanya Soobin sambil menunjuk kearah pohon pinus yang lumayan besar.

"Anak panah"

Soobin menghela nafas gusar "ambil kertasnya cepat"

Ryujin menurut dan langsung mengambil kertasnya, namun tepat saat dia mengambil kertasnya.

Satu anak panah terbang dan tertancap di pohon pinus yang sama, namun dia lebih tinggi.

Sial, ada yang mengawasi mereka.

Soobin buru buru mengambil pistolnya dari kantong hoodie, lalu ditodongkan kesekitar.

"Ryujin ayo" langsung mereka berdua pergi dengan selembar kertas yang belum dibuka.

Mereka masih berlari, hingga beberala anak panah juga sempat melesat hampir mengenai ryujin.

"Bin!, buka dulu kertasnya!"

"Ntar aja waktunya gacukup!" Lagi lagi mereka berlari, namun sangat sialnya mereka malah terjebak.

"Bukannya tadi kita lewat sini? Kok mala kesini lagi"

"Ga-gatau aku juga"

"Astaga bin, yang bener aja"

Akhirnya soobin mencoba melompatkan sungai kecil itu.

"Yes!, ayo giliran kamu, cepet lompat" tangan soobin diulur ingin merambat tangan ryujin, namun dia telat.

Crat!

Satu anak panah yang melesat dan berhasil mengenai kaki ryujin.

"Ryu!" Soobin mencoba tenang, lalu mengeluarkan pistolnya.

Dan dicondongkan kesegala arah "ryu ambil pistolmu juga"

"Hihihi, percuma"

Ryujin melebarkan matanya begitu mendengar suara yang sedikit melengking di hutan ini, suaranya terdengar halus namun sangat besar.

sweet psycho ;ryubin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang