bag 1 ( kekesalan)

1.3K 54 1
                                    

" ibu sudah gilaa..  Ibu mau menerima ayah kembali setelah dia menghianati ibu.. Hah??  " seorang pria yang tidak terima terhadap pernyataan ibunya

" nak..  Kamu tidak boleh bicara seperti itu.. Dia ayah kamu.. Dia tidak meninggalkan kita..  Dia hanya  ingin kita bahagia.   " saut apruh baya tersebut

" ibu..  Sadar dengan ucapan ibu..  Bahagia..  Sampai saat ini Irwan tidak bahagia dengan cara ayah menikah lagi bu "

" oke..  Kalo kamu tidak sayang ibu.. Kenapa kamu Biarkan  ibu hidup hah "

" maksud ibu "

" tolong sekarang kamu terima dia. Istri kedua ayah kamu sudah meninggal. Ayah berjanji tidak akan seperti itu.. Kamu harus mengerti Irwan!! "

" arghhhh" laki2 itu kesal amat teramat kesal melihat keinginan ibunya..

....

"Ayah..  Kita akan tinggal dimana? " katanya gadis yang kini melihat area gedung2 di Jakarta..

" kita akan tinggal bersama istri ayah yang pertama..  Kamu mau kan "

" dengan ibu weni ayah? "

" iya sayang..  Kamu ga keberatan kan "

" ayah biar rara tinggal di apartemen aja yah..  "

" tidak..  Ayah tidak setuju.. "

" tapi dengan ka Irwan? "

" tenang dia bakal menerima kamu "

Rara hanya menunduk tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.. Dia tau anak dari ibu weni sangat tidak menyukainya..  Teringat terakhir bertemu sejak 5 taun lalu..  Reza sengaja mengajak rara bertemu dengan weni dan Irwan..  Irwan jelas2 sangat muak dengan rara.  Jangankan melihatnya memanggil namanya saja bahkan dia tidak sudi..  Berbeda dengan weni yang sangat manis terhadap rara

Terlihat rumah mewah.. Namun tak semewah rumah rara yang di Bandung berisikan beberapa pengawal dan pembantu disana..  Pintu mobil di buka oleh para pengawal
Rara hanya diam tak berani utk keluar

" ayo turun nak " sapa Reza

" hemm.. Ayah " memegang tangan ayahnya

" iya " melihat gadis nya itu

" rara.. Biar tinggal d apartemen aja ya"

" tidak ada..  Kamu mau bikin ayah kamu menyesal seumur  hidup?? Dan bunda mu d atas marah sama ayah" 

" tidak ayah " menunduk pelan

" iya sudah ayo masuk ibu weni sudah menunggu kita"

Mereka pun masuk kedalam rumah mewah tersebut.. Disambut  oleh weni yang sedari tadi menunggu mereka.. 

" hallo sayang apa kabar..  ??  " sapa ibu yang sanagat berpenampilan modis layaknya seorng abg
.berbeda dengan bunda yuhar yang selalu mengenakan gamis layaknya seorang ibu

" hallo ibu..  Baik..  Gmn dengan ibu dan ka .." seketika terdiam

" Irwan?  baik sayang..  Kamu banyak berubah menjadi gadis yang sangat cantik..  Setelah 5 taun lamanya kita tidak bertemu.. Betulkan ayah"

Ayah Reza mengangguk ceppat

"Terimakasih bu"senyum ramah rara yang kini terlihat

" ya sudah sekarang kamu istrahat. Ibu sudah menyiapkan semua pakaian dan perlengkapan kamu disana.  Kamar kamu di atas.. Biar pelayan yang mengantar kamu. Ibu akan menyiapkan masakan sekarang"

Rara hanya tersenyum dan mengikuti pelayan itu menunjukan kamar itu..

Deg.... 

Seketika rara terdiam di pertengahan tangga. Melihat sosok pria tinggi tampan menatapnya tajam

" Rupanya kau tetap nekad untuk tinggal disini "
Tatapan tajam menuju gadis tersebut.. 

Rara hanya bungkam diam seribu bahasa.. 

" kau sudah memasuki kandang macan.. Kau sudah mengganggu ketentraman ini. Saatnya kau akan menderita tinggal di sini" hahahah...  Tertawa dengan puas laki2 tersebut.. Dan pergi meninggalkan rara dengan menyentuh dagu gadis tersebut.. 

Pelayan yang melihatnya merasa aneh

" tuan muda..  Kenapa" melihatnya heran

" tidak apa2 bi..  Saya hanya senang kedatangan gadis cantik yang sudah lama saya tunggu" dengan senyum getirnya

" yaa tuhannn..  Apa rara bisa menjalani ini " batinnya. Dan melanjutkan menuju kamarnya

" ini non..  Kamar yang disiapkan ibu.. Ada yang saya bisa bantu? " tawar pelayan tersebut

" tidak bii.. Terimakasi" mengambil koper dari pelayan tersebut

Kamar mewah bak Ratu...  Dengan tatanan yang girly Indah sekali.. Rapi dan banyak foto rara disana...  Hanya saja tak seenak kamar yang dahulu ia tempati..

Rara duduk d ranjang dan merebahkan badannya.. 

Sementara itu........

sampai ku menutup mataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang