bag 22

839 44 0
                                    

Sampai ku menutup mata

Bag22

Rara perlahan membuka matanya...  Dan orang Yang pertama kali ia liat adlah ridwan

" aa.. Aabanng........ " ucap rara lemah

" rara... Kau sudah bangun ra...  " ucap ridwan meraih tangan rara

" abang apa Yang terjadii... " ucap rara

" kau koma ra... Selama 3 blan.. Dan skrg kau bangun... Ini keajaiban... "Ucap ridwan dengan tangis harunya

" apaa 3 bulan " rrara kaget " ya alloh rara sudah berbaring slama itu...  Dan abang... Abang selalu settia menemani rara...  " batinnya

" rara.. Hey kau baik baik saja"Tanya ridwan

" eh...  Iya abang...  Awwww... " rara memegang dada nya

" kau kenapa... Tunggu abang panggilkan dokter" ridwan pun beranjak keluar...  Tapi dokter sudah berada di engah pintu saat itu

" kebetulan dok..  Tolong periksa rara dok...  " ucap ridwan panik

Dokter pun segera memeriksa rara.
. Ridwan hanya melihat dari kejauhan... Dan irwan hanya melihat d ambang pintu... 

Dokter telah selsai memeriksa rara.. 

" RIDWAN ada yang ingin saya  bicarakan" ucap dokter itu

Ridwan pun mengangguk Dan menemui dokter itu. .. Begitupun irwan mengikuti ridwan..

" silahkan duduk " ucap dokter itu
.." JADI begini... Ada hal baik Dan buruk Yang harus saya katakan... Perihal nak rara" ucap dokter itu...

" ada apaa dokkk" ucap irwan panik

" ya dok knp" Tanya ridwan

" nak rara sudah bisa melawan komaa nya selama 3 bulan ini.. Namun karn peluru Yang terlaku dalam masuk ke hati nya.. Dia menjadi infeksi hati.. Ada kelainan d hati nya...  Oleh sebab itu rara tidak d perbolehkan untuk kecapekan..  " ucap dokter itu memperlihatkan rongsennya

." Dokk apa Yang bisa di perbuat untuk menyembuhkan rara" ucap ridwn

"Pendonor... Jika ada pendonor dia akan sembuh total" ucap dokter itu

" yasudah..  Saya aja dok" ucap irwan

" wan tak segampang itu" ucap ridwan

" mengapa ??? In slah ku.. Rara Yang harus menanggung semuanya... " ucap irwan lemas

" pendoonor itu harus smaa Dan percis lab nya..  Lalu pendoonor itu harus Yang d akhir tutup usia nya..tapii kalian jangan khawatr rara harus rajin trapi..  Agar bisa membaik.. Yasudah sya akann kembali memeriksa nak rara" ucap dokter itu

" wan bagaimana in" ucap irwan

" tenang.. Kau tau kan ku skrg menjalani ilnu kedokteran untuk luka dalam.. Aku akan menyembuhkan rara.. Aku berjanji.." Ucapp ridwan

.......

Ruangan rara sudah d penuhi dengan keluarganya..  Karna piihak dokter langsung menghubungi kluarganya

"Kau baik baik saja saying" ucap beni

" papa....  Iya paa..  " ucap rara lemas

Satu persatu memeluk rara..  Pada akhirnya ayah reza Dan mami weni mereka mendekati rara..

Rara melihat mereka..  Mereka berdua sudah berlinng air mata

" rara... Hikss.. Maafkan kami sayang" keduany memeluk rara

Rara ikut menangis...  Dia melirik beni... 

" sudah sayang..  Mungkin mreka dulu sedang d gelapkan mata.. Tp papa yakin mereka tulus menyayangimu" ucap Pa beni

" ayah..  Mami..  Hiksss! " ucap rara dengan tangisnya..

Mereka terlarut dalam haru..  Ridwan tidak memberanikan dirinya mengatakan perihal rara..  Irwan yang tak kuasa menahan tangisnya memilih keluar dan berdiam di koridor rumah sakit.. 

" mana ka Irwan..  Bahkan dia masi membenciku...  Dia tidak ada sama sekali disini.. Huft " batin rara... 

" rara kau makan dulu sayang" ucap ibu dewi

" bu Dewi..  Kau disini.. Mana Putri  oh ya dan jirayut? " tanya rara

"Putri dan jirayut sedang kuliah nak..  Nanti dia akan kesini " ucap ibu dewi

" baiklah..  Terimakasi kalian sudah rela menunggu rra dan percaya rara masih hidup" ucap nya sedih

" sudah lah...  Yang terpenting kau sekarang sehat " ucap beni

" Ridwan kau akan diam di situ..  Bukan kah kau yang selalu mengharapkan gadisku ini" ucap benikno...

Ridwn hanya tersenyum dan mendekati rara..

.......

Randa membawa karangan bunga mini untuk rara ia melihat Irwan yang sedang duduk termenung

" hai wan..  Kau disini.. Mengapa kau tak masuk.. " tanya randa duduk d sebelah irwan

" nda kau tau.. Aku sngat merasa bersalah kpada rara.. Dari perlakuan ku.. Hingga patal seperti ini" ucap irwan

" kau tak perlu menyalahkan dirimu sendiri..  Kau tau..  Ini takdir..  Yang terpenting kau skrg sudah menyadarinya.. Dan perlakukan adikmu itu selayaknya adik kandung mu.. " ucap randa

" itu tidak mungkin " ucap irwan

" mengapa " tanya rand heraan

" karna aku mulai menyukainya.... " ucap Irwan

Membuat randa kaget...... 

" kau.. Serius ??" tanya randa

" ya...  Entaah lah sejak kapan perasaan ini tumbuh.. Tapi nda.. Kau jangan bilang pada siapapun..  Setelah rara sembuh.  Aku tidak akan mengganggunya..  Aku akan pergi dari Indonesia.. Aku akan melanjutkan kuliah ku di london.... "

.......( bagaiman kelanjutannya ??? Maaf ya jarang next..  Suka mood mood..  ..di tunggu komen like nya)

sampai ku menutup mataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang