Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jisung, ada yang nyariin tuh di depan."
Jisung yang merasa terpanggil auto nengok. "Siapa?" tanyanya.
"Keluar aja cuy, bening," kata Changbin.
Jisung berdiri dan keluar kelas. Dia melihat seorang cewek lagi menyandar di dinding kelasnya. Jisung berdehem untuk menarik perhatian cewek itu. "Ehem..."
"Eh, udah keluar ternyata."
"Siapa?" tanya Jisung.
"Y/n. Pasti lo Jisung," kata y/n sambil mengulurkan tangan.
Jisung menjabat tangannya. "Ya, iyalah."
"Tangan lo mulus banget."
"Hah? Biasa aja."
"Mulus, kok semulus masa depan kita," kata y/n.
Jisung nelengin kepala dengan kedua alisnya mengernyit. "Lo ngerdus barusan?"
"Iya, tapi ngerdusnya gue pake perasaan yang terpendam kok."
"Gimana, deh?"
"Lo anak ipa, ya?" tanya y/n santai sambil melihat nama kelas yang tergantung di atas pintu. Enggak lupa dia menebar senyum manis ke Jisung.
"Iya, lo bisa lihat sendiri, kan?" tanya Jisung balik.
"Berarti lo tahu fungsi hati?"
"Tahu, menetralkan racun, kan?"
"Bukan."
"Hah?"
"Itu, sih hati pada umumnya. Kalau hati lo, kan buat mencintai gue hehehe." Y/n cengengesan aja habis ngerdusin anak orang. Ena juga.
"Mak lo nyemilin kerdus apa pas ngandung? Anaknya sampe jago ngerdus gini."
"Gue enggak jago ngerdus."
"Lah itu bukti-"
"Gue jagonya mencintai lo."
"Astaga, gue kena lagi."
"Jangan bosen-bosen ketemu gue."
"Emang kenapa?"
"Soalnya, gue enggak pernah bosen mencintai lo."
Y/n senyum terus kabur. "Ke kelas duluan ya, Jisung Cahya Winata." Dengan cepat dia menghilang di belokan koridor. Sedangkan, Jisung yang natap kejadian itu cuma bisa melongo.
1001 kerdus JISUNG X YOU Copyright ⓒ2019 geanranadiva
