Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tadi, Jisung mengantar y/n dulu pulang, sekedar ganti baju. Y/n juga sempat makan, tidak lupa mengajak Jisung.
"Abis ini, kita langsung berangkat?" tanya Y/n. Aciaaaa kita :)
"Lo mau ngapain lagi enggak?"
Y/n menggeleng dan berdiri buat beresin peralatan makan. Jisung merasa aneh dengan keadaan rumah ini. "Sepi banget, pada ke mana?"
"Gue di sini sama abang gue. Mama papa gue lagi bulan madu kedua hhhhh... Gue takut mereka bawa adek baru," ujarnya mengungkapkan isi pikirannya.
Jisung menggaruk tengkuknya, lalu bertanya, "Emang tiap bulan madu pasti 'nganu', ya?"
Y/n berhenti ngerapiin piring dan menoleh ke arah Jisung. Terus dia nyamperin Jisung sambil pegang kedua pipinya. "Bilang ke gue, siapa yang mencemari otak lo?"
Jisung mengedip lucu dengan wajah yang memerah. "Lupain, aja. Ayo berangkat," kata Jisung. Dia cepet-cepet ambil tas dan keluar.
"Ih, lucu deh kalo mukanya lagi merah gitu," goda Y/n yang membuat Jisung mempercepat langkah kakinya. Melihat itu, Y/n cuma ketawa aja.
Y/n segera mengambil tasnya dan menyusul Jisung. Keduanya berangkat ke tempat ngumpul.
***
Mereka sampai di sebuah cafe. Y/n terperangah saat melihat kumpulan cogan lagi duduk di sana. Salah satu dari mereka melambaikan tangan ke Y/n, Jisung lebih tepatnya. Cuma Y/n ngerasa.
"Yo, bang pakabar?" tanya Jisung sambil melakukan tos.
"Udah lama enggak ngumpul. Balik-balik bawa cewek, mantep juga."
