Pelajaran tahun yang baru udah dimulai. Jisung dan semuanya sibuk buat nyiapin UN dan segala macamnya. Mulai dari pelajaran inten di pagi hari sampai tugas yang malah tambah banyak. Y/n jadi jarang bisa ketemu sama Jisung karena hal itu. Dia jadi sering ngabisin waktu sama Daniel karena mereka sekelas.
Tapi, sayangnya tetep aja ada manusia-manusia iri hati. Mereka sering ngomongin Y/n kalau cewek itu lagi sibuk ngobrol bareng Daniel. Dalangnya ya, satu orang. Siapa lagi kalau bukan Lami dan anak tukang gosip di kelas.
"Heran gue, kenapa sih mulut nggak ada rem banget?" tanya Daniel yang kesel sendiri.
"Santai. Gue yang diomongin kenapa lo yang sewot?"
"Gue udah kenal mba mantan sampe akar, ya. Jadi gue yakin kalau mba mantan nggak kayak gitu."
Y/n nyubit pipinya Daniel sampai orangnya mengaduh kesakitan. Dia senyum dan berkata, "Tapi sayangnya, mantan tetaplah mantan."
"Bjirr, mulut jahat banget lo, heran."
Y/n langsung ketawa puas banget lihat Daniel bete gitu. Godain anak kucing emang beda. Bete-bete manja gimana gitu anaknya. Y/n berdiri dan jalan keluar kelas. Dia mau ke toilet dan udah pamitan sama Daniel. Dia juga nyuruh Daniel diam di kelas, nggak usah ngikutin.
Pas asyik-asyik bersenandung, eh ada yang menghalangi jalan. Y/n yang nggak sempat ngerem akhirnya nabrak badannya. Kerasanya sih, badan cowok. Pas dia mendongak, dia lihat mas pacar.
"Eh, Jisung. Kok kamu keliaran?"
"Y/n, aku mau ngomong sesuatu," kata Jisung dengan raut muka serius.
Y/n jadi gugup, Jisung nggak biasanya serius kayak gini. Pasti ada sesuatu yang penting banget. "Kamu mau ngomong apa?"
"Boleh?"
"Boleh apa dulu ini?"
"Merindukanmu."
PSSSSHHHH >//////<
"APAAN, DEH."
Jisung ketawa dan menarik Y/n ke pelukannya. Emang kalau udah berdua, di manapun bucin. Mereka nggak ingat bahkan kalau mereka lagi di sekolah. Lebih tepatnya, koridor ruang guru!
Y/n makin menyembunyikan wajahnya yang merah di dada bidang Jisung ( ͡° ͜ʖ ͡°). "Dasar, untung aku sayang sama kamu. Kalau nggak..."
"Kalau nggak, apa?"
"Aku buang kamu ke kolong jembatan."
"Jahat, ya."
"Jahat gini kamu sayang, kan?"
"Sayang pake banget banget banget."
"EKHEM. PLIS KALIAN KALAU MAU NGEBUCIN JANGAN BIKIN IRI."
Kedua pasangan itu menoleh dan mendapati salah satu temannya yang amat rame dan berisik macam pasar. Dia juga sumber dari segala gosip-gosip dan kepala akun lambe turah. Namanya tidak lain dan tidak bukan adalah Seungkwan Mahawijaya.
"Iri mah bilang," balas Y/n.
"Jahat lo, ya. Gue doain lo putus."
"Kwan, inget dosa woy. Malaikat lihat list dosa, lo auto di swipe ke neraka kali."
"Mana ada, gue tuh bersih. Kalian penuh dosa."
"Yeh kadal, bersih dari mananya kalau tiap hari ghibah mulu. Ampe kucing lahiran aja dighibahin coba."
"Emang itu kucing pantes dighibahin. Sebulan ada kali 3x gonta-ganti pasangan. Belum aja dia HIV."
"Iyain aja gue mah."
"Dah, minggir. Kepala intel FBI mau ke toilet."
"Siyaaaaap."
Begitu Seungkwan pergi Jisung sama Y/n ketawa. Terus mereka pergi ke tujuan utama mereka, toilet. Y/n menatap Jisung.
"Jisung."
"Iya?"
"Apa bedanya kamu sama rendang?"
"Aku orang, rendang makanan?"
"Benar, tapi salah."
"Terus apa?"
"Kalau rendang, nomor 1 di CNN. Kalau kamu nomor 1 di hatiku."
Y/n langsung masuk ke kamar mandi setelah melihat Jisung mukanya merah. Ternyata, mas pacar masih belum biasa digombalin kayak gitu.
1001 kerdus ⓒ 2020 geanranadiva
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hai semuanyaa... Aku kembalii ㅠㅅㅠ Maaf ya lama huehehehe
Jadi, aku mau cerita... Aku belajar buat UN, tahunya nggak jadi dong wkwkwkwk Sekarang baru bisa balik dengan semua rasa kangen sama kalian. Terima kasih untuk para pendatang di book ini yang sudah rela membaca tulisan saya yang cheesy Besok aku apdet lagi kok
Negara kita lagi dilanda kepanikan Kalian jangan panik, tapi stay safe ya Jaga kesehatan, jaga kebersihan Jangan sampai sakit
