09

966 83 5
                                    

Arka menatap dengan kening mengernyit. Tak paham dengan apa yang dilihatnya.

"Maksud kamu apa? Hah? Kamu udah gak sayang lagi sama aku?! Ayo jawab!" Teriak cewek itu.

"Apa sih? Gak usah lebay deh, San." Cibir Arka. Ia sadar, kalau Sandra memang sudah aneh dari dahulu kala. Tapi ini? fix, aneh gak ketulungan. "Baru juga nyampe udah dimarahin kayak gini."

"Apa kamu bilang?!" Ucap Sandra dengan suara yang sengaja dibuat melengking. "Harusnya kamu tuh ngaca! Sadar diri! Aku marah-marah kayak gini itu karena apa?"

"Gue gak ngelakuin apa-apa." Debat cowok itu, yang memang itu kenyataannya.

"Halah, gak usah ngelak deh. Kamu kira aku gak tau apa! Kemarin kamu jalan kan sama cewek lain. Iya kan?!"

Butuh waktu beberapa detik bagi Arka untuk mengetahui maksud Sandra. Ketika cowok itu memandang ke sekitar dan mendapati ada beberapa orang yang menonton sambil membuat video amatir, barulah ia sadar kalau Sandra tengah memainkan sebuah 'drama'. Cowok itu tersenyum tipis, kemudian ikut memainkan peran.

"San, lo salah paham. Gue bisa jelasin-"

"Apa lagi yang perlu dijelasin?!" Pekik Sandra, sambil terus memukul-mukul dada bidang Arka. "Kamu jahat!"

Dan, cowok itu memberikan respon seperti layaknya 'pria gentle', menangkap tangan cewek itu dan membawanya ke dalam dekapan.
"Sakit beneran tau." Bisik Arka ke telinga kanan cewek itu.

"Cepet putusin aku, Bang. Mumpung lagi banyak yang lihat." Desis cewek itu. Ia kemudian memberontak sambil menjerit, memaksa agar dilepaskan.

"Ya udah, sekarang kamu maunya gimana?" Tanya Arka sok dramatis^^.

"Mau aku, kita putus!"

Dan, si cewek pun pergi, meninggalkan si cowok yang kini nestapa.


-TAMAT-


.

Eh, belum belum, elah. Belum tamat. Kan cuma pura-pura.

Cerita masih lanjut. Oke.....

Baiklah, kita mulai dengan ini sajaaa...

.

Sandra melompat-lompat kegirangan ketika meninggalkan area sekolah. Akhirnya, setelah sekian lama, ia bisa menghirup udara segar, tanpa Arka, tanpa bucin-bucinnya Arka dan tanpa drama pelik kehidupannya Arka.

"Jadi gini ya rasanya bebas." Ucapnya pada diri sendiri. "Kenapa gak dari dulu aja kayak gini. Ah, dasar aqoooh."

(Yah, mohon maklum, namanya juga Sandra)

"Enaknya ngapain ya?" Cewek itu tampak berpikir sejenak, sebelum akhirnya muncul ide gila dari otak gilanya^^.

Ia kemudian mengambil ponsel dari dalam tasnya dan mengirim chat kepada sang pujaan hati, pangeran berkuda putih.

SandraD : Nic, lo sibuk gak?

"Eh, bego bego bego. Ngapain juga gue nge-chat dia? Ya pasti sibuk lah dia." Sandra merutuki ide gilanya sendiri. "Tarik gak ya? Tarik gak ya? Eh, gak usah deh, siapa tau dibaca."

Dan secara ajaib, pada menit berikutnya, dua centang abu-abu berganti warna jadi biru. Dan dibalas dalam hitungan kurang dari lima detik.

NicoLesmana : Gk juga sih. Gue lagi ngisi acara di town square. Bentar lagi selesai. Lo langsung aja kesini.

Dan seperti apakah reaksi Sandra?

A. Teriak-teriak

B. Loncat-loncat

LYSANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang