18

628 64 0
                                    

“Lo apaan sih, Bang.” Cibir Sandra, setelah melihat tulisan di kaos yang dikenakan Arka. Ia baru saja turun tangga dan hendak menemui Nico yang sudah menunggunya di depan.

“Gue berdiri.” Jawab cowok itu enteng.

Cewek itu memutar bola matanya. “Bukan lo. Tapi baju lo.”

“Oh, ini.” Arka menunjuk kaosnya. “Ten rules for dating my sister.” Ucapnya bangga, entah bagian mana yang patut dibanggakan. “Baca dong.”

Sandra memajukan sedikit wajahnya, guna memabaca tulisan di kaos tersebut.

Sandra memajukan sedikit wajahnya, guna memabaca tulisan di kaos tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minus yang nomor sepuluh,” Ucap cowok itu. “Gue kan anak baik-baik, mana pernah masuk penjara.” Sambungnya.

“Ngaco lo, Bang.” Cibir cewek itu. “Lagian ngapain juga lo pake ginian?”

Arka berdecak sekali. “Suka-suka gue. Baju baju gue. Kenapa jadi lo yang sewot?” Balasnya.

“Ya iyalah gue sewot.” Ketus cewek itu. “Awas aja ya, Bang, kalo sampe lo ngacauin kencan pertama gue.” Ucapnya bernada ancaman.

Arka menyeringai, ia lalu mendekatkan wajahnya ke telinga kanan Sandra. “Emang tuh cowok ngajakin kencan?” Bisiknya. “Emang dia mau sama cewek anarkis kayak lo?”

“Ih! Apaan sih, Bang?!” Sandra langsung menjauhkan wajah cowok itu dengan tangannya. “Mulut lo gue pasangin saringan teh lama-lama. Biar kalo ngomong gak asal ngejeplak.”

“Uh, atut.” Ucap Arka dengan suara yang dibuat se-imut dan se-unyu mungkin.”

“Serah.” Sandra melenggang melewati cowok itu, menuju ke teras untuk menghampiri Nico disana.

Nico tampak mengenakan kaos putih polos dengan jaket berwarna hijau army dan celana jeans panjang berwarna hitam, serasi dengan Sandra yang juga mengenakan outfit serupa, kaos lengan tiga per empat berwarna hijau army dan bawahan hitam.

Cewek itu terpana untuk sesaat. Nico yang memang sudah tampan sejak jaman azali, jadi bertampab berlipat-lipat ketampanannya saat mengenakan outfit tersebut. Ditambah...

Baju mereka samaan.

“Baju lo?” Tunjuk cewek itu sambil bertanya.

“Oh,” Nico mengamati sejenak penampilannya. “Gue sengaja beliin lo baju yang sama, biar kita matching.” Ucapnya. “Ya, gak sama-sama amat sih, Cuma warnanya aja.”

Sandra tersenyum. Dalam hati, ia sudah jingkrak-jingkrak tak karuan karena saking senangnya. “Nico sweet banget sih. Sampe dibikin couple bajunya.” Batin cewek itu. “Makasih ya, gue suka bajunya.” Ucapnya.

Nico balas tersenyum. “Sama-sama.” Ia lalu meraih tangan kanan Sandra. “Berangkat yuk.” Ajaknya.

Cewek itu mengangguk. Jangankan diajak jalan, diajak ke kursi pelaminan pun ia siap lahir batin

LYSANDRA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang